Doa Nabi kepada Ibnu Abbas, Penuh Makna Kebaikan
Doa nabi kepada Ibnu Abbas diijabah Allah dan menjadi kenyataan.
Nabi Muhammad SAW adalah sosok nabi utusan Allah yang menjadi teladan bagi umat muslim. Di mana Rasulullah selalu memberikan contoh kebaikan kepada orang-orang di sekitar. Bukan hanya itu, Nabi Muhammad juga selalu memberikan doa terbaik bagi siapa saja.
Termasuk salah satunya kepada Ibnu Abbas. Terdapat doa populer, yaitu doa nabi kepada Ibnu Abbas yang kemudian diijabah oleh Allah dan menjadi kenyataan. Di mana Ibnu Abbas tumbuh menjadi anak muda yang cerdas dan memiliki pemahaman luar biasa terhadap Al Quran.
-
Bagaimana doa Rasulullah kepada Ibnu Abbas diijabah? Doa Rasullah SAW tentu mustajab. Tapi apakah kemudian Ibnu Abbas hanya ‘mengandalkan’ doa Nabi itu saja? Ternyata tidak. Ia berjuang keras untuk mencari ilmu dari para sahabat senior yang masih hidup.
-
Doa apa yang Rasulullah berikan kepada Ibnu Abbas? Allahumma faqqihu fid diin wa 'allimhut ta'wiil Artinya:"Ya Allah, pahamkanlah ia dalam agama dan ajarkanlah ia takwil (tafsir)."
-
Apa saja doa Nabi Ibrahim yang bisa diamalkan? Berikut, kami merangkum beberapa doa Nabi Ibrahim dan artinya yang bisa diamalkan. Doa Nabi Ibrahim Pertama, akan dijelaskan beberapa doa Nabi Ibrahim yang bisa diamalkan sehari-hari.
-
Apa isi dari Doa Rajab Syaban Ramadhan? Doa Rajab Syaban Ramadhan bisa dibaca dan diamalkan oleh umat Muslim. Rajab Syaban dan Ramadhan, ketiganya adalah bulan yang istimewa.
-
Kenapa doa Allahumma Shoyyiban Nafi'an penting dibaca? Bacaan dan arti doa Allahumma Shoyyiban Nafi'an rasanya penting untuk diketahui umat Islam. Arti doa Allahumma Shoyyiban Nafi'an bertujuan agar Allah SWT menurunkan hujan yang bermanfaat.
-
Apa isi doa taubat Nabi Adam dalam Al Quran? “Ya Tuhan kami, kami telah menzalimi diri kami sendiri. Jika Engkau tidak mengampuni kami dan memberi rahmat kepada kami, niscaya kami termasuk orang-orang yang rugi.” (QS. Al A’raf ayat 23)
Berikut, doa nabi kepada Ibnu Abbas dan penjelasan lainnya, bisa disimak.
Doa Nabi Kepada Ibnu Abbas
Pertama, akan dijelaskan doa nabi kepada Ibnu Abbas. Seperti diketahui bahwa Nabi Muhammad selalu memberikan doa baik kepada orang-orang di sekitarnya. Salah satu doa baik ditujukan kepada Ibnu Abbas. Berikut doa nabi kepada Ibnu Abbas dan artinya:
Allahumma faqqihu fid diin wa 'allimhut ta'wiil
Artinya: "Ya Allah, pahamkanlah dia (Ibnu Abbas) dengan agama dan ajarkan kepadanya dalam urusan takwil."
Mengenal Ibnu Abbas
Setelah mengetahui doa nabi kepada Ibnu Abbas, berikutnya dijelaskan profil singkat Ibnu Abbas. Ibnu Abbas, atau Abdullah bin Abbas, adalah seorang sahabat sekaligus sepupu Nabi Muhammad SAW. Lahir sekitar tahun 619 M di Mekkah, Ibnu Abbas dikenal karena keahliannya dalam ilmu agama, tafsir Al-Qur'an, fikih, hikmah, dan takwil. Berikut adalah beberapa fakta tentang Ibnu Abbas:
1. Keluarga dan Hubungan dengan Nabi Muhammad:
Ibnu Abbas adalah putra Abbas bin Abdul Muththalib, paman Nabi Muhammad SAW.
Nabi Muhammad SAW memberikan nama Abdullah kepada Ibnu Abbas saat lahir dan meminta ibunya agar membawanya saat lahir, mengatakan bahwa Ibnu Abbas akan melihatnya sebagai orang yang cerdas.
2. Pendidikan dan Ilmu Pengetahuan:
Ibnu Abbas dikenal sebagai salah satu periwayat hadis terbanyak, meriwayatkan lebih dari 1.600 hadis.
Ibnu Abbas juga memiliki pengetahuan yang luas dan mendalam dalam berbagai bidang, termasuk tafsir Al-Qur'an, fikih, hikmah, dan takwil.
Ibnu Abbas duduk di dekat Nabi Muhammad SAW sejak kecil dan menghafalkan setiap ucapan Nabi.
3. Peran dalam Masyarakat Islam:
Ibnu Abbas sering diminta pendapat oleh Umar bin Khattab dan kaum Muslimin lainnya karena keahliannya dalam berbagai bidang.
Ibnu Abbas juga berpartisipasi dalam beberapa peristiwa penting dalam sejarah Islam, termasuk Pertempuran Jamal dan Pertempuran Shiffin.
Ibnu Abbas juga berperan penting dalam membantu berbagai persoalan di masa khulafaur rasyidin Ali bin Abi Thalib.
4. Kematian:
Ibnu Abbas meninggal pada usia 71 tahun di Kota Thaif sekitar tahun 687 M.
Memahami Takwil
Setelah mengetahui doa nabi kepada Ibnu Abbas dan profilnya, selanjutnya dijelaskan apa itu takwil. Takwil adalah istilah dalam studi Islam yang merujuk pada penafsiran atau interpretasi yang lebih mendalam terhadap teks-teks agama, terutama Al-Qur'an. Takwil berbeda dari tafsir dalam beberapa hal, meskipun keduanya berkaitan dengan memahami makna teks.
Berikut adalah beberapa poin utama tentang takwil yang perlu diketahui:
- Makna Harfiah dan Kiasan: Takwil sering digunakan untuk memahami makna-makna kiasan atau tersembunyi dari sebuah ayat, bukan hanya makna literalnya. Ini melibatkan upaya untuk menangkap maksud yang lebih mendalam atau batiniah dari teks.
- Konteks dan Penalaran: Dalam melakukan takwil, seorang penafsir sering kali mempertimbangkan konteks ayat, situasi di mana ayat itu diturunkan, dan berbagai faktor lain seperti bahasa, budaya, dan logika. Hal ini untuk memastikan bahwa penafsiran tersebut selaras dengan prinsip-prinsip Islam.
- Penggunaan dalam Filsafat dan Mistisisme: Takwil juga sering digunakan dalam tradisi tasawuf (mistisisme Islam) dan dalam filsafat Islam, di mana ayat-ayat Al-Qur'an ditafsirkan untuk menggali makna spiritual atau esoteris yang lebih dalam.
Perbedaan Tasfir dan Takwil
Setelah menyimak doa nabi kepada Ibnu Abbas dan ilmu takwil, terakhir akan dijelaskan perbedaan tafsir dan takwil. Perbedaan antara takwil dan tafsir dapat dilihat dari beberapa aspek. Mulai dari pendekatan, tingkat makna, tujuan, hingga penggunaan. Berikut perbedaan tafsir dan takwil yang perlu diketahui:
1. Definisi dan Pendekatan:
Tafsir: Tafsir adalah penjelasan atau interpretasi yang lebih umum dan literal dari teks Al-Qur'an. Ini melibatkan penjelasan kata-kata, kalimat, dan konteks historis dari ayat-ayat. Tafsir cenderung fokus pada makna lahiriah atau literal dari teks dan berusaha menjelaskan ayat sesuai dengan bahasa, konteks, dan tradisi yang ada.
Takwil: Takwil lebih berfokus pada penafsiran yang mendalam, khususnya untuk memahami makna-makna batiniah atau kiasan dari teks. Takwil mencoba menggali maksud yang lebih dalam di balik kata-kata, yang mungkin tidak terlihat secara langsung. Ini bisa melibatkan penafsiran metaforis, alegoris, atau simbolis.
2. Tingkat Makna:
Tafsir: Mengutamakan makna literal dan kontekstual dari ayat-ayat. Tujuannya adalah untuk memberikan pemahaman yang jelas dan langsung dari teks berdasarkan aturan-aturan bahasa Arab, konteks sejarah, dan tradisi.
Takwil: Sering kali berusaha menemukan makna di balik teks, yang bisa melibatkan makna simbolis atau spiritual yang tidak langsung tampak dari kata-kata itu sendiri.
3. Tujuan:
Tafsir: Bertujuan untuk memberikan pemahaman yang jelas dan langsung kepada pembaca atau pendengar tentang apa yang dimaksud dalam teks Al-Qur'an, sering kali dalam konteks hukum, etika, atau ajaran moral.
Takwil: Berusaha untuk memahami pesan yang lebih mendalam atau batiniah, kadang-kadang dalam konteks spiritual atau filosofis. Takwil bisa digunakan untuk memahami ayat-ayat yang dianggap memiliki makna esoteris atau yang membutuhkan interpretasi lebih lanjut.
4. Penggunaan:
Tafsir: Digunakan secara luas dalam studi Al-Qur'an oleh para ulama untuk memberikan penjelasan yang lebih umum dan diterima oleh umat Islam.
Takwil: Sering digunakan dalam tradisi tertentu, seperti tasawuf (mistisisme Islam) atau filsafat Islam, di mana penafsiran yang lebih mendalam atau simbolis diperlukan.
5. Contoh:
Tafsir: Misalnya, dalam tafsir ayat "Allah memiliki tangan," seorang mufassir (penafsir) mungkin menjelaskan bahwa "tangan" di sini digunakan secara literal atau metaforis untuk menunjukkan kekuasaan Allah.
Takwil: Seorang yang melakukan takwil mungkin mengatakan bahwa "tangan" di sini adalah simbol dari kekuasaan atau rahmat Allah, bukan tangan dalam arti fisik.