Dulu Kawasan Kumuh, Ini 4 Fakta Menarik Kampung Code yang Kini Ramah Wisatawan
Awalnya Kampung Code merupakan tempat yang kumuh. Karena itulah, kampung itu sempat terancam digusur oleh pemerintah. Namun seorang rohaniawan bernama Romo Mangun berhasil menggagalkan rencana penggusuran itu. Dibantu warga dan relawan, dia mengubah Kampung Code hingga berhasil menarik perhatian dunia.
Banyak orang telah mengenal bahwa Yogyakarta merupakan kota wisata. Di sana terdapat banyak tempat wisata yang cukup terkenal di antaranya Malioboro, Pantai Parangtritis, Kraton, Candi Prambanan, dan berbagai tempat wisata baru yang populer.
Namun keindahan Yogyakarta tak hanya dapat dinikmati wisatawan dengan mengunjungi tempat-tempat wisatanya saja. Di sana ada beberapa tempat unik yang patut dikunjungi, salah satunya Kampung Code yang letaknya tak jauh dari pusat kota.
-
Apa yang dikatakan Ade Armando tentang DIY? Laporan ini merupakan buntut dari pernyataan Ade yang mengatakan bahwa Daerah Istimewa Yogyakarta (DIY) sebagai perwujudan dari politik dinasti sesungguhnya.
-
Kapan puncak kemarau di DIY diprediksi berlangsung? Sebelumnya Kepala Stasiun Klimatologi BMKG Yogyakarta Reni Kraningtyas menyebut puncak musim kemarau 2024 di DIY diprediksi berlangsung antara Juli hingga Agustus 2024.
-
Siapa saja yang hadir dalam sosialisasi Balai Bahasa DIY tentang ujaran kebencian? Acara dihadiri oleh 47 peserta dari berbagai lembaga seperti binmas polres kabupaten/kota, humas Setda DIY, bidang kepemudaan kabupaten/kota, dinas komunikasi dan informatika provinsi/kabupaten/kota dan Kelompok Informasi Masyarakat (KIM) kabupaten/kota.Lalu hadir pula, dinas DP3AP2KB provinsi/kabupaten/kota, MKKS kabupaten/kota, Persatuan Wartawan Indonesia Provinsi DIY, Aliansi Jurnalis Independen (AJI) Yogyakarta, Asosiasi Media Siber Indonesia (AMSI) serta Lembaga Pembinaan Khusus Anak (LPKA) Klas II Yogyakarta.
-
Kapan puncak arus balik di DIY terjadi? Dinas Perhubungan Daerah Istimewa Yogyakarta mencatat bahwa puncak arus balik di provinsi itu terjadi pada Minggu (14/4).
-
Kenapa Pertamina menambah stok LPG di Jawa Tengah dan DIY? Pertamina Patra Niaga terus menambah persediaan LPG 3 kg untuk wilayah Jawa Tengah dan DIY. Langkah ini dapat dilakukan menyusul meredanya cuaca ekstrem yang melanda wilayah utara Jawa Tengah sejak 11 Maret lalu dan berhasilnya kapal pengangkut suplai LPG bersandar di pelabuhan Semarang dan Rembang, Total, mereka melakukan penambahan fakultatif LPG 3 Kg hingga 394.000 tabung selama periode Maret 2024 di wilayah terdampak.
-
Kapan Pertamina menambah stok LPG di Jawa Tengah dan DIY? Pertamina Patra Niaga terus menambah persediaan LPG 3 kg untuk wilayah Jawa Tengah dan DIY. Langkah ini dapat dilakukan menyusul meredanya cuaca ekstrem yang melanda wilayah utara Jawa Tengah sejak 11 Maret lalu dan berhasilnya kapal pengangkut suplai LPG bersandar di pelabuhan Semarang dan Rembang, Total, mereka melakukan penambahan fakultatif LPG 3 Kg hingga 394.000 tabung selama periode Maret 2024 di wilayah terdampak.
Dilansir dari Rujak.org, awalnya Kampung Code merupakan tempat yang kumuh. Kampung itu menjadi pemukiman bagi para penjahat, PSK, pemulung, dan anak jalanan. Karena itulah, kampung itu sempat terancam digusur untuk dijadikan ruang terbuka hijau.
Namun, seorang rohaniawan bernama YB Mangunwijaya atau dikenal dengan nama Romo Mangun menentang keras penggusuran itu. Setelah berhasil melawan penggusuran, Romo Mangun mengubah wajah Kampung Code menjadi lebih baik.
Bahkan karena perjuangannya, kampung itu meraih penghargaan internasional Aga Khan Award pada tahun 1992. Berikut selengkapnya:
Sempat Mau Digusur
©Riversidedevelopmentsite.org
Kampung Code dulunya sempat mau digusur pemerintah karena menjadi kawasan “hitam” di Kota Yogyakarta. Namun rencana itu ditentang keras oleh Romo Mangun. Pada 25 Maret 1985, Romo Mangun bahkan sampai melakukan aksi mogok makan untuk menentang penggusuran itu.
Setelah rencana penggusuran itu berhasil digagalkan, Romo Mangun, beserta para mahasiswa, mulai membangun perlahan-lahan Kampung Code. Rumah-rumah direnovasi agar terlihat lebih indah.
Berbagai fasilitas umum dibangun. Pemberdayaan kepada masyarakat dilakukan secara intensif. Demi memperbaiki wajah Kampung Code, Romo Mangun tinggal di sana itu selama 2 tahun.
Diakui Dunia
©Riversidedevelopmentsite.org
Pembangunan Kampung Code yang dilakukan Romo Mangun dan para relawan di sana berhasil menarik para pemerhati dunia arsitektur. Pada tahun 1992, Kampung Code meraih penghargaan internasional Aga Khan Award for Architecture.
Para juri penghargaan itu terkesan dengan model bangunan rumah di kampung itu. Struktur tiang berbentuk huruf “A” dan bahan bangunan yang banyak memanfaatkan bambu berhasil mencuri perhatian juri. Satu hal yang menarik lagi adalah proses pembangunannya yang dilakukan secara gotong royong oleh para relawan dan warga setempat.
Ramah Wisatawan
©Phinemo.com
Seiring berjalannya waktu, wajah Kampung Code justru makin cantik. Pada 2015, tiap rumah di kampung ini dicat warna-warni sehingga menyerupai perkampungan di Rio de Jainero, Brazil.
Selain itu, warga yang tinggal di kampung ini senantiasa menjaga kebersihan jalan sehingga nyaman dikunjungi para wisatawan. Sementara itu untuk mengenang jasa Romo Mangun yang telah mengubah kampung ini, di salah satu sudutnya dibangun sebuah perpustakaan yang diberi nama “Perpustakaan Romo Mangun”.
Dijadikan Film
©Wikipedia.org
Keunikan Kampung Code tak hanya berasal dari keindahan arsitektur bangunannya namun juga kehidupan warga di sana. Bahkan kehidupan warga yang tinggal di Kampung Code pernah diabadikan dalam sebuah film berjudul “Jagad X Code” yang dirilis pada tahun 2009.
Dilansir dari Wikipedia, film itu menceritakan tiga anak muda pengangguran yang tinggal di Kampung Code. Mereka berusaha mewujudkan keinginannya masing-masing namun terganjal masalah dana.
Namun tiba-tiba ada seorang preman yang menjanjikan mereka uang Rp30 juta apabila mereka bisa menemukan sebuah benda bernama “flash disk”. Namun karena kesenjangan ekonomi, mereka tidak tahu seperti apa benda itu.