Kepala Desa Kayangan Sebut Tak Mengusir, Begini Buntut Kasus Viral Mahasiswi KKN Unram
Mahasiswi KKN dikabarkan diusir warga dari lokasi KKN, lantaran menyebut gadis desa tak ada yang cantik di akun Instagram pribadi.
Mahasiswi KKN Unram sebut wanita di lokasi KKN tak ada yang cantik. Ini penjelasan kades.
Kepala Desa Kayangan Sebut Tak Mengusir, Begini Buntut Kasus Viral Mahasiswi KKN Unram
Baru-baru ini kembali terjadi kasus dari mahasiswa KKN. Kali ini mahasiswa KKN Universitas Mataram (Unram) yang viral di media sosial. Kelompok mahasiswa KKN tampak diusir dari lokasi KKN di Desa Kayangan, Kecamatan Kayangan, Kabupaten Lombok Utara, Nusa Tenggara Timur. Peristiwa ini berawal dari konten media sosial, salah satu mahasiswi KKN. Ia mengunggah di akun media sosial miliknya. Postingan tersebut pun tersebar di media sosial. Hal ini membuat warga Kayangan marah. Berikut ulasannya.
- Viral Aksi Pengamen di Medan Tusuk Ban Mobil karena Tak Diberi Uang, Aksinya Bikin Geram Warganet
- Viral Penemuan Belasan Ekor Sapi di Asahan Mati Mendadak, Diduga Akibat Keracunan
- Viral Warga Aceh Diculik & Disiksa Diduga Prajurit TNI Anggota Paspampres, Ini Kata Danpuspom
- 'Bhayangkari Paling Cantik di Indonesia', Potret Istri Polisi Viral Hadiri Kenaikan Pangkat Suami
Sebut di Lokasi KKN Tak Ada Wanita Cantik
Mahasiswa ini mengunggah kontennya di akun Instagram miliknya. Ia berbagai keluh kesah terkait KKN. Namun ia menyebut tidak ada gadis cantik di Desa Kayangan pun membuat geram warga.
"Kita bikin, belum jadi mi, ditelpon sama pak...Adek-adek jam 2 ke rumah saya ya. Padahal acara jam setengah 4. Kenapa? susah ya jadi kembang desa. Di sini Kayangan gak ada yang cantik-cantik, jadi kita kembang desanya,"
ucap salah satu mahasiswi yang diiyakan salah satu temannya.
Digeruduk Warga
Warga Desa Kayangan tak terima dengan pernyataan mahasiswi tersebut. Warga pun menggeruduk posko KKN. Tampak mahasiswi ini meminta maaf ke warga. Ia juga terlihat menangis ketakutan saat di depan warga.
Meninggalkan Posko KKN
Kelompok Mahasiswa ini akhirnya meninggalkan lokasi KKN. Rombongan mahasiswa KKN ini meninggalkan Desa Kayangan dengan menggunakan mobil. Tampak warga meneriaki mobil tersebut.
Diamankan Pihak Kepolisian
Pihak kepolisian ikut hadir saat peristiwa ini terjadi. Kapolsek Kayangan IPTU Iptu Hadi Suprayitno memastikan tidak ada gejolak. Warga akhirnya pulang ke rumah masing-masing setelah kasus tersebut.
Permintaan Maaf di Publik
Mahasiswi ini akhirnya meminta maaf di publik setelah kejadian tersebut. Ia membuat klarifikasi atas videonya yang viral di media sosial.
"Selamat sore. Saya Pitri dari KKN Desa Kayangan 2023. Saya ingin meminta maaf atas kejadian yang tidak seharusnya saya lakukan yang ada di video. Oleh karena itu saya pribadi ingin meminta maaf yang sebesar-besarnya kepada pihak yang merasa tersinggung, yaitu warga Desa Kayangan. Saya benar-benar meminta maaf atas kejadian yang saya lakukan."
ucap Putri.
Kepala Desa Sebut Tak Diusir
Kepala Desa Kayangan pun klarifikasi terkait kasus ini. Warga Kayangan sudah tak mempemasalahkan kasus ini. Ia juga menjelaskan kejadian yang sebenarnya. Kepala Desa menyebut Putri tak diusir dari lokasi KKN. Namun memang diamankan agar kondusif.
"Saya Edi Kartono SE kepala desa kayangan terkait dengan video mahasiswa viral yang beredar dari kemarin sampai tadi malam banyak kerumunan warga yang kumpul di posko mahasiswa. Terkait video viral terebut saya akan memberikan penjelasan. Tadi malam sudah kami berlakukan klarifikasi jadi oleh mahasiswa dengan warga karena klarifikasi melalui videp yang sudah dishare masyarakat belum puas,"
ungkap Kepala Desa dilansir dari akun Instagramnya.
"Sehingga setelah mahasiswa KKN atas nama Putri memberikan klarifikasi dan permohonan maafnya dan masyarakat susah memaafkan. Terkait mahasiswa yang dipulangkan, bukan diusir tapi merupakan langkah kami untuk mengamankan keselamatan terhadap Putri. Kami minta pada orang tuanya untuk membawa pulang ke rumah dan menjaganya di rumah"
terang Kepala Desa.
Pihak Kampus Buka Suara
Pihak kampus buka suara terkait mahasiswa KKN yang viral. Ketua LPPM, Sukartono menyayangkan persitiwa tersebut. Pihak Universitas Mataram telah bertemu dengan Kepala Desa, Camat, dan Kesbangpol setempat untuk menyelesaikan permasalahan ini. Kasus ini berakhir dengan damai.
Ditarik dari KKN
Kepala Desa membenarkan kasus ini sudah selesai. Putri menarik diri dari aktivitas KKN. Ia akan diberikan tugas pengganti KKN. Berbeda dengan Putri, anggota kelompok lainnya kembali beraktivitas hingga menyelesaikan KKN.
"Terkait hal ini kami bersama LPPM Unram pihak kampus dan camat untuk memberikan penjelasan terkait video tersebut. Kami menyepakati tidak ada yang dipermasalahkan,"
tutur Kepala Desa.
"Mahasiswa KKN yang membuatvideo viral ditarik sendiri. Nanti menyelesaikan tugas KKN-nya diberikan tugas khusus. Anggota yang lain, 8 orang tetap menyelesaikan KKN sampai 12 Agustus 2023. teman-teman yang lain bisa beraktivitas seperti biasa,"
tutup Kepala Desa.