Kisah Manusia Goa dari Kebumen, Betah Bertahun-Tahun Tinggal Sendirian
Walaupun sudah bertahun-tahun tinggal sendiri di dalam goa, namun ia mengaku bahagia.
Walaupun sudah bertahun-tahun tinggal sendiri di dalam goa, namun ia mengaku bahagia.
Kisah Manusia Goa dari Kebumen, Betah Bertahun-Tahun Tinggal Sendirian
Kisah tentang manusia goa bukanlah mitos, dongeng, atau khayalan dari zaman purba belaka. Keberadaannya masih bisa dijumpai di zaman yang serba modern ini.
Di Kebumen, tepatnya di Desa Sikayu, Kecamatan Buayan, Kabupaten Kebumen, Jawa Tengah, ada seorang lelaki yang sudah sepuluh tahun lebih tinggal sendiri di dalam goa.
-
Bagaimana Goa Garunggang terbentuk? Dahulu, kawasan dataran tinggi Sentul sekitar jutaan tahun lalu masih berupa laut, dengan banyak batu karang.Ini terlihat dari adanya guratan yang membentuk pola aliran air di dinding-dindingnya.
-
Siapa yang menemukan Goa Garunggang? Ditemukan tidak sengaja oleh petani Menurut Uca, dulunya gua-gua di sini ditemukan secara tidak sengaja oleh seorang petani. Ketika itu dirinya mengejar hewan yang jadi hama bagi tanamannya.
-
Dimana letak Goa Rincing? Di Dusun Gumik, Desa Gunungsari, Kecamatan Wonosamodro, Boyolali, terdapat sebuah goa yang letaknya berada di tengah hutan.
-
Di mana Goa Tanding berada? Mengutip Liputan6, wisata ini pertama dibuka pada 2016 lalu dengan alamat berada di Dusun Gelaran II, Desa Bejiharjo, Kecamatan Karangmojo, Kabupaten Gunungkidul, Daerah Istimewa Yogyakarta.
-
Apa yang ditemukan di dalam Goa Rincing? Dari penelusuran ke dalam, terlihat goa itu memiliki medan yang bertingkat. Semakin ke dalam, ditemukan semakin banyak kelelawar. Semakin ke dalam lubang goa semakin mengecil dan semakin berbahaya. Saat mencoba masuk ke lorong yang lebih kecil, salah satu anggota tim Jejak Tempo Doeloe menemukan seekor ular.
-
Bagaimana bentuk Gua Kemang? Berbentuk Tidak Simetris Melansir dari kebudayaan.kemdikbud.go.id, Gua Kemang sendiri berbeda dari gua-gua lainnya yakni memiliki bentuk yang tidak simetris.
Keberadaan tempat tinggal sang manusia goa letaknya sekitar 1 km dari perkampungan penduduk terdekat. Perjalanan menuju ke sana harus dilalui dengan berjalan kaki melewati jalan setapak kecil dan berbatu. Jalan setapak itu melintasi lebatnya hutan dan medannya naik mendaki bukit kapur.
Warga sekitar memberinya nama Goa Sigung
Perjalanan mendaki itu cukup melelahkan. Hingga akhirnya sampailah perjalanan di sebuah mulut goa yang cukup besar.
Namun goa besar itu bukanlah tempat tinggal sang manusia goa. Perjalanan mendaki kembali harus dilalui.
Di tengah perjalanan mendaki para penjelajah yang terdiri dari tim konten kreator itu bertemu dengan seorang pria berbaju hitam dan mengenakan celana pendek berwarna biru tanpa alas kaki.
Pria itu mengajak tim konten kreator berkeliling di sekitar kawasan perbukitan itu.
Ternyata di sana ada banyak lorong goa. Pria berbaju hitam itu bernama Haryono. Ia tinggal menetap pada salah satu lorong goa itu.
Pak Haryono (55 tahun) mengaku sudah 10 tahun lebih tinggal sendirian di sana. Ia tinggal di tempat itu untuk mengolah sebuah lahan warisan neneknya yang letaknya memang di sekitar kawasan goa tersebut.
Dalam perbincangannya dengan Irfan dari kanal YouTube Tedhong Telu, Haryono punya empat orang anak yang semuanya tinggal di luar kota. Mereka semua datang ke goa tersebut untuk mengunjunginya setiap setahun sekali.
Walaupun tinggal sendiri di dalam goa, Haryono merasa cukup senang. Ia pun mengaku tidak pernah sekalipun mengalami kejadian aneh seperti diganggu makhluk gaib.
- Pemuda Ini Baru Tahu Sang Ibu Suka Bohong Demi Dia, Kini Punya Nasib Bagus & Bisa Bahagiakan Ibunda
- Berawal Hobi Ngemil, Guru TK di Depok Kini Jadi Juragan Cireng
- Disebut Manusia Tertua di Yogya, Begini Kondisi Mbah Suparni yang Berusia 124 Tahun
- Pesona Telaga Bedakah di Wonosobo, Konon Jadi Tempat Mandi Para Dewa
Selain bercocok tanam ubi di kawasan tersebut, Haryono juga menerima panggilan sebagai buruh serabutan. Untuk memenuhi kebutuhan sehari-hari, ia sering naik turun demi belanja bahan makanan.
Bahan-bahan itu ia masak sendiri pada bagian goa yang ia fungsikan sebagai dapur.
“Saya juga bisa ngobatin orang sakit. Jadi banyak orang yang kesini buat saya obatin,” kata Haryono, mengutip kanal YouTube Tedhong telu.
Walaupun tinggal di goa, Haryono mengaku sebenarnya punya rumah di perkampungan. Ia pulang ke rumah itu sebulan sekali. Kini rumah itu ditempati oleh ibunya.
Sebelum beranjak meninggalkan kawasan goa itu, Pak Haryono mengajak tim konten kreator untuk menjelajahi Goa Sigung yang tak jauh dari goa tempat tinggalnya. Di sana ia menunjukkan banyak lorong-lorong rahasia yang entah menuju ke dimensi mana.
Pak Haryono bercerita, goa itu kini menjadi tempat tinggal hewan-hewan liar seperti tenggiling, ular, maupun ayam hutan. Selain itu goa itu juga sering dijadikan tempat bertapa orang-orang dari luar.
Sehari-hari, Pak Haryono memanfaatkan Goa Sigung sebagai tempat mengambil air. Tetes demi tetes air yang turun dari stalaktit goa ia tampung dalam sebuah wadah guci besar.
Pak Haryono tak menampik saat para anggota tim konten kreator menjulukinya “manusia goa”. Ia mengaku lebih betah tinggal di goa dari pada di rumahnya yang berada di perkampungan.
Saat ditanya mau sampai kapan tinggal di goa, ia tersenyum kecil dan menjawab lirih.
“Selamanya."