Tata Cara Badal Umroh dan Urutannya, Perlu Diperhatikan
Karena dilakukan dalam keadaan khusus, maka penting bagi Anda untuk mengetahui hukum pelaksanaan badal umroh dan syarat-syaratnya. Selain itu, Anda juga perlu memahami bagaimana tata cara badal umroh dengan baik sesuai anjuran Rasulullah SAW.
Umroh merupakan salah satu kegiatan ibadah yang dianjurkan bagi umat Muslim. Umroh adalah kegiatan berziarah ke tempat ramai, dalam konteks ibadah umroh berarti berkunjung menuju Ka’bah untuk melaksanakan ibadah kepada Allah.
Berbeda dengan ibadah haji yang memiliki hukum wajib bagi orang yang mampu melaksanakan, umroh adalah ibadah sunah sehingga tidak ada kewajiban dalam pelaksanaannya. Meskipun begitu, umroh sangat dianjurkan bagi umat Muslim yang mampu untuk meningkatkan iman sekaligus menyempurnakan ibadah.
-
Kapan Umbul Manten ramai dikunjungi? Pada saat menjelang Bulan Ramadan, Umbul Manten sering dijadikan lokasi padusan.
-
Kapan calon jamaah haji plus berangkat? Dalam hal waktu tunggu, periode untuk haji plus biasanya lebih singkat dibandingkan haji reguler.Akibatnya, biaya untuk program haji plus cenderung lebih tinggi.
-
Kapan jemaah umrah asal Rembang seharusnya berangkat? Dalam sebuah video viral yang diunggah akun Instagram @merapi_uncover pada 17 Maret 2023 lalu, tampak puluhan jemaah umrah yang telantar di Yogyakarta International Airport. Dalam video itu dijelaskan bahwa sejatinya mereka berangkat pukul 17.30 sore hari.
-
Kenapa UMKM penting? UMKM tidak hanya menjadi tulang punggung perekonomian di Indonesia, tetapi juga di banyak negara lain karena kemampuannya dalam menciptakan lapangan kerja dan mendorong pertumbuhan ekonomi.
-
Kapan Reza Rahadian berangkat umroh? Reza Rahadian, aktor populer Indonesia yang dikenal lewat perannya dalam film "Siksa Kubur," baru-baru ini menjadi sorotan publik. Bersama sang manajer, Reza Rahadian diketahui tengah menjalani ibadah umrah di Tanah Suci sejak Selasa (23/4/2024).
-
Kapan HUT Kodam Jaya diperingati? Setiap tanggal 24 Desember diperingati HUT Kodam Jaya.
Baca juga: Bacaan Niat Tayamum Arab Latin Beserta Artinya
Biasanya, ibadah umroh dilakukan secara mandiri bagi orang yang mampu secara fisik. Namun, terdapat beberapa kondisi di mana ibadah umroh dapat diwakilkan oleh orang lain, ini sering disebut juga dengan badal umroh. Badal umroh adalah kegiatan ibadah umroh yang dilakukan seseorang untuk mewakili orang lain.
Misalnya, badal umroh yang dilakukan untuk mewakili orang tua atau anggota keluarga yang sudah meninggal. Selain itu, ada pula badal umroh yang dilakukan untuk mewakili ibadah orang tua renta yang sudah sakit-sakitan dan tidak mampu secara fisik untuk melakukannya secara mandiri.
Karena dilakukan dalam keadaan khusus, maka penting bagi Anda untuk mengetahui hukum pelaksanaan badal umroh dan syarat-syaratnya. Selain itu, Anda juga perlu memahami bagaimana tata cara badal umroh dengan baik sesuai anjuran Rasulullah SAW. Dari berbagai sumber, berikut kami merangkum penjelasannya untuk Anda.
Hukum Badal Umroh
Sebelum memahami tata cara badal umroh, perlu diketahui terlebih dahulu hukum dari pelaksanaan badal umroh. Dikatakan, hingga kini tidak ada dalil langsung yang menyebutkan pelaksanaan badal umroh. Namun, terdapat dalil resmi yang menjelaskan tentang hukum badal haji.
Dalam sebuah riwayat dari Ibnu ‘Abbas radhiyallahu ‘anhuma, Rasulullah pernah mendengar seseorang mengucapkan “Labbaik ‘an Syubrumah (aku memenuhi panggilan-Mu, Ya Allah, atas nama Syubrumah.” Kemudian Rasulullah bertanya kepada orang tersebut, “Siapa itu Syubrumah” lantas dijawab “Syubrumah adalah saudaraku.”
Setelah itu, Rasulullah memberi saran pada orang tersebut untuk menunaikan haji terlebih dahulu untuk diirnya sendiri, kemudian baru bisa melakukan ibadah haji untuk kerabat yang dimaksud. Kemudian, para ulama menggunakan ini sebagai turunan hukum untuk pelaksanaan badal umroh atau kegiatan mengumrohkan orang lain. Sama seperti haji, badal umroh perlu dilakukan dengan pelaksanaan umroh atas nama diri sendiri terlebih dahulu, selanjutnya bisa umroh atas nama orang lain.
Syarat Badal Umroh
Sebelum mengetahui tata cara badal umroh, penting juga bagi Anda untuk memahami syarat apa saja yang perlu diperhatikan ketika hendak melakukan badal umroh. Syarat badal umroh ini terkait dengan ketentuan pihak yang berhak untuk diwakili umroh, peraturan untuk badal umroh lawan jenis, dan lain sebagainya.
Berikut beberapa syarat yang perlu Anda perhatikan ketika ingin melakukan badal umroh untuk orang lain:
- Badal umroh tidak sah dilakukan jika mewakili orang yang masih mampu secara fisik untuk melakukan ibadah tersebut.
- Badal umroh sah dilakukan untuk mewakili orang yang sakit-sakitan dan tidak kunjung sembuh, orang tua yang sudah tidak kuat secara fisik, serta untuk orang yang telah meninggal.
- Badal umroh bukan untuk mewakili orang yang tidak mampu secara harta, sebab umroh hukumnya sunah dan dianjurkan bagi yang mampu.
- Orang yang mengumrohkan orang lain harus terlebih dahulu melakukan ibadah umroh untuk dirinya sendiri, baru boleh dilanjutkan badal umroh untuk orang lain.
- Wanita boleh melakukan badal umroh untuk pria, begitu juga sebaliknya.
- Tidak boleh melakukan badal umroh untuk dua orang atau lebih dalam sekali ibadah.
Niat dan Tata Cara Badal Umroh
Setelah memahami hukum dan syaratnya, terakhir akan dijelaskan bacaan niat dan tata cara badal umroh sesuai anjuran Rasulullah SAW. Seperti disebutkan sebelumnya, tata cara badal umroh mewajibkan siapa saja untuk melaksanakan umroh atas nama dirinya sendiri terlebih dahulu.
Ibadah umroh untuk diri sendiri bisa dimulai dari urutan ihram dari miqot. Kemudian jika ingin menyempurnakan ibadah umroh, Anda bisa melakukan thawaf dan sai, serta memendekkan rambut. Setelah itu Anda dapat keluar ke Tan’in atau tempat lainnya di tanah halal.
Selanjutnya, ketika ingin melakukan badal umroh untuk orang lain, maka Anda bisa memulai ihram dengan lafal niat yang berbeda dari sebelumnya. Berikut bacaan niat badal umroh yang bisa Anda lafalkan:
Nawaytul ‘umrata ‘an fulān (sebut nama jemaah umrah yang dibadalkan) wa ahramtu bihī lillāi ta‘ālā.
Artinya: “Aku menyengaja ibadah umrah untuk si fulan (sebut nama jamaah yang dibadalkan) dan aku ihram umrah karena Allah ta‘ala.”
Setelah selesai ihram, Anda bisa melanjutkan thawaf dan sai, serta ditutup dengan memendekkan rambut lagi. Dalam hal ini, Anda tidak diwajibkan untuk kembali ke miqot untuk ihram orang yang Anda wakili.
Seperti dijelaskan sebelumnya, badal umroh tidak dilakukan untuk mewakili dua orang atau lebih dalam satu waktu. Ini hal penting yang harus diperhatikan, bahwa sekali ibadah umroh berlaku untuk satu orang yang diwakili, tidak boleh digabungkan dengan orang lain dan sebagainya.