3 Fakta Menarik APD Berstandar WHO yang Diproduksi di Probolinggo
Sebuah pabrik garmen di Jawa Timur memproduksi alat pelindung diri (APD) berstandar Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) yang merupakan pesanan dari pemerintah pusat.
Sebuah pabrik garmen di Jawa Timur memproduksi alat pelindung diri (APD) yang sesusi dengan standar Organisasi Kesehatan Dunia (WHO). APD tersebut merupakan pesanan dari pemerintah pusat.
Pabrik tersebut adalah Putrateja Sempurna yang berada di Kota Probolinggo, Jawa Timur. Dikutip dari Antara, sejak virus corona merebak di Indonesia, pabrik garmen ini memproduksi APD. Saat ini, produksi APD pun menjadi produk prioritas dalam operasional perusahaan tersebut.
-
Apa yang menjadi tanda awal mula pandemi Covid-19 di Indonesia? Pada tanggal 2 Maret 2020, Indonesia melaporkan kasus pertama virus Covid-19, menandai awal dari pandemi yang memengaruhi seluruh masyarakat.
-
Kapan peningkatan kasus Covid-19 terjadi di Jakarta? Adapun kasus positif Covid-19 pada 27 November sampai 3 Desember mengalami kenaikan sebanyak 30 persen dibanding pekan sebelumnya, yaitu pada 20-26 November.
-
Kapan virus corona ditemukan? Virus virus adalah sekelompok virus yang meliputi SARS-CoV (virus korona sindrom pernafasan akut parah), MERS-CoV (sindrom pernapasan Timur Tengah coronavirus) dan SARS-CoV-2, yang menyebabkan Covid-19.
-
Di mana kasus Covid-19 pertama di Indonesia terdeteksi? Mereka dinyatakan positif Covid-19 pada 1 Maret 2020, setelah menjalani pemeriksaan di Rumah Sakit Penyakit Infeksi (RSPI) Sulianti Saroso, Jakarta.
-
Kapan kasus Covid-19 pertama di Indonesia diumumkan? Presiden Jokowi mengumumkan hal ini pada 2 Maret 2020, sebagai kasus Covid-19 pertama di Indonesia.
-
Bagaimana virus Covid-19 pertama kali masuk ke Indonesia? Kasus ini terungkap setelah NT melakukan kontak dekat dengan warga negara Jepang yang juga positif Covid-19 saat diperiksa di Malaysia pada malam Valentine, 14 Februari 2020.
APD Berstandar WHO
2020 Merdeka.com/safetysign.co.id
Pemilik pabrik garmen PT Putrateja Sempurna, Supriyono mengatakan bahwa pihaknya memperoleh pesanan pembuatan APD sejak kasus COVID-19 merebak di Indonesia. Bahan untuk membuat APD ini berasal dari pemerintah pusat. Sehingga, pihak pabrik garmen tinggal memproduksi saja.
Dikutip dari Antara (31/3), Wali Kota Probolinggo, Hadi Zainal memberikan apresiasi kepada PT Putrateja Sempurna yang telah memprioritaskan pembuatan APD daripada produk fashion biasa. Hadi menyatakan bahwasanya dalam penanganan kasus virus corona, APD menjadi kebutuhan yang mendesak.
4.000 APD dalam Sehari
2020 Merdeka.com/Instagram Nikita Mirzani
PT. Putrateja Sempurna sendiri mendapat jatah memproduksi 2 juta alat pelindung diri (APD). Kendatipun tidak diberi batas waktu penyelesaian, pengerjaan APD menggunakan prinsip selesai lebih cepat lebih baik. Hal ini dinyatakan oleh Supriyono di Probolinggo.
Dikutip dari Antara, dalam satu hari pihaknya bisa memproduksi 4.000 APD berbahan Dupont Tyvek. Ukuran APD yang diproduksi PT Putrateja Sempurna adalah ukuran L dan XL.
Jenis-jenis APD untuk Penanganan COVID-19
2020 Merdeka.com/liputan6.com
Terpisah, juru bicara Tim Satgas Penanggulangan Bencana Non-Alam dan Percepatan Penanganan COVID-19 Kota Probolinggo, dr Abraar HS Kuddah menjelaskan jenis-jenis APD.
Ada tiga jenis APD yang digunakan dalam penanganan virus corona jenis baru atau COVID-19. Pertama, berbahan baku Dupont Tyvek. APD berbahan inilah yang menjadi rekomendasi WHO.
Menurut penjelasan Abraar, Dupont Tyvek tidak terlalu tebal. Bahkan partikel kecil berukuran 0,3 ml tidak dapat masuk. Bahan Dupont Tyvek juga tidak menyerap air.
Kedua, APD berbahan sponge dengan ketebalan 75 gram. Selanjutnya ialah APD yang dibuat dengan bahan polyester.