7 Tata Cara Ziarah Kubur, Lengkap dengan Doa Sesuai Ajaran Islam
Untuk mengetahui lebih rinci, berikut kami rangkum 7 tata cara ziarah kubur lengkap dengan doa yang sesuai dengan ajaran Islam
Di Indonesia, biasanya terdapat tradisi bahwa orang kebanyakan akan melakukan ziarah kubur saat bulan Ramadhan atau Idul Fitri. Padahal, ziarah kubur dapat dilakukan kapan saja dan tidak terikat dengan waktu tertentu. Tetapi, meski sudah menjadi kebiasaan di Indonesia, hukum ziarah kubur bukan merupakan ibadah yang bersifat wajib dan tidak menimbulkan dosa apabila tidak dilakukan.
Tata cara ziarah kubur menurut Islam hanyalah salah satu saran agar seorang muslim selalu beriman dan mengingat akan kematian. Dengan ziarah kubur, umat Islam akan mengingat bahwa kematian itu nyata adanya.
-
Kapan Rasulullah berziarah kubur? Rasulullah setiap kali giliran menginap di rumah ‘Aisyah, beliau keluar rumah pada akhir malam menuju ke makam Baqi’ seraya mengucapkan salam: Salam sejahtera atas kalian wahai penghuni kubur dari kalangan kaum mukmin.
-
Kapan Zahwa berlibur? Saat Aaliyah Massaid sedang berbulan madu, Zahwa Massaid juga memutuskan untuk pergi berlibur.
-
Kenapa berziarah kubur dianjurkan? Sebab berziarah dapat mengingatkan manusia akan ajal dan Allah SWT.
-
Siapa saja yang diperbolehkan berziarah kubur? Secara umum, mayoritas ulama sepakat bahwa perempuan diperbolehkan untuk melakukan ziarah kubur dengan syarat tetap menjaga adab dan batasan-batasan tertentu.
-
Bagaimana Jaka Sembung melawan Ki Hitam? Akhirnya Jaka Sembung teringat pesan gurunya, Ki Sapu Angin yang menyebut jika ilmu rawa rontek bisa rontok saat pemiliknya tewas dan tidak menyentuh tanah. Di film itu, Jaka Sembung kemudian menebaskan parang ke tubuh Ki Hitam hingga terpisah, dan menusuknya agar tidak terjatuh ke tanah.
-
Apa pengertian sholat jamak taqdim dzuhur dan ashar? Sholat jamak taqdim ialah menggabungkan pengerjaan dua sholat fardhu sekaligus di waktu sholat yang pertama.Misal, ketika menjamak sholat dhuhur dikerjakan terlebih dahulu, baru sholat ashar.
Tata cara ziarah kubur menurut Islam merupakan amalan sunah yang sangat dianjurkan dalam agama Islam, apalagi makam orang tua sendiri. Ziarah kubur termasuk ibadah yang mulia di sisi Allah. Islam mengajarkan untuk masih menghormati orang-orang walaupun sudah meninggal.
Biasanya, kebiasaan ziarah kubur dilakukan menjelang Ramadhan atau sesudah pulang salat id. Walaupun sebenarnya bukan di waktu itu saja yang disyariatkan dalam Islam, namun banyak di antara kita yang terkadang jarang ziarah kubur. Padatnya aktivitas menjadi salah satu alasan sebagian dari kita tidak melakukan ziarah kubur.
Adapun tujuan disyari’atkannya kembali ziarah kubur adalah untuk mengingatkan peziarah bahwa kehidupan di dunia ini tidak kekal dan mengingatkan kepada hari akhir. Ziarah kubur boleh kapan saja. Dahulu Rasulullah memang melarang para sahabatnya untuk berziarah kubur sebelum disyari’atkannya. Sebab waktu itu umat Islam banyak yang salah arti tentang ziarah kubur. Sebagaimana dalam sabda Rasulullah:
“Sesungguhnya aku dahulu telah melarang kalian untuk berziarah kubur, maka (sekarang) berziarahlah karena akan bisa mengingatkan kalian kepada akhirat dan akan menambah kebaikan bagi kalian.” (HR. Muslim).
Dalam tata cara ziarah kubur, ada adab yang harus dan tidak harus dilakukan. Salah satu adab dalam tata cara ziarah kubur menurut Islam adalah mendoakan orang yang dimakamkan di hadapan kita. Sementara menaburkan bunga atau menyiramkan air di atas makam bukan menjadi bagian wajib dari tata cara ziarah kubur sesuai sunnah.
Untuk mengetahui lebih rinci, berikut kami rangkum 7 tata cara ziarah kubur lengkap dengan doa yang sesuai dengan ajaran Islam, yang dilansir dari Liputan6.com
1. Berwudhu Sebelum Melakukan Ziarah Kubur
Tata cara ziarah kubur yang pertama dengan berwudhu. Sebelum pergi untuk ziarah hendaknya kita berwudhu terlebih dahulu untuk menyempurnakan dan mensucikan niat kita dalam menjalankan ziarah kubur.
2. Ucapkan Salam Kepada Ahli Kubur
Tata cara ziarah kubur yang selanjutnya adalah ucapkan salam. Rasulullah SAW mengajarkan kita untuk mengucapkan salam yang juga sekaligus doa ketika masuk ke dalam area pemakaman.
Assalamu Alaikum Ahlad-Diyaar Minal Mu miniina Wal Muslimiin. Yarhamulloohul Mustaqdimiina Minnaa Wal Musta khiriin. Wa Inna Insyaa Alloohu Bikum La-Laahiquun. Wa As Alullooha Lanaa Walakumul Aafiyah.
Artinya: Semoga keselamatan tercurah kepada kalian, wahai penghuni kubur, dari (golongan) orang-orang beriman dan orang-orang Islam, semoga Allah merahmati orang-orang yang mendahului kami dan orang-orang yang datang belakangan. Kami insya Allah akan menyusul kalian, saya meminta keselamatan untuk kami dan kalian
3. Hadap Ke Arah Kiblat Saat Berdoa untuk Almarhum dan Berzikir
Tata cara ziarah kubur yang ketiga adalah hendaknya kita mengarah ke kiblat saat berdoa untuk almarhum/ almarhumah dan melakukan zikir. Membaca tasbih, takbir dan tahmid juga sangat dianjurkan untuk menyempurnakan doa Anda kepada orang-orang yang Anda doakan pada saat melakukan ziarah kubur.
4. Kirimkan Doa untuk Almarhum
Tata cara ziarah kubur yang selanjutnya dengan mengirimkan doa kepada almarhum. Setelah itu, membaca tasbih, takbir, tahmid, zikir, dan doa yang dikhususkan untuk mayit. Kemudian mendoakan mayit yang diakhiri dengan bacaan al-Fatihah sebagai penutup.
Berikut bacaan doa ziarah kubur sesuai Islam:
A'udzubillahi minasyaithoonir rojim. Bismillahirrohmannirrohim.
Alhamdullilahi robbil 'alamin, hamdan syakiriin, hamdannaa'imiin, hamdan yuwaafiini'amahu wayukaafii mazidah, yaa robbanaa lakal hamdu kamaa yanbaghi lijalali wajhika wa'adzimi sultonik, allohumma shoolli wasalim 'ala sayyidina muhammad wa'ala alii sayyidina muhammad.
Alloh humma taqobal wa ausil sawaaaba maa qoro, nahu minal qur'anil 'adzim, wa maa halalna wa maa sabahna wamastaghfarnaa wamaa sholaina 'atsayyidina muhammad sollallohu'alaihi wasallam, hadiyatan wasilatan, warohmatan najilatan wa barokatan samilatan ilaa hadoroti habibina wasafi'ina waquroti a'ayuninaa sayyidina wamaulanaa muhammadin sollallohu 'alaihi wa sallam, wa ila jami'ii ikhwanihi minal anbiyaai walmursaliina wal auliyaai, wassuhadai, wassolihina, wassohabati wattabi'ina wal'ulamail 'alimina wal mushonnafiinal mukhlisiina wa jami'il mujaa-hidiina fi sabilillahi robbil 'alaminn, wal malaikatil muqorrobina khusushan ila sayyidina syaih abdul qodir zailanii.
Summa ilaa jami'i ahlil qubur, minal muslimiina wal muslimati, wal mu miniina wal mu minaati, min masaarikil ardhi ila magooribiha barriha wabahriha khusushan ila aabaaina wa ummahaa tiinaa, wa ajdaadina, wanakhussu khusushan manijtam'anaa hahunaa bisababihi waliajlihi.
Alloh hummaghfirlahu warhamhu wa'afihi wa'fu anhu wa akrim nujulahu wawasi' madholahu, waghsilhu bilmai wassalji wal barodi wanaqihi minal khotooya, kama yunaqqo saubul abyadu minaddannasi wa abdilhu, darron khoiron min daarihi wa ahlan khoiron min ahlihi wa jaujan khoiron min jauzihi wa adhilhul jannata wa 'aidhu min 'adzabil qobri wa fitnatihi wa min 'adzabinnar, allohhumaghfir lihayyina wa mayyitina wa sahhidiina wa ghoniina washogiirona wa kaabirona wadakirona wa ansana, allohumma man ahyaitahu minna fa ahyihi 'alal islami wa man tawafaitahu minna fatawafahu alal iiman allohumma la tuhrimna azrohu wa laa tudillanaa ba'dahu birohmatikayaa arhamarroohimiin, wal hamdu lillahi robbil 'aalamiin.
5. Membaca Ayat-Ayat Pendek
Tata cara ziarah kubur yang selanjutnya membaca ayat-ayat pendek, seperti dalam riwayat al-Marwazi dari Ahmad bin Hanbal, beliau pernah mengatakan bahwa: Bila kalian masuk ke dalam taman makam (kuburan), maka bacalah al-Fatihah, Surat Ikhlash dan al-Muawwidzatain (al-Falaq dan an-Naas). Jadikanlah pahalanya untuk mayit-mayit kuburan tersebut, karena sungguh pahalanya sampai kepada mereka.
6. Jangan Duduk atau Menginjak Bagian Atas Kuburan
Walaupun kita mendoakan kerabat/orang yang kita cintai dalam keadaan meninggal, hendaknya kita juga menghormati mereka dengan melakukan tata cara ziarah kubur yang baik dengan cara tidak duduk atau menginjak bagian atas dari kuburan tersebut. sebuah hadis berkata bahwa : Janganlah kalian sholat (berdoa) kepada kuburan, dan janganlah kalian duduk di atasnya. (HR. Muslim).
7. Jangan Lakukan Hal yang Berlebihan
Tata cara ziarah kubur yang ketujuh adalah jangan melakukan hal-hal yang berlebihan. Salah satu contoh bentuk sikap yang berlebihan dalam konteks kuburan adalah menjadikan makam seperti masjid.
Hadis di atas mengatakan bahwa manusia tidak boleh meminta sesuatu kepada kuburan karena itu adalah perbuatan syirik. Padahal melakukan ritual sholat di kuburan sangat dilarang karena akan mengikis makna ibadah yaitu menyembah hanya pada Allah SWT.
Hal berlebihan lainnya saat ziarah kubur adalah mencium batu nisan atau menangis sambil meratapi makam di depannya. Bersikap berlebihan dalam urusan agama adalah hal yang terlarang, termasuk dalam melaksanakan ritual ziarah kubur ini.