Dampak Corona, Ini 6 Sektor yang Paling Terpengaruh Jika Terjadi Lockdown
Berkaca pada penerapan lockdown atau penguncian yang ada di sejumlah negara, terdapat beberapa sektor paling dipengaruhi dan terkena imbas dari adanya kebijakan tersebut.
Lockdown memang saat ini seringkali muncul sebagai opsi dalam menangani pandemi virus Corona. Namun, lockdown memang banyak mengundang pro dan kontra. Beberapa mayoritas warga di berbagai belahan dunia meminta bahwa lockdown merupakan salah satu cara yang paling efektif dalam memutus penyebaran Covid-19.
Namun, di sisi lain menyatakan bahwa banyak juga yang menolak lockdown karena dapat menyebabkan dampak buruk bagi kehidupan masyarakat. Dengan adanya lockdown yang diberlakukan di suatu negara, maka secara langsung akan mempengaruhi sektor-sektor yang berhubungan dengan mobilitas masyarakat sehari-hari.
-
Kapan virus corona ditemukan? Virus virus adalah sekelompok virus yang meliputi SARS-CoV (virus korona sindrom pernafasan akut parah), MERS-CoV (sindrom pernapasan Timur Tengah coronavirus) dan SARS-CoV-2, yang menyebabkan Covid-19.
-
Kenapa Covid Pirola mendapat perhatian khusus? Namun, para pemerhati kesehatan dan ahli virus memberi perhatian lebih terhadap subvarian ini lantaran kemampuan Pirola dalam melakukan breakthrough infections lebih tinggi dibandingkan varian lainnya. Ketika sebuah varian atau subvarian virus COVID memiliki kemampuan breakthrough infections yang tinggi maka akan menyebabkan kasus re-infeksi semakin tinggi.
-
Apa gejala Covid Pirola? Mengenai gejala yang ditimbulkan akibat infeksi Pirola, diketahui belum ada gejala yang spesifik seperti disampaikan ahli virologi dari Johns Hopkins University, Andrew Pekosz, dilansir dari Liputan 6.Namun, tetap saja ada tanda-tanda yang patut untuk Anda waspadai terkait persebaran covid Pirola. Apabila terkena COVID-19 gejala umum yang terjadi biasanya demam, batuk, sakit tenggorokan, pilek, bersih, lelah, sakit kepala, nyeri otot serta kemampuan indera penciuman berubah, maka gejala covid Pirola adalah sakit tenggorokan, pilek atau hidung tersumbat, batuk dengan atau tanpa dahak, dan sakit kepala.
-
Bagaimana cara mencegah Covid Pirola? CDC menyarankan masyarakat untuk melindungi diri dari virus ini karena masih belum jelas tentang seberapa pesat varian ini dapat menyebar. Untuk itu, sebagai tindakan pencegahan masyarakat diminta untuk melakukan hal berikut:• Dapatkan vaksin Covid-19.• Jalani tes Covid.• Cari pengobatan jika Anda mengidap Covid-19 dan berisiko tinggi sakit parah• Jika Anda memilih untuk memakai masker, kenakan masker berkualitas tinggi yang pas di hidung dan mulut.• Tingkatkan ventilasi udara.• Selalu mencuci tangan usai beraktivitas.
-
Bagaimana Pilkada 2020 diselenggarakan di tengah pandemi? Pemilihan ini dilakukan di tengah situasi pandemi COVID-19, sehingga dilaksanakan dengan berbagai protokol kesehatan untuk meminimalkan risiko penularan.
-
Apa yang terjadi pada kasus Covid-19 di Jakarta menjelang Nataru? Kasus Covid-19 meningkat di Ibu Kota menjelang Natal 2023 dan Tahun Baru 2024.
Berkaca pada penerapan lockdown atau penguncian yang ada di sejumlah negara, terdapat beberapa sektor paling dipengaruhi dan terkena imbas dari adanya kebijakan tersebut. Untuk mengetahui secara lebih rinci, berikut kami rangkum 6 sektor yang paling terdampak jika terjadi lockdown, yang dilansir dari berbagai sumber.
1. Sektor Wisata
Liputan6.com
Sektor yang terdampak akibat corona yang pertama adalah sektor wisata. Ketika sebuah negara telah melakukan lockdown, maka turis akan dilarang untuk memasuki negara tersebut. Tidak hanya turis mancanegara, namun juga berlaku untuk turis domestik akan dilarang untuk bepergian ke tempat tempat dan acara wisata.
Dikutip dari berbagai sumber, lockdown telah berdampak pada penutupan tempat wisata, pembatalan konser, dan penundaan acara olahraga. Contohnya adalah beberapa penutupan sementara bagi tempat rekreasi di dunia seperti Disney di Perancis, Shanghai ataupun Tokyo.
Selain itu, pembatalan konser internasional ataupun jadwal pertandingan olahraga internasional juga telah dilaporkan ikut terdampak dengan adanya pandemi Corona tersebut.
2. Sektor Manufaktur
Liputan6.com
Sektor yang terdampak Corona berikutnya adalah sektor manufaktur, contohnya adalah di negara Italia. Negara ini dikenal dengan berbagai merk produk fashion seperti pakaian, tas, ataupun sepatu.
Dilansir dari Quartz, beberapa perusahaan produsen item fashion di Itali mengalami kejatuhan setelah pemerintah Italia mengeluarkan kebijakan lockdown akibat adanya virus corons.
Para penghasil tekstil dan pakaian yang tersebar di beberapa provinsi di Italia tak bisa berproduksi lagi dikarenakan harus mengarantina diri.
Contohnya label fashion Gucci dan Saint Laurent mengalami kendala karena pemasok bahan mereka, Kering mengalami isolasi.
Dilansir dari Reuters, produsen tas tangan Gucci mengatakan bahwa jumlah produksi mereka mengalami penurunan. Jika biasanya mereka menghasilkan 1000 tas per bulan untuk Gucci, namun sejak Februari lalu turun menjadi 450 saja. Selain itu, permintaan untuk bulan Maret, April, ataupun Mei juga menghilang.
3. Sektor Ekonomi
Liputan6.com
Sektor yang terdampak Corona yang berikutnya adalah sektor ekonomi. Imbas pada sektor ekonomi akan terjadi akibat efek domino dari melemahnya sektor-sektor lain. Investor akan menurun ataupun bahkan menghilang, seperti yanag dialami oleh Italia.
"Italia memiliki kondisi berbeda yang bisa jadi peringatan untuk negara lain di Eropa jika situasi (pandemi) semakin parah," kata ahli strategi obligasi sebuah perusahaan manajemen investasi di London.
Dilansir dari VOA News, adanya pemberlakuan lockdown di Manila yang telah dimulai sejak 15 Maret hingga 14 April telah memangkas pertumbuhan ekonomi nasional.
"Jika orang tidak dapat bekerja, maka mereka tidak dapat bayaran," kata Christian de Guzman, wakil presiden dan pejabat kredit senior diMoody's Sovereign Risk Group.
4. Sektor Transportasi
Liputan6.com
Sektor yang terdampak berikutnya adalah sektor transportasi. Sektor-sektor transportasi seperti ojek motor hingga maskapai penerbangan akan mendapat imbas apabila diberlakukan lockdown.
Ojek, taksi, bus, angkot, kereta akan kehilangan penumpang mengingat mobilitas masyarakat akan terhenti. Penumpang yang biasa menggunakan transportasi publik sehari-hari akan menurun drastis karena mereka takut untuk berada di ruang publik.
Mudahnya penularan virus Corona di tempat-tempat umum seperti bandara, pelabuhan, stasiun ataupun ruang publik yang lain dapat menjadi permasalahan serius apabila akan diterapkannya lockdown.
5. Sektor Sosial
Liputan6.com
Sektor yang terdampak Corona yang selanjutnya adalah sektor sosial. Lockdown jelas akan menghalangi dan mengurangi aktivitas sosial masyarakat. Mereka akan dilarang berkerumun dan menghadiri acara-acara termasuk beribadah.
Contohnya adalah untuk pertama kalinya Vatikan telah memutuskan untuk merayakan layanan paskah tanpa dihadiri oleh publik, yang dilansir dari Reuters.
Selain itu, Vatikan juga telah memberitahukan bahwa ibadah Pekan Suci dan kebaktian Paskah di bulan berikutnya akan dilaksanakan tanpa partisipasi publik, sebuah langkah yang diyakini belum pernah terjadi selama zaman modern.
Selain itu, dikutip dari CNN Indonesia, Majelis Ulama Indonesia (MUI) telah menerbitkan fatwa berupa larangan bagi umat Islam untuk menyelenggarakan Salat Jumat berjamaah di wilayah tertentu selama pandemi virus corona. Larangan dituangkan dalam Fatwa MUI Nomor 14 Tahun 2020 tentang Penyelenggaraan Ibadah dalam Situasi Terjadi Wabah Covid-19.
Dalam fatwa yang diterbitkan tersebut telah disebutkan bahwa MUI menyebut Salat Jumat bisa diganti dengan Salat Zuhur di rumah masing-masing.
Hal diatas merupakan contoh bagaimana diterapkannya lockdown ataupun karantina mandiri akan mempengaruhi proses masyarakat khususnya dalam aktivitas sosial sehari-hari yang menjadi terbatas. Namun, hal tersebut memiliki sisi positif karena demi kebaikan bersama dalam memerangi Covid-19.
6. Sektor Pangan
Liputan6.com
Sektor yang terdampak Corona yang terakhir adalah sektor pangan. Seorang ekonom mengatakan, apabila lockdown dilakukan, bahkan di Jakarta saja, sudah dipastikan ketersediaan pangan terganggu.
Menurutnya, sebagian besar kebutuhan pokok disumbang dari daerah di luar Jakarta. Arus distribusi barang akan terganggu jika adanya lockdown yang diterapkan. Selain itu, kelangkaan bahan pokok khususnya jelang Ramadan sudah jelas akan menyeret kenaikan harga.