Kampanye Cinta Lingkungan ala Pemkab Banyuwangi, Pengantin Wajib Sumbang Bibit Pohon
Pemerintah Kabupaten (pemkab) Banyuwangi berencana mewajibkan calon pengantin baru menyumbang bibit pohon. Ini alasannya.
Pemerintah Kabupaten (pemkab) Banyuwangi berencana mewajibkan calon pengantin baru menyumbang bibit pohon untuk penghijauan lingkungan. Diketahui bersama, pohon memiliki fungsi penting terhadap keberlangsungan kehidupan.
Ada pepatah terkenal yang menyatakan bahwa hutan adalah paru-paru dunia. Kalimat itu merujuk pada betapa pentingnya pepohonan. Mereka menjadi penghasil oksigen, penyerap karbondioksida, akarnya menyerap air dan menahan tanah longsor, dan masih banyak lagi kegunaannya.
-
Apa yang terjadi pada Pilkada di Jawa Timur? Pemilihan Kepala Daerah (Pilkada) di lima wilayah di Jawa Timur dipastikan akan melawan kotak kosong.
-
Siapa yang dijuluki Presiden Penyair Jawa Timur? Hal ini dirasakan Aming Aminoedhin, seniman yang dijuluki Presiden Penyair Jawa Timur.
-
Kapan Jawa Timur meraih penghargaan insentif fiskal? Atas Keberhasilan itu, Pemerintah Provinsi Jawa Timur mendapatkan penghargaan insentif fiskal yang diserahkan langsung Wakil Presiden KH Ma’ruf Amin kepada Wakil Gubernur Jatim Emil Elistianto Dardak mewakil Khofifah, dalam acara Rakornas dan Penyerahan Insentif Fiskal atas Kinerja Penanggulangan Kemiskinan Ekstrem 2023, di Istana Wapres Jakarta, Kamis(9/11).
-
Mengapa Aming dijuluki Presiden Penyair Jawa Timur? Keluarga jadi salah satu faktor terpenting bagi seorang anak. Hal ini dirasakan Aming Aminoedhin, seniman yang dijuluki Presiden Penyair Jawa Timur.
-
Apa yang menjadi sorotan Kantor Berita Amerika tentang OKU Timur? Potensi perikanan terutama kampung patin yang ada di OKU Timur menjadi lirikan dunia Internasional, di mana tim dari Kantor Berita Amerika Associated Press beraudensi dan wawancara bersama Bupati OKU Timur H Lanosin ST, Senin 24 Juli 2023 di Ruang Budensi Bupati OKU Timur.
-
Siapa yang menyatakan bahwa masyarakat Jawa Timur memiliki karakteristik khusus? Menurut Mohammad Noer, masyarakat Jawa Timur dinamis, agresif dan memiliki karakteristik khusus. "Agar diterima menjadi pimpinan di Provinsi Jawa Timur maka harus mau melayani rakyat, tahu menempatkan diri serta mampu mengayomi rakyat," ujarnya, dikutip dari laman resmi disperpusip.jatimprov.go.id.
Sementara itu, keberadaan hutan terancam oleh banyaknya pembalakan liar yang dilakukan oknum-oknum tak bertanggung jawab. Akibatnya, ancaman bencana semakin sering terjadi.
Program Bulan Madu
©2014 Merdeka.com/Shutterstock/manifeesto
Merespons potensi krisis iklim, Pemkab Banyuwangi melalui dinas-dinas terkait meluncurkan Program Bulan Madu yang di dalamnya disisipi kampanye cinta lingkungan. Program kolaborasi antara Kementerian Agama (Kemenag), Dinas Kependudukan dan Pencatatan Sipil (Dispendukcapil) serta Dinas Lingkungan Hidup (DLH) Kabupaten Banyuwangi itu ditujukan kepada para pengantin baru.
Pada pelaksanaannya, pasangan yang baru menikah akan langsung mendapatkan beberapa dokumen karena perubahan status dari lajang menjadi menikah. Usai ijab kabul, mereka akan mendapatkan buku nikah, serta E-KTP dan Kartu Keluarga dengan status kependudukan yang baru.
Calon pengantin juga direncanakan wajib sedekah oksigen dengan menyumbangkan bibit pepohonan untuk penghijauan lingkungan. Sedekah oksigen ini dilakukan melalui Kantor Urusan Agama (KUA) dan akan dikelola Dinas Lingkungan Hidup (DLH).
"Saat ini sifatnya masih imbauan atau tidak memaksa dan masih uji coba," ujar Kepala Dinas Lingkungan Hidup, Dwi Handayani.
Calon Pengantin Peduli Lingkungan
©istock
Rencana mewajibkan calon pengantin menyumbangkan bibit pohon ini masih dalam tahap penyusunan regulasi dan akan dirapatkan dengan para pihak terkait. Meski demikian, para calon pengantin diharapkan memiliki kepedulian terhadap kelestarian lingkungan.
"Program ini kolaborasi Kemenag, Dispendukcapil dan DLH, dengan menggandeng perhutani guna pembinaan masyarakat kelompok tani untuk budidaya tanaman keras. Selanjutnya bibit pohon bisa dijual kepada masyarakat/calon pengantin," jelas Dwi, dikutip dari akun Instagram @bwi24jam, Kamis (16/3/2023).
Selama ini, pihak pemerintah desa, kecamatan, dan kelompok masyarakat meminta bibit tanaman ke Dinas Lingkungan Hidup Kabupaten Banyuwangi. Apabila kebijakan kewajiban pengantin menyumbang bibit pohon disahkan, DLH berencana menyetok bibit tanaman di KUA-KUA.