Kisah Sumur Jobong Surabaya, Air Bertuah Digunakan Cuci Muka Calon Presiden 2024
Bakal calon presiden yang diusung PDI Perjuangan, Ganjar Pranowo mencuci muka dengan air kendi yang diyakini bertuah karena berasal dari situs Sumur Jobong. Ini fakta menarik situs Sumur Jobong.
Bakal calon presiden yang diusung PDI Perjuangan, Ganjar Pranowo mencuci muka dengan air kendi yang diyakini bertuah karena berasal dari situs Sumur Jobong. Hal itu ia lakukan sebelum memasuki rumah kelahiran Bung Karno di Jalan Pandean, Kota Surabaya, Sabtu (6/5/2023).
Keyakinan masyarakat Kota Surabaya bahwa air yang berasal dari Sumur Jobong bertuah tak lepas dari kisah tutur turun-temurun. Situs Sumur Jobong sendiri diyakini sebagai peninggalan Kerajaan Majapahit.
-
Apa yang terjadi pada Pilkada di Jawa Timur? Pemilihan Kepala Daerah (Pilkada) di lima wilayah di Jawa Timur dipastikan akan melawan kotak kosong.
-
Siapa yang dijuluki Presiden Penyair Jawa Timur? Hal ini dirasakan Aming Aminoedhin, seniman yang dijuluki Presiden Penyair Jawa Timur.
-
Kapan Jawa Timur meraih penghargaan insentif fiskal? Atas Keberhasilan itu, Pemerintah Provinsi Jawa Timur mendapatkan penghargaan insentif fiskal yang diserahkan langsung Wakil Presiden KH Ma’ruf Amin kepada Wakil Gubernur Jatim Emil Elistianto Dardak mewakil Khofifah, dalam acara Rakornas dan Penyerahan Insentif Fiskal atas Kinerja Penanggulangan Kemiskinan Ekstrem 2023, di Istana Wapres Jakarta, Kamis(9/11).
-
Mengapa Aming dijuluki Presiden Penyair Jawa Timur? Keluarga jadi salah satu faktor terpenting bagi seorang anak. Hal ini dirasakan Aming Aminoedhin, seniman yang dijuluki Presiden Penyair Jawa Timur.
-
Apa yang menjadi sorotan Kantor Berita Amerika tentang OKU Timur? Potensi perikanan terutama kampung patin yang ada di OKU Timur menjadi lirikan dunia Internasional, di mana tim dari Kantor Berita Amerika Associated Press beraudensi dan wawancara bersama Bupati OKU Timur H Lanosin ST, Senin 24 Juli 2023 di Ruang Budensi Bupati OKU Timur.
-
Siapa yang menyatakan bahwa masyarakat Jawa Timur memiliki karakteristik khusus? Menurut Mohammad Noer, masyarakat Jawa Timur dinamis, agresif dan memiliki karakteristik khusus. "Agar diterima menjadi pimpinan di Provinsi Jawa Timur maka harus mau melayani rakyat, tahu menempatkan diri serta mampu mengayomi rakyat," ujarnya, dikutip dari laman resmi disperpusip.jatimprov.go.id.
Situs Sumur Jobong menjadi penanda peradaban kuno Surabaya. Pada masa Kerajaan Majapahit, Sumur Jobong memiliki beragam fungsi mulai dari untuk urusan rumah tangga hingga melakukan ritual keagamaan.
Bukti Peradaban
Kawasan Penelah merupakan kawasan delta yang menjadi tujuan orang bermukim atau bisa dikatakan munculnya peradaban. Kawasan itu dinilai paling ideal menjadi permukiman. Dalam buku Asia Maior “Soerabaia 1900-1950”, diilustrasikan kondisi alam kawasan Bunguran (utara Peneleh), masih berupa tanah berair dan rawa-rawa. Bisa jadi, semakin ke utara seperti di kawasan Ampel, kondisi alamnya masih semak belukar dengan lahan berlumpur. Tanahnya belum sepadat dan sekeras jika dibandingkan dengan di kawasan selatan yang kini kawasan kelurahan Peneleh.
Peradaban kuno Surabaya di ujung selatan kawasan delta Kalimas lebih dulu bergeliat jika dibandingkan dengan kawasan yang kelak bernama Surabaya (1275) dan Ngampel (1420). Dikutip dari laman resmi Pemkot Surabaya, penemuan arkeologi sumur Jobong di kampung Pandean menjadi bukti adanya peradaban di delta Kalimas.
Sumur tua itu ditemukan secara tak sengaja oleh para pekerja proyek box culvert saat menggali tanah di kawasan Jalan Pandean Gg I RW 13 RT 10, Kelurahan Peneleh pada tanggal 8 Oktober 2018. Lokasi penemuan sumur tua itu merupakan kampung padat penduduk. Di mana rumah-rumah warga di Pandean Gang I saling berjejer tanpa ada halaman samping, sementara bagian depan rumah berbatasan langsung dengan jalan kampung yang lebarnya sekitar 3 - 4 meter.
Kondisi Sumur Jobong
Sumur bertumpuk tiga itu ditemukan pada kedalaman tanah kurang lebih satu meter dengan posisi titik koordinat 49 M 0651513 9164442. Saat penemuan, kondisi sumur tertutup tanah liat dan air limbah dari rumah-rumah di sekitarnya. Alhasil, yang tampak hanya jobong 1 (paling atas) dan jobong 2 (di bawahnya), sedangkan jobong 3 tertutup air. Struktur sumur jobong dalam kondisi masih insitu.
Berdasarkan hasil pengamatan awal Tim Balai Pelestarian Cagar Budaya (BPCB) dari Trowulan-Jatim dengan mengukur sumur tua, mengidentifikaksi temuan frangmen yang ada di dalam sumur serta mengambil foto, peneliti sepakat bahwa sumur tua yang ditemukan warga itu mirip dengan jobong atau sumur di era Kerajaan Majapahit.
Hal tersebut didukung dengan fungsi dari sumur jobong sebagai kebutuhan rumah tangga sehari-hari, ritual keagamaan, hingga pertanian dalam skala kecil misalnya untuk menyirami tanaman pada musim kemarau.