Pengertian Kata Majemuk Lengkap dengan Bentuk dan Contohnya
Pengertian kata majemuk adalah gabungan dua kata yang menimbulkan suatu kata baru. Berikut penjelasan selengkapnya mengenai pengertian kata majemuk dan bentuk-bentuknya yang menarik untuk Anda pelajari.
Pengertian kata majemuk adalah gabungan dua kata yang menimbulkan suatu kata baru. Dalam bahasa Indonesia, Anda pasti pernah mendapati adanya dua kata dengan arti berbeda, namun ketika digabungkan akan membentuk satu kata baru.
Kata-kata yang terjadi dari gabungan dua kata itu biasanya disebut kata majemuk. Misalnya adalah, rumah sakit, meja makan, kepala batu, keras hati, dan masih banyak lagi. Kata-kata ini pastinya lazim Anda gunakan sehari-hari.
-
Kapan Ajeng Kamaratih belajar bahasa asing? Mantan finalis Miss Indonesia, pembaca berita, dan presenter televisi, Ajeng Kamaratih hobi belajar bahasa asing.
-
Apa yang diterima Pemprov Jateng dari Balai Bahasa? Pada Kamis (10/8), Pemprov Jateng menerima hibah dari Balai Bahasa berupa bangunan gedung permanen dan perangkatnya.
-
Bagaimana cara berlatih pidato bahasa Jawa? Agar dapat berpidato dengan fasih dan lancar, tentu diperlukan latihan secara berulang-ulang. Para pelajar pun dapat berlatih untuk berpidato dengan naskah yang akan dibicarakan di depan umum.
-
Bagaimana Jaka Sembung melawan Ki Hitam? Akhirnya Jaka Sembung teringat pesan gurunya, Ki Sapu Angin yang menyebut jika ilmu rawa rontek bisa rontok saat pemiliknya tewas dan tidak menyentuh tanah. Di film itu, Jaka Sembung kemudian menebaskan parang ke tubuh Ki Hitam hingga terpisah, dan menusuknya agar tidak terjatuh ke tanah.
-
Apa yang bikin Sekala jago bahasa Inggris? Sekala, yang semakin jago bahasa Inggris, selalu bikin gemas deh. Dia ngajarin Ditto bahasa Inggris dengan sabar banget, kayak orang dewasa banget deh.
-
Bagaimana Cunda belajar renang? Ditemani oleh bebek-bebek dan mainan yang lucu, Cunda merasa semakin senang dan terhibur saat belajar renang di rumahnya.
Pengertian kata majemuk adalah kata yang terdiri dari dua kata sebagai unsurnya di samping itu. Namun, ada juga kata majemuk yang terdiri dari satu kata dan satu pokok kata sebagai unsurnya.
Contohnya adalah daya tahan, daya juang, kamar tunggu, kamar kerja, ruang baca, dan sebagainya. Dan ada pula yang terdiri dari pokok kata semua, misalnya lomba lari, jual beli, simpan pinjam, dan masih banyak lagi (Ramlan, 1985: 69).
Berikut penjelasan selengkapnya mengenai pengertian kata majemuk dan bentuk-bentuknya yang menarik untuk Anda pelajari.
Pengertian Kata Majemuk
Pengertian kata majemuk adalah gabungan dari dua unsur yang mempunyai makna, namun hasil dari gabungannya menimbulkan makna baru. Kriteria majemuk ini dilihat dari segi dan cirinya: (1) semantik, memiliki satu makna, (2) struktur, memiliki dua unsur, (3) fonologis, memiliki satu tekanan, mengutip Djajasudarma dalam Metode Linguistik: Ancangan Metode Penelitian dan Kajian (2006: 53).
Kata majemuk sendiri memiliki kriteria: majemuk sintaksis dan majemuk asintaksis. Berikut penjelasannya:
- Makna setiap unsure menjadi satu kesatuan,
- Hubungan antar unsur (gabungan leksem),
- Jenis kata yang bergabung (struktur),
- Kata majemuk berstatus kata, tidak sama dengan frase,
- Gabungan kata jadian, seperti: pemeran pembangunan, dan
- Konsep kata majemuk terdiri dari idiom dan semi idiom (kata majemuk adalah konsep sintaksis, idiom konsep semantis).
Menurut Kridalaksana dalam Djajasudarma (2006: 54), kriteria kata majemuk meliputi beberapa hal berikut ini:
- Keeratan konstruksi majemuk sekurang-kurangnya diperoleh dari ciri-ciri satu konstituen yang melibatkan asosiasi yang tetap dengan konstituen lain pada satu konstruksi,
- Konstruksi memperlihatkan derajat kearahtan yang tinggi sehingga termasuk kesatuan yang tidak dapat dipisahkan (secara sintaksis berstatus kata), dan
- Jika satuan itu dipisahkan maka menjadi berstatus kata, jadi masing-masing konstruksi akan hilang dari kesatuan sehingga tidak dapat dimodifikasi terpisah dan tidak dapat disisipi apa-apa dengan perubahan makna asli.
Bentuk-Bentuk Kata Majemuk
Pengertian kata majemuk yakni merupakan merupakan gabungan morfem dengan morfem, atau kata dengan kata yang memunculkan pengertian khusus. Proses kata majemuk adalah proses pembentukan kata-kata menjadi kata majemuk (Suhardi, 2013: 113).
Sebagai contoh, kata rumah sakit bukanlah rumah yang sakit tetapi rumah atau gedung yang memiliki fungsi khusus, yakni untuk merawat orang yang sakit. Hal ini berbeda dengan penggabungan kata rumah dan gedung menjadi rumah gedung, di mana penggabungan duakata ini tidak menimbulkan pengertian baru namun hanya menyatakan dua benda saja, yakni rumah yang berbentuk gedung.
Dari aspek bentuk, kata majemuk digolongkan menjadi gabungan yang dapat dipakai dalam kalimat yang harus diberi afik sebelum berfungsi pada kalimat, baik dari gabungan yang menunjukkan gabungan koordinatif dan subordinatif di antara komponennya.
Gabungan koordinatif terdiri dari komponen inti dan komponen inti. Sebaliknya, subordinatif terdiri dari komponen inti dan komponen pewatas, seperti dikutip dari Moeliono dan Dardjowidjojo dalam Riyantama (2014).
Bentuk kata majemuk koordinatif, misalnya suami istri, anak cucu, kakek nenek dan bentuk kata majemuk subordinatif, misalnya rumah makan, es batu, telur asin dan sebagainya.
Samsuri, dalam buku Analisis Bahasa: Memahami Bahasa secara Ilmiah (1994: 200) memaparkan bentuk kata majemuk dapat dibedakan menjadi dua macam, yaitu bentuk endosentik dan eksosentik.
Disebutkan sebagai bentukan endosentik apabila konstruksi distribusinya sama dengan kedua, ketiga, atau salah satu unsurnya, sedangkan disebut bentukan eksosentrik apabila konstruksi distribusinya berlainan dari salah satu unsurnya.
Contoh bentukan rumah sakit dan jual beli, keduanya adalah kata majemuk. Contoh pertama merupakan bentuk endosentik, karena distribusinya sama dengan unsur yang pertama. Sementara, contoh kedua merupakan bentuk eksosentik karena distribusinya berlainan dari distribusi unsur-unsurnya.
Fungsi Kata Majemuk
Dalam kata majemuk, kata-kata yang membentuknya tidak menonjolkan makna tiap kata secara terpisah. Sebaliknya, kelompok kata tersebut secara bersama-sama membentuk arti atau makna baru.
Berikut adalah beberapa fungsi dari kata majemuk:
- Mendukung Makna dan Penggunaan Afiks: Kata majemuk berperan dalam mendukung makna dan penggunaan afiks. Ini termasuk fungsi tata bahasa. Misalnya, setelah afiks “-an” digunakan sebagai akhiran, kata majemuk tersebut menjadi grup kata benda.
- Grup Kata Kerja: Awalnya, kata majemuk termasuk dalam grup kata kerja. Namun, setelah afiks “-an” digunakan, kata tersebut berubah menjadi grup kata benda.
- Tidak Bisa Disisipi: Kata majemuk tidak dapat disisipi dengan kata lain tanpa mengubah maknanya. Perbedaan ini membedakannya dari frasa. Contohnya, “Mata Air” tidak bisa disisipi dengan kata “mata” pada “air” atau “mata” untuk “air”, karena keduanya memiliki makna yang berbeda.
- Tidak Dapat Diperluas: Kata majemuk tidak dapat diperluas dengan imbuhan berupa awalan atau akhiran hanya di masing-masing katanya. Jika imbuhan diberikan, harus disertakan di seluruh gabungan kata untuk mempertahankan makna. Ini berbeda dengan frasa yang dapat diperluas dengan penambahan afiks pada satu kata saja.
- Posisi Tidak Dapat Ditukar: Kata-kata yang membentuk kata majemuk memiliki posisi tetap dan tidak dapat ditukar antara satu dengan yang lain.
Contoh-contoh Kata Majemuk
Kata majemuk adalah gabungan dua kata atau lebih yang digabungkan untuk membentuk satu konsep atau makna baru. Contohnya, "matahari terbenam" adalah kata majemuk yang terbentuk dari kata "matahari" dan "terbenam".
Dalam bahasa Indonesia, kata majemuk bisa dibentuk dengan cara penggabungan tanpa spasi (seperti "mobilambulans" dari "mobil" dan "ambulans") atau dengan penggabungan menggunakan penghubung (seperti "ibu kota" dari "ibu" dan "kota"). Setelah mengetahui pengertian kata majemuk, selanjutnya pahami contoh-contoh kata majemuk.
Berikut contoh kata-kata majemuk adalah
1. Air terjun: Tempat di mana air mengalir dari ketinggian dan membentuk air terjun.
2. Darah biru: Ungkapan yang mengacu pada keturunan bangsawan atau keturunan kerajaan.
3. Inti sari: Bagian terdalam atau esensi dari suatu benda atau konsep.
4. Olahraga: Aktivitas fisik yang dilakukan untuk kesehatan atau hiburan.
5. Akad nikah: Upacara pernikahan yang sah menurut hukum agama atau negara.
6. Rumah sakit: Tempat pelayanan medis dan perawatan pasien.
7. Terima kasih: Ungkapan rasa terima kasih.
8. Orang tua: Ayah dan ibu.
9. Simpang empat: Persimpangan jalan yang membentuk sudut 90 derajat.
10. Mata acara: Bagian dari suatu acara yang menjadi fokus utama.
11. Model linear: Model matematika yang mengikuti hubungan linier.
12. Buku harian: Buku di mana seseorang mencatat peristiwa atau pemikiran sehari-hari.
13. Pulau seribu: Kepulauan di sekitar Jakarta, Indonesia, yang terdiri dari banyak pulau kecil.
14. Bunga mawar: Jenis bunga yang dikenal karena keindahan dan aroma khasnya.
15. Kota pelajar: Kota yang memiliki banyak perguruan tinggi dan universitas.
16. Taman bermain: Area di mana anak-anak dapat bermain dan berinteraksi dengan permainan dan alat permainan.
17. Pohon mangga: Jenis pohon buah yang menghasilkan buah mangga.
18. Gelang tangan: Perhiasan yang dikenakan di pergelangan tangan.
19. Buku panduan: Buku yang memberikan petunjuk atau informasi praktis tentang suatu topik.
20. Rumah tangga: Kelompok orang yang tinggal bersama dalam satu rumah dan berbagi tanggung jawab sehari-hari.