Lawan Basuki dengan Sandi dan Sanusi
Partai Gerinda saat ini sedang menyeleksi para kadernya. Paling mencuat nama Sandiaga untuk bertarung melawan Ahok.
Delapan nama kader Partai Gerindra lolos dalam penjaringan buat diusung menjadi Calon Gubernur DKI 2017 nanti. Delapan nama itu ialah Sandiaga Salahudin Uno, Ahmad Muzani, Mohamad Sanusi, Syaifullah, Biem Benyamin, Syafrie Sjamsoedin, Muhammad Taufik, dan Ridwan Kamil. Diantara nama-nama itu, Sandiaga Uno paling sering disebut Prabowo Subianto.
"Sandi namanya paling sering disebut sama Pak Ketua. Ya bisa jadi itu pilihan Pak Prabowo," ujar Ketua tim penjaringan calon gubernur Partai Gerindra, Syarif saat berbincang dengan merdeka.com di kantornya, pekan kemarin. Selain nama Sandiaga, Mohamad Sanusi juga sering disebut Ketua Dewan Pembina, Prabowo Subianto.
Sanusi memang sejak 2012 lalu merupakan salah satu nama kuat bakal diusung Partai Gerindra dalam Pilgub DKI. Namanya telah diajukan oleh Dewan Pimpinan Daerah Partai Gerindra untuk bertarung menjadi pemimpin Jakarta. Namun nasib berkata lain, Prabowo lebih memilih Basuki Tjahaja Purnama buat maju bersama Joko Widodo saat itu.
Namun kini jalan terbuka lebar bagi Sanusi buat diusung partainya. Apalagi Ahok sapaan akrab Basuki menjadi pelajaran penting bagi Partai Gerindra. Dia memilih keluar dari partai besutan Prabowo setelah duduk menjadi Wakil Gubernur DKI Jakarta. "Tetapi semua keputusan kembali ke pusat," ujar Syarif.
Sebagai salah satu nama yang bakal diusung, Mohammad Sanusi mengaku siap. Dia pun sebelumnya sudah mempersiapkan segala sesuatunya sebelum namanya juga muncul diusung oleh DPD dalam Pilgub DKI 2012. Sebagai bukti, Sanusi telah membuat 'Mohammad Sanusi Center (MSC)'.
MSC bertugas memfasilitasi warga dalam berbagai hal. Salah satunya ialah penyediaan lapak dagangan di Mall Thamrin City Mall dan menyediakan ambulance gratis hingga jasa mengurus pemakaman. Namun usahanya itu masih harus menunggu keputusan partai, dalam hal ini restu Prabowo Subianto.
"Kalau saya ditanya sebagai kader partai, kalau diperintah untuk maju ya saya akan lakukan," ujar Sanusi saat ditemui di kantor DPRD DKI pekan lalu. Dia pun pasrah jika partai kembali tidak menghendakinya untuk maju dalam Pilgub DKI.
"Jika nantinya partai menilai saya baik atau tidak baik, saya enggak lihat itu. Sebab itulah yang namanya cinta tanpa syarat"
Wakil Ketua DPRD DKI Jakarta dari Fraksi Gerindra, Muhammad Taufik juga salah satu nama calon bakal mengikuti seleksi juga mengaku siap jika partainya nanti bakal mengusungnya. Dia pun yakin bakal memenangi Pemilihan Gubernur jika melawan Ahok. Sebab Partai Gerindra juga sudah menyiapkan amunisi termasuk juga semboyan buat Pilgub DKI nanti.
"Membangun tanpa menyakiti," ujar Taufik. Dia pun menjelaskan semboyan itu. "Menurut saya bisa kok membangun tanpa menyakiti rakyat. Rakyat Jakarta itu kan sebenarnya masih bisa diajak ngomong," ujarnya.
Sama seperti Taufik, Sanusi juga berpendapat sama jika nanti siapa pun calon yang diusung partainya mampu memenangkan pemilihan. Alasannya, Partai Gerindra saat ini diklaim sudah mapan. Apalagi saat pertarungan Pemilihan Presiden 2014 lalu menjadi modal partainya untuk analisa kemenangan di Pilgub DKI 2017 nanti.
"Bahkan saat pemilu kemarin suara Pak Prabowo selisih sedikit dari Jokowi, artinya loyalis Pak Prabowo menjadi bekal di Pilkada 2017 mendatang," ujar Sanusi.