Bisa Berlayar Melawan Arah Angin, Ini Fakta Menarik Lopi Sandeq Perahu Layar Tercepat di Dunia Warisan Suku Mandar Sulawesi
Perahu Lopi Sandeq jadi bukti kekuatan masyarakat pesisir asli Indonesia
Perahu Lopi Sandeq jadi bukti kekuatan masyarakat pesisir asli Indonesia
Bisa Berlayar Melawan Arah Angin, Ini Fakta Menarik Lopi Sandeq Perahu Layar Tercepat di Dunia Warisan Suku Mandar Sulawesi
Ada baiknya masyarakat modern tidak boleh meremehkan kemampuan nenek moyang di masa silam. Dugaan kebudayaan kuno, dengan teknologi yang belum maju akan sangat terbantahkan melalui kehadiran perahu tradisional bernama Lopi Sadeq warisan Suku Mandar di wilayah Sulawesi.
Lopi Sadeq diketahui merupakan perahu berbahan kayu warisan masyarakat nelayan kuno bertahun- tahun silam. Walau begitu, teknologinya jangan diragukan karena mampu berlayar dengan kecepatan tinggi tanpa bantuan mesin.
-
Apa yang unik dari Tari Likok Pulo? Tari Likok Pulo menjadi tari tradisional satu-satunya yang dimiliki masyarakat Pulo Aceh.
-
Apa itu lomba sampan layar? Sampan layar biasanya dilombakan setiap tanggal 17 Agustus. Perlombaan ini sudah digelar secara turun-temurun.
-
Bagaimana Perahu Bidar digerakkan? Perahu ini menggunakan tenaga manusia dengan cara mendayung dengan galah atau bambu.
-
Kapal apa yang dipakai untuk berlayar di laut Nusantara? Moda transportasi utama dalam mengarungi lautan Nusantaraadalah kapal. Jenis kapal paling terkenal adalah jung.
-
Apa ciri khas Suku Orang Laut? Kehidupan mereka memang sangat berbeda dengan suku-suku lainnya yang mayoritas tinggal dan hidup di daratan. Namun, gaya hidup mereka sangatlah sederhana, mereka pun hidup dari lingkungan sekitar, yaitu mencari ikan dengan peralatan tradisional.
-
Apa yang unik dari lumba-lumba ini? Mamalia laut ini langka karena siripnya menyerupai jempol manusia.
Belum lagi, perahu ini memiliki kemampuan yang bisa dikatakan jarang dimiliki alat transportasi serupa peninggalan masa lampau, yakni bisa berlayar melawan arah angin di lautan lepas. Secara bentuk, perahu ini sudah sangat futuristik.
Hingga sekarang, masyarakat sekitar masih memelihara tradisi pembuatan perahu Lopi Sadeq, dan menggunakannya untuk kegiatan penangkapan ikan oleh para nelayan, sekaligus pariwisata lokal yang dikelola oleh masyarakat.
Jadi Andalan Masyarakat Nelayan Suku Mandar
Mengutip Indonesia.go.id, Lopi Sandeq sudah menjadi andalan masyarakat Suku Mandar sejak lama.
Foto: dispar.sulbarprov.go.id
Bentuk serupa konon sudah ada sejak ribuan tahun silam, yang merupakan warisan bangsa Austronesia.
Pada 1930, masyarakat Suku Mandar memodifikasinya sehingga lebih gesit di lautan. Saat itu para nelayan setempat membuat layar besar berbentuk segitiga, agar memudahkan navigasinya. Namun, perahu justru bisa melaju dengan sangat cepat karena ukurannya yang kecil.
Mulanya, perahu ini digunakan untuk menangkap ikan-ikan yang hidup di tengah-tengah laut seperti ikan terbang, tongkol, tuna sampai telur-telur ikan yang sulit dijamah. Lambat laun, perahu kemudian menjadi identitas masyarakat setempat.
Berbentuk Runcing
Mengutip Jurnal Environmental Science Universitas Negeri Makassar berjudul “Kearifan Lokal Lopi Sandeq sebagai Warisan Budaya Leluhur” disebutkan bahwa nama Lopi Sandeq berasal dari bentuk umum perahunya yakni runcing.
Perahu Lopi Sandeq memiliki desain yang unik dan berbeda dari perahu tradisional lainnya di Indonesia. Bentuknya dibuat dari kayu ulin yang kuat dan tahan lama, dengan desain tajam pada haluan.
Dibangun Tanpa Paku
Perahu ini dibangun tanpa menggunakan paku dan hanya sistem pasak serta tali rotan. Panjang perahu ini biasanya mencapai 12 meter, lebar 1 meter, dengan kedalaman lambung berkisar 1,2 meter.
Foto: liputan6
Terkenal Gesit dan Tercepat di Dunia
Dari bentuknya yang runcing, memungkinkan perahu ini melaju dengan kecepatan tinggi di lautan luas.
Foto: Parangtritis Geomaritime Science Park
Bentuk layarnya yang berupa segitiga dan berukuran besar mampu menangkap kekuatangan angin yang cukup besar dan menggerakkan perahu ini dengan kecepatan 15–20 Knot atau 30–40 km/jam.
Sebelum penggunaan motor (mesin), Lopi Sandeq menjadi salah satu alat transportasi antarpulau yang sering di gunakan dan mampu menampung orang dengan jumlah lebih dari dua orang dengan keseimbangan penuh.
Berdasarkan laman warisabudaya.kemdikbud.go.id, perahu ini menjadi perahu dengan tenaga tanpa mesin tercepat di dunia.
Bisa Berlayar Melawan Arah Angin
Keunikan lain dari perahu sandeq adalah kemampuanya yang dapat melawan arah angin yang bertiup. Perahu bisa tetap melaju dengan kendali nelayan melalui teknik berlayar zig zag (makkarakkayi).
Selain itu, bentuk rampingnya memungkinkan Lopi Sandeq bermanuver dengan cepat melalui gelombang serta hantaman angin yang bertiup kencang.
Biasanya, awak kru perahu akan segera mengendalikan laju dengan berdiri di penyangga layar.
Terkait pembuatannya, para pembuat harus memperhatikan pakem Lopi Sandeq na malolo, yakni perahu yang dibuat harus bagus dan memiliki warna yang indah sehingga nyaman dilihat dan digunakan.
Ditampilkan dalam Ajang Kejuaraan
Sebenarnya, perahu Lopi Sandeq memiliki lima jenis yang biasa digunakan oleh masyarakat di pesisir Sulawesi.
Foto: info-budaya.net
Pertama, sandeq paroppo digunakan untuk menangkap ikan tuna di rumpon. Kedua, sandeq potanga yang berfungsi untuk menangkap ikan terbang (Exocoetidae) dan Ketiga, ada sandeq pangoli yang digunakan untuk menangkap ikan tongkol.
Selanjutnya ada sandeq pappasar yang digunakan untuk mengangkut barang dagangan dari pasar ke pasar yang berada di tepi pantai dan terakhir adalah Sandeq Pappasiluba yang biasanya dibuat dengan desaian khusus yang mencolok untuk mengikuti kompetisi.
Sebagai warisan budaya, perahu ini juga digunakan untuk kegiatan perlombaan bagi masyarakat pesisir Bugis. Biasanya, perahu dibuat dengan warna yang cantik dan motif yang indah.