![FOTO: Potret Perahu Eretan yang Masih Bertahan di Tengah Era Modern Ibu Kota](https://cdns.klimg.com/mav-prod-resized/480x/ori/feedImage/2024/5/29/1716978821778-owmnqk.jpeg)
FOTO: Potret Perahu Eretan yang Masih Bertahan di Tengah Era Modern Ibu Kota
Dengan tarif Rp 2.000, masyarakat dapat menggunakan transportasi tradisional tersebut untuk menyeberang.
Dengan tarif Rp 2.000, masyarakat dapat menggunakan transportasi tradisional tersebut untuk menyeberang.
Di tengah kemajuan teknologi dan infrastruktur yang semakin pesat di ibu kota Jakarta, perahu eretan masih bertahan sebagai moda transportasi yang digunakan oleh warga sekitar untuk menyeberangi sungai Kali Angke di Kecamatan Penjaringan. Foto: merdeka.com / Arie Basuki
Meski terlihat sangat tradisional, perahu eretan ini masih menjadi pilihan utama bagi masyarakat setempat untuk memangkas jarak dan waktu ke tempat tujuan dengan tarif yang terjangkau. Foto: merdeka.com / Arie Basuki
Perahu eretan adalah perahu tradisional yang terbuat dari kayu dan dilengkapi dengan tiang penyangga serta tali pengaman. Foto: merdeka.com / Arie Basuki
Meskipun tampak sederhana, perahu ini mampu menampung sekitar 10 penumpang pengendara sepeda motor. Foto: merdeka.com / Arie Basuki
Walaupun tidak dilengkapi dengan mesin, perahu ini tetap dapat melintasi sungai dengan bantuan tali tambang yang diikat di masing-masing sisi sungai. Foto: merdeka.com / Arie Basuki
Warga setempat telah menjadikan perahu eretan sebagai bagian dari kehidupan masyarakat untuk beraktivitas di sekitar sungai Kali Angke. Foto: merdeka.com / Arie Basuki
Dalam era modern ini, keberadaan perahu eretan yang masih bertahan di ibu kota Jakarta menjadi bukti bahwa tradisi dan nilai-nilai budaya lokal masih tetap dijaga dan dihargai oleh masyarakat. Foto: merdeka.com / Arie Basuki
Banyak para pemudik harus rela terjebak antrean panjang hingga berjam jam untuk bisa menyeberang ke Pelabuhan Bakauheni.
Baca SelengkapnyaArak-arak penganten sunat dengan 11 delman merupakan rangkaian dari acara sunatan masal menyambut HUT ke-497 DKI Jakarta.
Baca SelengkapnyaSebuah kota akan terus berusaha untuk mengikuti perkembangan zaman. Kehebatan perubahan dari masa kakek-nenek hingga saat ini bikin tercengang.
Baca SelengkapnyaBerusia sekitar seratus tahun, jembatan kereta api Rancgoong ini eksotis namun bikin merinding
Baca SelengkapnyaBeberapa bangunan masih tampak berdiri kokoh walau terus dimakan usia.
Baca SelengkapnyaSumur-sumur milik warga Desa Pabuaran mulai mengalami kekeringan. Warga pun terpaksa memanfaatkan aliran kali untuk memenuhi kebutuhan hidupnya.
Baca SelengkapnyaSejumlah warga DKI Jakarta melakukan atraksi di tengah jalan protokol Jakarta yang lengang di tinggal pemudik.
Baca SelengkapnyaPameran seni rupa bertajuk 'Bergerak" ini diselenggarakan oeh Dinas Kebudayaan DKI Jakarta dalam rangka HUT ke-497 Jakarta.
Baca SelengkapnyaKurangnya penanganan sampah secara maksimal, ditambah dengan pencemaran limbah yang membuat air laut semakin hitam telah merugikan para nelayan.
Baca Selengkapnya