Jadi Tema Google Doodle, Kapal Pinisi Bukti Indonesia Kuasai Lautan Sejak Ribuan Tahun Lalu
Kapal pinisi menjadi salah satu warisan budaya dunia berasal dari Indonesia, tepatnya dari suku Bugis-Makassar di Sulawesi Selatan.
Kapal pinisi merupakan salah satu kapal paling ikonik dalam sejarah bangsa indonesia.
Jadi Tema Google Doodle, Kapal Pinisi Bukti Indonesia Kuasai Lautan Sejak Ribuan Tahun Lalu
Jadi Tema Google Doodle, Kapal Pinisi Bukti Indonesia Kuasai Lautan Sejak Ribuan Tahun Lalu
Gambar kapal pinisi sedang berlayar di lautan hari ini tampil sebagai Google Doodle. Kapal pinisi tersebut muncul di laman utama pencarian Google.
Kapal pinisi merupakan salah satu kapal paling ikonik dalam sejarah bangsa indonesia. Selain itu, kapal pinisi menjadi salah satu warisan budaya dunia berasal dari Indonesia, tepatnya dari suku Bugis-Makassar di Sulawesi Selatan.
Lantas, bagaimana sejarah dari kapal pinisi? Berikut ulasannya.
Dikutip dari laman Kemenhub, sejarah telah membuktikan bahwa negara Indonesia ini telah menguasai lautan sejak ribuan tahun yang lalu. Salah satu bukti kejayaan Indonesia sebagai negara maritim adalah adanya kapal pinisi.
Kapal ini dibuat pada abad ke 14 silam oleh seorang putra mahkota Kerajaan Luwu bernama Sawerigading.
Sawerigading membuat Kapal Pinisi menggunakan kayu dari pohon Walerengreng atau Pohon Dewata yang terkenal kokoh dan tidak mudah rapuh/lapuk. Selanjutnya kapal tersebut digunakannya untuk berlayar ke Tiongkok guna mempersunting putri kerajaan bernama We Cudai.
Namun, beberapa tahun kemudian Sawerigading tidak mampu menahan kerinduan akan kampung halamannya dan memutuskan untuk pulang dengan menggunakan kapal yang sama.
Namun sayangnya, di tengah perjalanan kapal yang dia naiki rusak dihantam gelombang di daerah Bulukumba. Kapalnya terbelah dan terpental hingga ke 3 wilayah, yaitu Ara, Tana Beru dan Lemo-Lemo.
Masyarakat dari wilayah tersebut akhirnya membantu Sawerigading untuk membangun kembali kapalnya dengan lebih besar dan lebih kokoh. Kapal tersebut kemudian dinamakan Pinisi yang memiliki makna 'kapal yang tangguh dan mampu melawan ombak.
Hingga saat ini, daerah Bulukumba terkenal dengan orang-orangnya yang memiliki kemampuan khusus membuat kapal Pinisi dengan cara tradisional.
Sebagai informasi, Google Doodle merupakan perubahan logo khusus dan sementara di beranda Google yang dimaksudkan untuk memperingati liburan, acara, prestasi, dan tokoh sejarah tertentu.
Sebelumnya, Kemunculan kapal layar pinisi di laman pencarian Google, merupakan bentuk perayaan ketika kapal ini pertama kali diakui oleh UNESCO sebagai warisan budaya takbenda pada tahun 2017.
Sejarah pembuatan kapal di Indonesia dimulai ribuan tahun lalu, namun para pelaut di Sulawesi Selatan membuat kapal pinisi modern pertama pada tahun 1906.
Mengutip laman Google doodle, para pelaut Sulawesi Selatan mengambil insiprasi dari gaya tali-temali Eropa.
Mereka menyadari, dengan menghilangkan tiang buritan di tengah dapat membuat laju kapal layar lebih cepat, sehingga menjadi keuntungan saat mengangkut kargo.
Desainnya megah dengan dua tiang layar segitiga. Kapal ini memiliki panjang antara 20 hingga 35 meter, dan dapat mengangkut muatan hingga 350 ton.