Tips Tidur Berkualitas: 6 Faktor Penting untuk Kesehatan Tubuh
Ingin tidur berkualitas dan tubuh lebih sehat? Dokter spesialis THT RSCM bagikan 6 faktor penting untuk tidur nyenyak, mulai dari durasi hingga kewaspadaan.

Mendapatkan tidur berkualitas sangat penting untuk kesehatan tubuh secara keseluruhan. Dilansir dari Antara, dokter spesialis THT dari Rumah Sakit Cipto Mangunkusumo (RSCM), Dr. dr. Retno S Wardani, Sp.THT-KL(K), menjelaskan bahwa tidur bukan hanya soal durasi, tetapi juga seberapa baik kualitas tidur tersebut. Dalam sebuah webinar, beliau menekankan pentingnya menjaga gaya hidup sehat untuk mendukung tidur yang nyenyak. Menurut beliau, "Tidur adalah bagian dari kesehatan yang perlu dijaga. Oleh karena itu, penting untuk memiliki gaya hidup sehat yang mendukung tidur yang baik."
Retno memaparkan enam faktor penting yang menentukan kualitas tidur. Faktor-faktor tersebut meliputi durasi tidur, efisiensi tidur (seberapa cepat tertidur), konsistensi waktu tidur dan bangun, kesesuaian dengan ritme alami tubuh, kewaspadaan saat bangun, dan kepuasan setelah tidur. Dengan memperhatikan keenam faktor ini dan menerapkan kebiasaan tidur yang sehat dan rutin, kualitas tidur dapat meningkat secara signifikan, yang pada akhirnya akan berdampak positif pada kesehatan secara keseluruhan. "Tidur yang baik membutuhkan disiplin dan usaha," ujarnya.
Selain durasi tidur yang cukup, penting juga untuk memperhatikan efisiensi dan konsistensi waktu tidur. Tidur dan bangun pada waktu yang sama setiap hari, termasuk akhir pekan, sangat penting untuk mengatur ritme sirkadian tubuh. Konsistensi ini membantu tubuh beradaptasi dengan pola tidur, sehingga lebih mudah tertidur dan bangun dengan segar. Hal ini juga ditekankan oleh Dr. Rahmanofa Junizaf, Sp.THT-KL(K), yang menambahkan pentingnya menciptakan lingkungan tidur yang nyaman dan bersih.
Lingkungan Tidur yang Kondusif
Dr. Rahmanofa Junizaf, Sp.THT-KL(K), menekankan pentingnya menciptakan lingkungan tidur yang kondusif untuk tidur berkualitas. Beliau menyarankan untuk membersihkan tempat tidur secara teratur, menjauhkan perangkat elektronik sebelum tidur, dan mengatur suhu kamar agar nyaman. "Pastikan tempat tidur bersih, jauhkan elektronik sebelum tidur, dan atur suhu kamar agar nyaman," kata Rahmanofa. Suhu kamar yang ideal sekitar 19 derajat Celcius. Selain itu, mengurangi kebisingan dan cahaya juga penting untuk menciptakan suasana yang tenang dan menenangkan.
Investasi pada kasur dan bantal yang berkualitas juga dapat meningkatkan kenyamanan tidur. Jika diperlukan, gunakan tirai blackout untuk memblokir cahaya luar yang dapat mengganggu tidur. Memastikan kamar tidur bersih dan rapi juga dapat membantu menciptakan lingkungan yang lebih kondusif untuk tidur nyenyak.
Memiliki rutinitas sebelum tidur yang konsisten juga dapat membantu mempersiapkan tubuh untuk tidur. Rutinitas ini bisa berupa mandi air hangat, membaca buku, meditasi, atau mendengarkan musik yang menenangkan. Aktivitas-aktivitas ini dapat membantu merilekskan tubuh dan pikiran sebelum tidur.

Pola Makan dan Gaya Hidup Sehat
Selain lingkungan tidur yang nyaman, pola makan dan gaya hidup sehat juga berperan penting dalam meningkatkan kualitas tidur. Hindari konsumsi makanan berat dan minuman manis sebelum tidur. Makan malam yang ringan dan lebih awal dapat membantu mempersiapkan tubuh untuk tidur. Hindari juga kafein dan alkohol beberapa jam sebelum tidur, karena dapat mengganggu siklus tidur.
Olahraga teratur juga dapat meningkatkan kualitas tidur, karena dapat meningkatkan serotonin, hormon yang membantu mengatur jam sirkadian dan mengurangi stres. Namun, hindari olahraga intensif satu atau dua jam sebelum tidur. Tidur siang yang terlalu lama juga dapat mengganggu kualitas tidur malam. Jika perlu tidur siang, batasi durasi tidak lebih dari 20 menit.
Membatasi penggunaan gadget sebelum tidur juga sangat penting. Paparan cahaya biru dari layar gadget dapat mengganggu produksi hormon melatonin, hormon yang mengatur siklus tidur-bangun. Oleh karena itu, hindari penggunaan gadget minimal satu jam sebelum tidur.
Deteksi Dini Gangguan Tidur
Dr. Rahmanofa juga mengingatkan pentingnya deteksi dini jika ada gangguan tidur, seperti mendengkur atau susah tidur. Beliau menjelaskan bahwa salah satu cara untuk mengetahui masalah tidur adalah dengan pemeriksaan polisomnografi. Pemeriksaan ini membantu dokter mengetahui apakah seseorang mengalami Obstructive Sleep Apnea (OSA), yaitu gangguan pernapasan saat tidur. Selain itu, beliau juga menjelaskan tentang pemeriksaan DICE (Drug Induced Sleep Endoscopy), yang digunakan untuk memeriksa saluran napas atas saat tidur.
"Dengan DICE, kita bisa melihat bagian saluran napas yang mungkin tersumbat saat tidur dan menyebabkan gangguan pernapasan atau mendengkur," ujarnya. Jika Anda mengalami kesulitan tidur yang berkelanjutan dan memengaruhi kualitas hidup Anda, atau mengalami gejala lain seperti kantuk berlebihan di siang hari, lemas, sulit berkonsentrasi, dan perubahan suasana hati, segera konsultasikan dengan dokter.
Dokter dapat membantu mendiagnosis penyebab gangguan tidur dan merekomendasikan pengobatan yang tepat. Pemeriksaan penunjang seperti polisomnografi (sleep study) mungkin diperlukan untuk mendiagnosis kondisi tertentu.
Mendapatkan tidur berkualitas membutuhkan komitmen untuk menerapkan gaya hidup sehat dan memperhatikan keenam faktor penting yang telah dijelaskan. Dengan konsistensi dan disiplin, Anda dapat meningkatkan kualitas tidur dan menikmati manfaatnya bagi kesehatan tubuh secara keseluruhan.