Sejarah Lancang, Kapal Multifungsi yang Populer hingga Asal Mula Sebutan Kota Riau
Mengenal Lancang, kapal yang digunakan orang Sumatra Timur hingga asal usul istilah Kota Riau.
Lancang adalah jenis kapal layar dari Kepulauan Melayu yang bisa digunakan untuk berbagai macam fungsi.
Sejarah Lancang, Kapal Multifungsi yang Populer Hingga Asal Mula Sebutan Kota Riau
Pada zaman dahulu, transportasi laut merupakan salah satu moda yang paling sering digunakan untuk berdagang, berperang, dan bahkan tumpangan kerajaan.Salah satu kapal itu bernama Lancang atau biasa disebut Lanchang atau Lancha. Kapal itu biasanya digunakan oleh orang-orang Sumatra Timur.
Kapal Layar
Mengutip berbagai sumber, Lancang pernah ditulis dalam Prasasti Julah yang berisi perintah Raja Sri Ugrasena tentang aturan-aturan. Nama kapal itu tak hanya Lancang, melainkan juga Jukung, Talaka, Parahu, dan Jong (kapal asal Jawa).
Secara bahasa, Lancang berasal dari kata Melayu yang artinya cepat. Peran kapal ini cenderung digunakan untuk berperang. Namun, ada beberapa yang digunakan untuk kapal dagang seperti kapal Melayu pada umumnya.
Negara Portugis pernah menulis dan menyebut Lancang sebagai kapal untuk pengangkut atau tongkang. Pada 1820-an, dibuat kapal Lancang yang lebih kecil untuk bajak laut dan kapal ini mudah disembunyikan di hutan-hutan bakau.
Ciri-Ciri Lancang
Kapal Lancang memiliki beberapa karakteristik, seperti buritan berbentuk persegi, memiliki 2 tiang layar. Biasanya kapal ini dikemudikan dengan menggunakan kemudi samping ganda, namun ada juga yang menggunakan kemudi aksial yang terpasang di buritan.
Ukuran kapal ini ada yang kecil dan besar. Untuk ukuran kecil, biasanya terpasang 1 tiang layar, panjang 9 meter, lebar 1,83 meter dan diawaki oleh 4 orang. Sementara yang besar, panjangnya bisa mencapai 26 meter dan menggunakan 2 tiang layar.Lancang Kuning
Mengutip liputan6.com, Lancang juga masih ada kaitan dengan asal usul Kota Riau, khususnya masyarakat Melayu. Terdapat sebuah pantun yang tidak diketahui pasti siapa pengarangnya, menyebutkan bahwa kisah nakhoda yang mengarungi lautan dengan Lancang.
Mengapa Riau disebut sebagai Lancang Kuning? Hal ini mengacu pada sebutan terkait kegemilangan Riau sebagai sebuah daerah.
Menurut Budayawan Riau, Tenas Effendy, Lancang berarti kapal besar yang biasa digunakan raja-raja untuk mengarungi lautan. Sementara kuning adalah warna kebesaran dalam tradisi Melayu. Warna ini identik dengan adat, baju kebesaran, pakaian, hingga berbagai macam upacara.
Pemersatu Antar Pulau
Lancang sangat identik dengan masyarakat Melayu dengan ragam kerajaannya, mulai dari Lingga di Kepulauan Riau atau Siak serta Indragiri. Maka dari itu, Lancang disebut sebagai pemersatu antar pulau-pulau bentangan rumpun Melayu.
Dengan demikian, Lancang Kuning menandakan bahwa Riau sebagai kerajaan Melayu yang menguasai wilayah maritim.