Pusat barang bekas di batas Jakarta
Hampir semua jenis barang tersedia di Mal Rongsok.
Tak ada kesan mewah saat melihat bangunan berbahan kayu seluas 800 meter persegi di Jalan Bungur Raya nomor 4, Kelurahan Kukusan, Kecamatan Beji, Kota Depok, itu. Penyekatnya hanya teralis dan pagar kawat serta kaca terpasang mengelilingi bangunan. Pintu masuknya sebuah kaca berbingkai tipis berukuran sekitar 1,8x2 meter, dibuka dengan digeser.
Di sebelah kiri pintu masuk, terpajang beberapa peralatan rumah tangga, seperti kulkas dan mesin cuci. Di sisi kanan teronggok beberapa jamban. Tentunya semua barang ini masuk kategori bekas pakai atau bisa juga disebut rongsok.
Nama tempat ini cukup unik, Mal Rongsok. Itu dapat dikenali lewat tulisan terpajang di dinding luar bangunan. Tulisan itu dibuat di atas media plastik dengan warna dasar merah dan tulisan berwarna kuning. Terlihat pula steker tersusun di media fiber berbentuk bintang dengan beberapa lampu rusak.
Lantai Mal Rongsok terbuat dari kayu. Supaya terlihat sedikit bersih, lantai itu dilapisi karpet bekas. Sementara di langit-langit, barang-barang seperti motherboard, papan ketik komputer, power supply, tergantung berbungkus plastik. Beberapa DVD bekas ikut pula bergelayutan.
Berbelok ke kanan, buku-buku tertumpuk sembarangan di beberapa rak. Sebagian masih bagus, lainnya sudah kumal terkena air. Ada juga yang masih tertumpuk dalam ikatan. Jenisnya beragam: buku pelajaran, majalah, pengetahuan umum, bahkan karya ilmiah semacam skripsi dan hasil penelitian.
Di bagian seberang atau sebelah kiri pintu masuk, radio mobil tertata rapi. Di sebelahnya tersusun alat-alat seperti mesin pencetak, mesin hitung uang, dan mesin kasir. Soal masih bisa dipakai atau tidak, tidak ada yang bisa menjamin.
Seorang perempuan berbaju dan berkerudung merah terlihat sedang nyaman menonton siaran televisi. Sesekali dia melayani beberapa pembeli barang bekas. Merdeka.com lalu menyapa dan menanyakan apakah bisa bertemu pemilik Mal Rongsok. "Mau apa bertemu bapak?" kata perempuan itu Kamis pekan lalu.
Sesaat kemudian, dia mengambil telepon seluler dan segera menghubungi sang pemilik. "Bapak masih ada di kebun, ada tamu katanya. Nanti pasti ke sini. Kalau mau, silakan liputan dulu," ujarnya.
Merdeka.com memutuskan menunggu kedatangan si pemilik. Kesempatan itu kemudian coba dimanfaatkan untuk berkeliling melihat seluruh bagian mal. Hampir semua barang dapat ditemukan di sini.
Setelah menunggu sekitar setengah jam, Nurcholis Agi, pemilik Mal Rongsok, datang mengendarai sepeda motor matik. Sehabis memarkir kendaraannya di dalam mal, lelaki berkemeja putih dan bercelana hitam ini menyapa merdeka.com dan mempersilakan duduk.