Saya penyanyi bagus
Jusuf Kalla mengklaim sebagai calon pantas menjadi presiden.
Perebutan kekuasaan eksekutif tinggal setahun lagi. Partai politik sudah mulai menjual tokoh atau mencari tokoh untuk meningkatkan elektabilitas menjelang pemilu legislatif 2014.
Bahkan, beberapa partai telah menetapkan calon presiden meski belum ketahuan apakah bisa memperoleh 20 persen suara, batas minimal bagi satu atau gabungan partai buat mengajukan calon. Golkar menyodorkan Aburizal Bakrie, Gerindra mengusung Prabowo, Hanura menjagokan duet Wiranto-Hari Tanoesoedibjo, dan Partai Bulan Bintang dengan memajukan Yusril Ihza Mahendra.
Di luar partai, sejumlah tokoh politik nasional juga digadang-gadang akan maju tetapi tidak memiliki kendaraan. Sebut saja, mantan Wakil Presiden Muhammad Jusuf Kalla dan bekas Ketua Mahkamah Konstitusi Mahfud MD. "Ini negeri teraniaya, tidak berdaya. Bagi saya, negeri ini penting,” kata Kalla saat berkunjung ke kantor redaksi merdeka.com Senin lalu.
Berikut penuturan Kalla dalam diskusi sekitar dua jam, diselingi canda dan tawa khas ketua Palang Merah Indonesia ini.
Bagaimana kesiapan Anda bertarung pada pemilihan presiden nanti?
Sudah sering saya sampaikan, untuk pemilu tahun ini disamping partainya juga tokohnya. Pemilihan presiden akan datang itu kayak konser band. Partai itu kayak band, calonnya kayak penyanyi. Inilah pemilu membingungkan semua orang. Belum ada penyanyi dan band bagus.
Golkar partai bagus, PDIP juga bagus. Misalnya, PDIP masih bingung, apakah Jokowi apakah Megawati. Ada juga penyanyi kayak saya, ada Mahfud, Dahlan, enggak punya band. Bisa nyanyi tapi enggak punya band. Nah apa yang akan terjadi, akhir tahun akan ketemu.
Kenapa akhir tahun?
Pertemuan itu nanti setelah mantap partai-partai itu. Nanti akan ketemu sendiri, band mencari penyanyi, penyanyi cari band.
Berarti Anda akan tetap maju?
Saya tentu, dari hati iya. Saya tidak cari kehormatan, cuma ingin buat negeri ini. Semua orang dan Anda juga menilai. Ini negeri teraniaya, tidak berdaya. Bagi saya, negeri ini penting.
Apakah masih banyak kader Golkar menyokong?
Golkar itu banyak pandangan.
Apakah calon bagus juga harus menumpang kendaraan andal pula?
Ya seperti tadi, harus 20 persen. Walau punya 20 persen tapi penyanyi tidak bagus, ya tidak pantas.
Sudah ada partai mendekati Anda?
Belum ada pembicaraan pasti karena orang juga merasa tidak pasti.
Apakah figur sudah tidak menjual untuk partai?
Ya pasti, inikan mau pemilu legislatif. Kemudian banyaknya legislatif tergantung orang yang mendorong. Tapi dibutuhkan 20 persen dulu atau koalisi.
Apakah Figur tidak bisa mendorong raih 20 persen di pemilu legeslatif?
Pasti kalau dia ketua partainya, tapi banyak faktor. Problemnya kalau pemilihan, seperti saya katakan seperti Indonesian Idol.
Idealnya Anda berpasangan dengan siapa?
Saya belum tahu. Di negeri ini belum ada satupun yang tahu berpasangan dengan siapa. Ical belum tahu, Megawati pun sama. Baru Wiranto dan HT.
Calon seperti apa Anda butuhkan buat pendamping?
Yang mengisi kekurangan. Kalau saya, yang pertama pasti orang Jawa. Di Indonesia ini pasti mencari Jawa-luar Jawa. Orang terpilih di Indonesia selalu dilihat orang ini teraniaya atau pemerintahan ini sukses.
Anda akan ikut konvesi Partai Demokrat?
Seperti saya katakan, konvensi itu babak penyisihan. Itu olah raga. Kalau penyanyi, kayak Indonesian Idol. Itu untuk mengetahui visi dan misi saja. Saya sepuluh tahun di pemerintahan. Masak, saya harus dipertandingkan dengan yang lain. Sama tidak enaknya penyanyi senior masuk Indonesian Idol. Masak, krisdayanti mau ikut Indonesian Idol
Biodata
Nama:
Muhammad Jusuf Kalla
Tempat dan Tanggal Lahir:
Watampone, Kabupaten Bone, Sulawesi Selatan, 15 Mei 1942
Pekerjaan:
Ketua Palang Merah Indonesia (2009-sekarang)
Ketua Dewan Mesjid Insdonesia (2012-sekarang)
Wakil Presiden Indonesia (2004–2009)
Ketua Umum Partai Golongan Karya (2004–2009)
Pendidikan:
Fakultas Ekonomi Universitas Hasanuddin, Makassar (1967)
The European Institute of Business Administration, Prancis (1977)