Suka Pakai Singkatan di Chat, Ini Dampaknya Menurut Peneliti
Ada dampak bagi orang yang suka chat pakai singkatan.

Sering pake singkatan pas chat? Ternyata, ada dampak yang mungkin jarang kita sadari nih. Menurut peneliti, pakai singkatan bikin pesan kita kelihatan kurang tulus dan orang jadi malas membalasnya.
Para psikolog menganalisis lebih dari 5.000 pesan dari delapan penelitian dan menemukan bahwa orang yang sering pakai singkatan dianggap kurang serius dan jarang dapat tanggapan. Apalagi, mengikuti era yang semakin modern, singkatan juga makin populer di era pesan digital.
Cepet sih, tetapi ternyata bertanya “gmn?” (gimana), tidak seakurat ketika kita bilang “Gimana kabarnya?” secara lengkap.
“Meskipun singkatan bisa menghemat waktu dan tenaga, penelitian kami menunjukkan bahwa singkatan juga dapat menghalangi komunikasi yang efektif dan mempengaruhi persepsi interpersonal secara negatif,” tulis para penulis dalam Jurnal Psikologi Eksperimental, yang dikutip dari theguardian, Jumat (15/11).
David Fang dari Universitas Stanford dan timnya di Universitas Toronto menyelidiki dampak singkatan dalam berbagai skenario pengiriman pesan. Mereka meminta orang-orang menilai ketulusan pesan dengan dan tanpa singkatan dan seberapa besar kemungkinan mereka akan merespon.
Mereka juga menganalisis pesan di platform Discord, eksperimen kencan kilat online, dan aplikasi kencan Tinder.Hasilnya, orang yang menggunakan singkatan lebih jarang mendapat respon dibandingkan dengan mereka yang menulis lengkap. Tanggapan yang diterima pun cenderung lebih pendek. Walaupun anak muda lebih sering menggunakan singkatan, efek negatifnya tetap ada, kata para peneliti.
“Singkatan membuat pengirim terlihat kurang tulus dan penerima cenderung tidak membalas,” kata para penulis.
Dampak negatif ini muncul karena singkatan menandakan tingkat usaha yang lebih rendah dari si pengirim. Sejak pesan teks pertama di dunia dikirim pada Desember 1992, pengguna pesan makin efisien dengan mengganti kata-kata dan frasa lengkap dengan singkatan.
Misalnya, “I Love You” menjadi “ily” atau “I don’t really care” menjadi “idrc.”Para peneliti ingin memahami apakah singkatan yang dimaksudkan untuk menyampaikan makna yang sama dengan kata lengkap memiliki efek berbeda pada penerimanya. Ada yang bilang singkatan lebih santai dan informal, bisa membuat hubungan lebih akrab.
Tapi, ada juga yang berpendapat singkatan menunjukkan kurangnya usaha dan minat.Dalam salah satu eksperimen, orang yang menerima pesan singkatan merespon dengan pesan yang lebih pendek dari biasanya, yang meningkatkan kemungkinan balasan yang semakin singkat.
“Temuan kami menunjukkan bahwa orang menghargai percakapan yang berkualitas, lebih menyukai pesan yang menunjukkan perhatian dan hubungan pribadi,” tulis para peneliti.
Namun, beberapa psikolog lain tidak yakin singkatan benar-benar bermasalah. Profesor Linda Kaye dari Edge Hill University mengatakan, “Penting untuk menyadari bahwa dalam interaksi pesan berbasis teks di dunia nyata, penerima kemungkinan besar memiliki lebih banyak konteks dan keakraban dengan pengirim sehingga persepsi akan didasarkan pada serangkaian informasi yang jauh lebih kaya.
Mungkin saja dalam interaksi di dunia nyata, persepsi ini kurang menonjol atau berdampak.”Dr. Christopher Hand, seorang psikolog di Universitas Glasgow, setuju. “Banyak hal bergantung pada hubungan pribadi antara pengirim dan penerima, dan apakah Anda mengenal orang-orang tersebut yang menggunakan singkatan atau tidak,” katanya.
“Itu juga bergantung pada konteksnya, apakah mereka sedang terburu-buru? Apakah mereka menggunakan singkatan-singkatan ini untuk menghindari penggunaan kata-kata yang tabu?”
“Orang cenderung memilih gaya komunikasi mereka dengan hati-hati, tergantung pada siapa yang mereka ajak bicara, mengapa mereka berbicara, dan apakah itu bersifat pribadi, profesional, romantis, agresif, dan sebagainya,” tambah Hand.
“Teknologi modern melampaui komunikasi teks singkat, karakteristik suara dalam catatan suara, emoji, gif, meme, dan sebagainya cenderung lebih berdampak daripada teks biasa.”
Reporter magang: Nadya Nur Aulia