Kebiasaan Screentime Berlebih pada Anak Bisa Jadi Cerminan Penggunaan Smartphone Berlebih pada Orang Tua
Penggunaan layar yang berlebihan pada anak bisa menjadi cerminan penggunan smartphone berlebihan pada anak.
Penggunaan layar yang berlebihan pada anak-anak sering kali menjadi perhatian banyak orang tua, terutama terkait dengan dampaknya pada perkembangan bahasa dan kemampuan komunikasi anak. Namun, sebuah penelitian terbaru mengungkapkan bahwa kebiasaan screentime anak-anak sebenarnya sering mencerminkan kebiasaan yang sama dari orang tua mereka. Dengan kata lain, jika anak Anda sering terpapar layar, ada kemungkinan besar bahwa mereka meniru perilaku yang sama dari Anda.
Dilansir dari Medical Daily, penelitian yang dipublikasikan di Frontiers in Developmental Psychology menunjukkan bahwa penggunaan layar yang berlebihan dalam keluarga, terutama di antara orang tua, dapat berdampak negatif terhadap perkembangan bahasa anak-anak.
-
Apa dampak screen time ke anak? Penggunaan layar yang berlebihan bisa mengakibatkan sejumlah masalah yang signifikan bagi anak-anak dan orang dewasa. Gangguan tidur menjadi salah satu dampak utama, karena paparan cahaya biru dari layar gadget dapat mengganggu ritme alami tubuh dan mempersulit proses tidur. Selain itu, penggunaan yang berlebihan juga sering terkait dengan masalah kegemukan, karena waktu yang dihabiskan di depan layar berarti waktu yang kurang untuk aktivitas fisik yang sehat. Tak hanya itu, terlalu banyak waktu di layar juga bisa berhubungan dengan gangguan perilaku dan belajar. Anak-anak yang terlalu sering terpaku pada layar cenderung mengalami kesulitan dalam konsentrasi, interaksi sosial, dan bahkan mengembangkan kemampuan bahasa. Selain itu, risiko terkena kecanduan terhadap teknologi juga meningkat akibat paparan berlebihan terhadap layar.
-
Apa dampak screen time berlebihan buat perkembangan anak? Penelitian menunjukkan bahwa penggunaan gadget yang berlebihan dapat menyebabkan gangguan pada perkembangan anak, mulai dari perkembangan kognitif hingga perkembangan sosialnya. Orang tua perlu membatasi waktu screen time agar tidak menghambat kemajuan anak dalam berbagai aspek perkembangannya.
-
Bagaimana screentime bisa pengaruhi anak? Anak-anak yang terlalu sering terpapar layar cenderung memiliki kemampuan bahasa yang lebih rendah, kurang fokus, dan kesulitan berinteraksi secara sosial.
-
Apa dampak buruk kecanduan gadget pada anak? Kecanduan gadget pada anak telah menjadi salah satu masalah yang menghantui para orang tua. Anak yang mengalami kecanduan gadget tentu akan mengalami perubahan secara fisik dan emosional. Hal tersebut akan berdampak buruk bagi kesehatan dan perkembangan anak ke depannya.
-
Apa dampak buruk screentime pada anak? Paparan screentime pada anak di bawah usia 2 tahun dapat menyebabkan berbagai masalah kesehatan dan perkembangan.
-
Kenapa anak kecanduan gadget? Anak juga menjadi lebih senang berdiam diri di rumah bermain gadget dibanding bermain bersama anak-anak lainnya di luar rumah. Kecanduan gadget tentu menjadi suatu masalah yang sering dikeluhkan oleh para orang tua. Tidak sedikit dari para orang tua yang bingung bagaimana cara mengatasi anak kecanduan gadget.
Dr. Tiia Tulviste, peneliti utama dari Universitas Tartu, mengatakan dalam rilis berita, "Penelitian kami mengungkapkan bahwa pola penggunaan layar pada anak-anak mirip dengan orang tua mereka." Hal ini menunjukkan bahwa cara orang tua menggunakan perangkat digital dapat memengaruhi bagaimana anak-anak menghabiskan waktu mereka di depan layar.
Pentingnya Interaksi Tatap Muka dalam Perkembangan Bahasa Anak
Dalam perkembangan bahasa pada anak, interaksi tatap muka dengan orang dewasa menjadi salah satu faktor penting. "Peneliti perkembangan bahasa anak menekankan pentingnya interaksi sehari-hari dengan orang dewasa, di mana anak-anak secara aktif terlibat," ungkap Dr. Tulviste.
Namun, di tengah meningkatnya penggunaan perangkat digital dalam kehidupan sehari-hari, interaksi tatap muka antara orang tua dan anak-anak semakin berkurang. Waktu yang dihabiskan di depan layar bersaing langsung dengan waktu yang seharusnya digunakan untuk berbicara dan berinteraksi dengan anak-anak.
Penelitian ini melibatkan lebih dari 400 orang tua dan anak-anak mereka yang berusia 2,5 hingga 4 tahun. Para peneliti meneliti kebiasaan screentime baik pada orang tua maupun anak-anak, serta melakukan penilaian terhadap perkembangan bahasa anak. Hasilnya menunjukkan adanya hubungan yang jelas antara screentime yang berlebihan dengan keterlambatan dalam keterampilan kosakata dan tata bahasa pada anak-anak.
Dampak Buruk Penggunaan Layar yang Berlebihan
Salah satu temuan yang mengejutkan dari penelitian ini adalah bahwa aktivitas berbasis layar yang mungkin dianggap bermanfaat, seperti menonton video bersama atau bermain game edukatif, ternyata tidak secara signifikan meningkatkan perkembangan bahasa anak. Bahkan, permainan video, baik yang dimainkan oleh anak-anak maupun orang tua, ditemukan dapat merusak kemampuan bahasa anak.
“Bermain video game, baik oleh anak, ibu, atau ayah, justru dapat menghambat perkembangan keterampilan bahasa,” ujar Dr. Tulviste.
Meskipun beberapa aplikasi dan permainan edukatif mungkin menawarkan manfaat pembelajaran bahasa untuk anak yang lebih besar, hasil penelitian ini menekankan bahwa bagi anak-anak yang lebih muda, faktor yang paling berpengaruh adalah interaksi verbal langsung antara orang tua dan anak.
"Membaca buku digital dan bermain game edukatif mungkin menawarkan peluang belajar bahasa, terutama untuk anak yang lebih tua, namun penelitian menunjukkan bahwa selama tahun-tahun pertama kehidupan, faktor paling berpengaruh adalah interaksi verbal tatap muka antara orang tua dan anak," jelas Dr. Tulviste.
Keterbatasan Penelitian dan Tantangan Selama Pandemi
Meskipun penelitian ini memberikan wawasan penting tentang dampak screentime pada perkembangan bahasa anak, para peneliti mengakui adanya keterbatasan dalam desain studi. Penelitian ini bersifat cross-sectional, yang berarti para partisipan hanya diamati satu kali tanpa mengikuti perkembangan mereka dalam jangka waktu yang lebih lama.
Selain itu, data yang dikumpulkan dilakukan sebelum pandemi COVID-19, yang dapat memengaruhi pola penggunaan layar dalam keluarga secara signifikan. Masa pandemi telah memaksa banyak keluarga untuk lebih bergantung pada perangkat digital, baik untuk keperluan belajar maupun hiburan, yang mungkin dapat memperburuk dampak negatif screentime terhadap perkembangan anak.
Mengurangi Penggunaan Layar dan Meningkatkan Interaksi Keluarga
Penelitian ini menunjukkan bahwa orang tua memiliki peran penting dalam membatasi waktu anak-anak mereka di depan layar dan meningkatkan interaksi langsung. Penting bagi keluarga untuk menciptakan lingkungan yang seimbang antara penggunaan teknologi dan waktu berkualitas bersama, terutama untuk anak-anak yang berada dalam tahap perkembangan bahasa yang krusial.
Dengan semakin banyaknya perangkat digital di sekitar kita, tantangan bagi orang tua adalah bagaimana mengelola waktu penggunaan layar secara bijak. Penelitian ini menegaskan bahwa pengurangan screentime, baik bagi anak maupun orang tua, serta meningkatkan interaksi tatap muka dapat membantu memperbaiki perkembangan bahasa dan kemampuan komunikasi anak.