Dampak Negatif Jika Anak Terlalu Banyak Terpapar Layar, Menjauhi Screen Time Berlebihan
WHO menyarankan batasan waktu yang jelas, namun seringkali pola pengasuhan terpengaruh oleh perkembangan teknologi
Zaman yang terus berkembang membawa dampak besar pada anak-anak, terutama dalam hal penggunaan gadget dan waktu layar sejak usia dini.
Ini Dampak Negatif Jika Anak Terlalu Banyak Terpapar Layar
WHO menyarankan batasan waktu yang jelas, namun seringkali pola pengasuhan terpengaruh oleh perkembangan teknologi. Artikel ini akan mengulas beberapa dampak negatif yang mungkin terjadi jika anak-anak terlalu banyak terpapar layar.
-
Apa dampak buruk screentime pada anak? Paparan screentime pada anak di bawah usia 2 tahun dapat menyebabkan berbagai masalah kesehatan dan perkembangan.
-
Apa dampak screen time ke anak? Penggunaan layar yang berlebihan bisa mengakibatkan sejumlah masalah yang signifikan bagi anak-anak dan orang dewasa. Gangguan tidur menjadi salah satu dampak utama, karena paparan cahaya biru dari layar gadget dapat mengganggu ritme alami tubuh dan mempersulit proses tidur. Selain itu, penggunaan yang berlebihan juga sering terkait dengan masalah kegemukan, karena waktu yang dihabiskan di depan layar berarti waktu yang kurang untuk aktivitas fisik yang sehat. Tak hanya itu, terlalu banyak waktu di layar juga bisa berhubungan dengan gangguan perilaku dan belajar. Anak-anak yang terlalu sering terpaku pada layar cenderung mengalami kesulitan dalam konsentrasi, interaksi sosial, dan bahkan mengembangkan kemampuan bahasa. Selain itu, risiko terkena kecanduan terhadap teknologi juga meningkat akibat paparan berlebihan terhadap layar.
-
Bagaimana screentime bisa pengaruhi anak? Anak-anak yang terlalu sering terpapar layar cenderung memiliki kemampuan bahasa yang lebih rendah, kurang fokus, dan kesulitan berinteraksi secara sosial.
-
Apa dampak buruk kecanduan gadget pada anak? Kecanduan gadget pada anak telah menjadi salah satu masalah yang menghantui para orang tua. Anak yang mengalami kecanduan gadget tentu akan mengalami perubahan secara fisik dan emosional. Hal tersebut akan berdampak buruk bagi kesehatan dan perkembangan anak ke depannya.
-
Kenapa penggunaan gadget berlebihan berdampak buruk untuk otak anak? Penggunaan gadget oleh anak-anak dapat memiliki dampak pada tumbuh kembang otak mereka. Meskipun beberapa aplikasi dan konten digital dapat memberikan nilai pendidikan, terlalu banyak paparan pada gadget atau penggunaan yang tidak terkontrol dapat berpotensi menyebabkan beberapa dampak negatif pada perkembangan otak anak.
-
Apa saja dampak negatif bermain gadget pada anak? Studi yang dipublikasikan dalam International Journal of Applied Research mengungkapkan bahwa terdapat beberapa dampak negatif dari penggunaan gadget pada anak. Seperti ADHD, keterlambatan bicara hingga depresi.
Dalam situasi ini, penting bagi orang tua untuk memahami konsekuensi dari terlalu banyak screen time pada anak-anak.
Batasan Waktu Screen Time Menurut WHO
Menurut World Health Organization (WHO), anak-anak di bawah usia 2 tahun sebaiknya tidak terpapar gadget, sedangkan anak usia 2 hingga 5 tahun disarankan memiliki batasan waktu screen time tidak lebih dari 1 jam. Pemahaman ini penting untuk dijadikan panduan dalam pengasuhan anak.
Dampak Terlalu Banyak Screen Time
Prof. DR Dr Ahmad Suryawan, SpA(K), menyatakan bahwa terlalu banyak screen time dapat menyebabkan penurunan tingkat pemahaman pada anak. Layar yang terlalu cerah dan penuh warna dapat mengganggu pengertian anak terhadap konten yang seharusnya dimengerti.
1. Penurunan Tingkat Pemahaman pada Anak
Seiring perkembangan teknologi, penting bagi orang tua untuk membatasi intensitas warna dan kecerahan layar.
"Basis buktinya, efek visual pada layar berpotensi dapat menurunkan tingkat pemahaman terhadap kontennya yang seharusnya dimengerti. Karena terlalu terang, terlalu cerah, bermain multi-color," ungkapnya.
Penelitian menunjukkan bahwa penggunaan gadget yang berlebihan dapat menyebabkan gangguan pada perkembangan anak, mulai dari perkembangan kognitif hingga perkembangan sosialnya. Orang tua perlu membatasi waktu screen time agar tidak menghambat kemajuan anak dalam berbagai aspek perkembangannya.
2. Gangguan Perkembangan Kognitif hingga Sosial
"Sudah banyak bukti yang menunjukkan bahwa screen time pada anak yang berlebihan di masa usia dini dengan gangguan kognitif, gangguan bicara dan bahasa, gangguan emosi-sosial. Jadi ini sudah tidak bisa dibantahkan karena ini bukan pendapat pribadi personal, tapi ini sebuah studi yang banyak," imbuhnya.
Anak yang terlalu banyak terpapar layar cenderung mengalami penurunan interaksi dengan orang tua. Penting bagi orang tua untuk tetap terlibat dalam aktivitas anak, bahkan ketika menggunakan media digital seperti e-book. Interaksi dialogis antara orang tua dan anak harus dijaga agar hubungan tetap kuat.
3. Menurunkan Daya Interaksi Orang Tua dan Anak
"Dan menurunkan daya interaksi dialogis antara orang tua dan anak. Sehingga, kalau Anda mau menggunakan media digital bersama anak 3-6 tahun, orang tua dihimbau agar tetap mengadakan interaksi dengan anak bila menggunakan media e-book, seperti mereka membacakan buku versi cetak. Jadi bacakan, bukan Anda beri kemudian Anda tinggal," jelasnya.
Anak-anak usia 3-5 tahun yang terlalu sering menggunakan media berbasis layar cenderung memiliki kualitas tidur yang menurun. Faktor-faktor seperti konten yang ditonton atau paparan cahaya biru dapat mempengaruhi ritme tidur anak. Orang tua perlu memantau dan mengatur waktu screen time anak sebelum tidur.
4. Kualitas Tidur Menurun
"Karena pengaruh konten materi dalam media tersebut. Mungkin karena saking senangnya dia enggak tidur-tidur. Yang kedua yang kita tidak pernah tahu adalah adanya supresi dari adanya hormon melatonin di dalam tubuhnya anak oleh emisi cahaya biru," jelas dr. Wawan.
Terlalu banyak screen time juga dikaitkan dengan peningkatan risiko obesitas pada anak-anak. Durasi yang panjang di depan layar, terutama saat makan, dapat memicu peningkatan berat badan. Orang tua perlu memperhatikan pola makan dan membatasi paparan iklan makanan yang dapat mempengaruhi kebiasaan makan anak.
5. Obesitas
"Ketika menggunakan durasi dua jam screen time-nya, ternyata masih ada peningkatan obesitas. Ini pengaruhnya signifikan kalau ada paparan iklan makanan. Ditambah screen time saat anak makan. Screen time saat makan itu faktor tidak langsung anak terpicu obesitas. Jadi hati-hati," papar dokter.
Dalam menghadapi era digital, orang tua perlu bijaksana dalam mengelola waktu screen time anak-anak.
Dampak negatif yang mungkin terjadi, seperti penurunan pemahaman, kurangnya interaksi, risiko obesitas, gangguan perkembangan, dan penurunan kualitas tidur, harus menjadi perhatian serius.