Tak Usah Khawatir, Kondisi Batuk Pilek pada Anak Ini Tak Perlu Diberi Obat
Walau anak mengalami batuk dan pilek, namun tak selamanya kondisi tersebut harus diselesaikan dengan obat.
batukTak Usah Khawatir, Kondisi Batuk Pilek pada Anak Ini Tak Perlu Diberi Obat
Batuk pilek adalah masalah umum yang sering dialami anak-anak, terutama balita. Namun, tidak selalu diperlukan pengobatan untuk setiap kasus batuk pilek.
Dilansir dari Antara, Dokter spesialis anak dari Kelompok Staf Medis Kesehatan Anak RSUPN Dr. Cipto Mangungkusumo, Prof Dr dr Bambang Supriyatno, Sp.A(K), menjelaskan bahwa ada beberapa kondisi di mana anak-anak yang mengalami batuk pilek tidak perlu diberi obat.
"Kapan enggak perlu dikasih obat? Ketika anak tidurnya nyaman, makan minum oke, berat badan tetap naik, anaknya masih aktif," terangnya.
- Ini yang Harus Dilakukan Saat Anak Mengalami Kejang Demam
- Penampakan Batu Malin Kundang 'Tenggelam', Kondisinya Seperti Kolam dan Dipenuhi Banyak Ikan
- Kenali Penyebab Mati Batang Otak, Kenali Ciri-Cirinya yang Perlu Diwaspadai
- Tak Perlu Pakai Obat, Ini 11 Cara Mengeluarkan Dahak Secara Alami pada Bayi
- Sopir Katering yang Dihajar Prajurit TNI Minta Maaf dan Cium Tangan
- Pengakuan Sopir Bus SMK Lingga Kencana soal Detik-Detik Kecelakaan Maut di Ciater Subang
Kondisi yang Nyaman
Kondisi pertama yang menunjukkan bahwa anak tidak perlu diobati adalah ketika anak tidur dengan nyaman, pola makan dan minumnya baik, berat badannya tetap naik, dan ia tetap aktif. Jika semua faktor ini terpenuhi, maka kemungkinan anak dalam kondisi yang baik dan tidak memerlukan obat khusus.
Infeksi Virus yang Umum
Bambang Supriyatno menjelaskan bahwa sekitar 80 persen dari kasus batuk pilek pada anak disebabkan oleh infeksi virus. Hanya sekitar 10 persen yang disebabkan oleh infeksi bakteri yang memerlukan antibiotik. Oleh karena itu, penggunaan antibiotik biasanya tidak diperlukan.
"Jadi hanya 10 persen saja yang bakteri, yang perlu antibiotik. Apalagi namanya infeksi saluran pernapasan akut yang bagian atas, kayak radang tenggorokan, selesma, itu enggak perlu antibiotik," terang Bambang.
Pemberian Herbal
Penggunaan herbal sebagai alternatif pengobatan batuk pilek pada anak diperbolehkan, asalkan dosis dan jenis herbal yang diberikan diketahui dengan baik oleh orang tua. Bambang menyarankan bahwa penggunaan herbal adalah pilihan yang baik jika ada bukti ilmiah yang mendukung penggunaan tersebut.
Namun, Bambang juga mengingatkan bahwa penggunaan herbal harus dengan hati-hati, karena dosis yang tidak tepat atau penggunaan herbal yang tidak terkendali dapat memiliki efek samping. Orang tua harus memastikan bahwa penggunaan herbal didasari oleh pengetahuan yang baik.
Durasi Batuk Pilek yang Normal
Batuk pilek pada anak, terutama balita, normalnya berlangsung sekitar 4-5 kali per tahun dengan durasi 3-5 hari. Pada anak dengan riwayat alergi, durasi batuk pilek bisa lebih panjang, yaitu 6-7 kali per tahun.
Perlu diketahui orang tua, anak lebih rentan terhadap batuk pilek karena sistem kekebalan tubuh mereka masih berkembang. Mereka belum memiliki kekebalan terhadap banyak kuman yang ada di lingkungan sekitar mereka. Oleh karena itu, penting untuk menjaga kebersihan anak, memberikan nutrisi yang baik, dan menghindari paparan kuman yang berlebihan.