Bisa Berdampak pada Perkembangan, Ketahui Bahaya Paparan Screentime pada Anak di Bawah Usia 2 Tahun
Screentime pada anak di bawah usia 2 tahun sebaiknya dihindari karena sejumlah alasan.

Screentime pada anak di bawah usia 2 tahun sebaiknya dihindari karena sejumlah alasan.

Bisa Berdampak pada Perkembangan, Ketahui Bahaya Paparan Screentime pada Anak di Bawah Usia 2 Tahun
Paparan screentime pada anak di bawah usia 2 tahun telah menjadi topik yang sering diperdebatkan di kalangan para ahli kesehatan anak. Dengan meningkatnya akses ke berbagai perangkat digital, penting untuk memahami dampak yang mungkin terjadi pada perkembangan anak-anak kita.
Di era digital saat ini, perangkat layar seperti televisi, tablet, dan smartphone telah menjadi bagian tak terpisahkan dari kehidupan sehari-hari. Namun, penggunaan perangkat ini oleh anak-anak, terutama yang berusia di bawah dua tahun, menimbulkan kekhawatiran di kalangan para ahli.
Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) merekomendasikan bahwa anak-anak di bawah usia satu tahun tidak diberikan screentime sama sekali, dan bagi anak usia 1-2 tahun, screentime sangat dibatasi. Berikut sejumlah masalah yang perlu diwaspadai dari paparan screentime berlebih pada anak di bawah usia dua tahun:
Mengganggu Perkembangan Otak
Pada usia dini, otak anak mengalami pertumbuhan yang sangat cepat. Paparan screentime yang berlebihan dapat mengganggu perkembangan otak, terutama dalam hal keterampilan bahasa dan sosial.

Penelitian menunjukkan bahwa screentime dapat mengurangi waktu yang seharusnya digunakan untuk interaksi sosial dan bermain, yang keduanya krusial untuk perkembangan kognitif dan emosional anak.
Masalah Penglihatan
Layar elektronik memancarkan cahaya biru yang dapat berdampak negatif pada mata anak-anak yang masih berkembang. Paparan jangka panjang dapat menyebabkan masalah penglihatan seperti mata lelah, iritasi mata, dan bahkan rabun jauh.
Gangguan Tidur
Screentime sebelum tidur telah terbukti mengganggu pola tidur anak-anak. Cahaya dari layar dapat menekan produksi melatonin, hormon yang mengatur siklus tidur, sehingga menyebabkan kesulitan tidur atau tidur yang tidak nyenyak.

Obesitas
Anak-anak yang menghabiskan banyak waktu di depan layar cenderung kurang aktif secara fisik, yang meningkatkan risiko obesitas. Selain itu, iklan makanan dan minuman yang tidak sehat di media juga dapat mempengaruhi pilihan makanan mereka.
Munculnya Perilaku Agresif
Screentime yang berlebihan dapat mempengaruhi perilaku anak, termasuk peningkatan perilaku agresif dan masalah perhatian. Anak-anak yang terpapar layar untuk waktu yang lama juga dapat mengalami kesulitan dalam mengatur emosi mereka.
Kurangnya Interaksi Sosial dan Bahasa
Anak-anak belajar bahasa dan keterampilan sosial melalui interaksi langsung dengan orangtua dan caregiver mereka. Paparan layar elektronik dapat mengurangi waktu yang dihabiskan untuk interaksi langsung ini, yang dapat menghambat perkembangan bahasa dan keterampilan sosial anak.

Risiko Ketergantungan pada Teknologi
Terlalu sering terpapar layar elektronik sejak usia dini dapat meningkatkan risiko ketergantungan pada teknologi di kemudian hari. Anak-anak yang terbiasa menggunakan perangkat elektronik sejak usia dini cenderung menjadi lebih bergantung pada teknologi dalam kehidupan sehari-hari mereka, yang dapat mengganggu aktivitas fisik, interaksi sosial, dan kreativitas.
Gangguan Perhatian dan Fokus
Paparan layar elektronik pada usia yang terlalu dini juga dapat mengganggu kemampuan anak untuk berkonsentrasi dan fokus. Anak-anak yang terlalu sering terpapar layar elektronik cenderung memiliki kesulitan mempertahankan perhatian mereka pada aktivitas yang tidak melibatkan layar, seperti membaca buku atau bermain dengan mainan.
Paparan screentime pada anak di bawah usia dua tahun dapat memiliki dampak negatif yang signifikan pada perkembangan mereka. Penting bagi orang tua untuk memahami risiko ini dan mengambil langkah-langkah untuk membatasi penggunaan perangkat digital oleh anak-anak mereka.