Ciri-Ciri Stroke pada Anak yang Perlu Diwaspadai, Begini Cara Mengatasinya
Stroke adalah kondisi yang terjadi ketika pasokan darah ke otak mengalami gangguan atau berkurang akibat penyumbatan.
Stroke adalah kondisi yang terjadi ketika pasokan darah ke otak mengalami gangguan atau berkurang akibat penyumbatan. Tanpa pasokan darah, otak tidak akan mendapatkan asupan oksigen dan nutrisi.
Ciri-Ciri Stroke pada Anak yang Perlu Diwaspadai, Begini Cara Mengatasinya
Ciri-ciri stroke pada anak perlu diwaspadai setiap orang tua.
Stroke adalah kondisi yang terjadi ketika pasokan darah ke otak mengalami gangguan atau berkurang akibat penyumbatan. Tanpa pasokan darah, otak tidak akan mendapatkan asupan oksigen dan nutrisi.
Tidak hanya terjadi pada orang dewasa, stroke juga bisa dialami oleh anak-anak dan bayi. Stroke pada anak adalah kondisi serius yang harus segera mendapatkan pertolongan. Maka dari itu, para orang tua perlu mengenali tanda-tanda atau ciri stroke pada anak.
Ada beberapa ciri-ciri stroke pada anak yang sering terjadi. Berikut ciri-ciri stroke pada anak yang merdeka.com lansir dari Healthline:
-
Apa saja gejala stroke pada anak? Gejala stroke pada anak dapat bervariasi, tetapi umumnya mencakup kelemahan atau kelumpuhan pada satu sisi tubuh, kesulitan berbicara atau memahami, ketidakseimbangan, sakit kepala parah, atau perubahan perilaku.
-
Apa saja gejala stroke yang perlu diwaspadai? Menurut dr. Anastasia, gejala stroke umumnya tidak berbeda antara orang tua dan muda. Keduanya memiliki kemungkinan mengalami gangguan fungsi otak secara mendadak. 1. Kelumpuhan Sisi Tubuh dr. Anastasia menjelaskan bahwa salah satu gejala stroke adalah hilangnya kemampuan motorik. Ia menyatakan bahwa bagian tertentu dari otak bertugas mengirimkan sinyal ke saraf motorik untuk mengontrol gerakan anggota tubuh. 'Fungsi ini dapat terganggu saat pusat motorik di otak kekurangan suplai oksigen, sehingga menyebabkan sebagian anggota tubuh tidak dapat digerakkan,' ungkapnya.
-
Apa saja gejala stroke? Stroke merupakan kondisi yang ditandai dengan munculnya gejala klinis yang berkembang dengan cepat, berupa gangguan saraf yang bisa bersifat sebagian atau menyeluruh.
-
Bagaimana cara mencegah stroke pada anak? Mencegah stroke pada anak melibatkan upaya pencegahan yang berfokus pada faktor risiko yang dapat diidentifikasi dan dikelola.
-
Kenapa stroke bisa terjadi pada anak? Stroke pada anak dapat disebabkan oleh berbagai faktor, termasuk malformasi pembuluh darah, penyakit jantung bawaan, infeksi otak, kelainan darah, dan faktor risiko genetik.
Ciri-ciri Stroke pada Anak
Stroke pada anak bisa terjadi di usia satu bulan hingga 18 tahun. Stroke pada anak biasanya ditandai dengan beberapa ciri berikut, artinya:
Wajah Tampak Tidak Simetris atau Sulit Digerakkan
Ciri-ciri stroke pada anak yang pertama adalah wajah tidak simetris. Anak yang memiliki gejala stroke jadi sulit untuk tersenyum atau menggerakkan salah satu sisi wajahnya karena terasa kaku atau mati rasa.
Jika anak Anda mengalami ciri-ciri tersebut, segera bawa Si Kecil ke rumah sakit untuk mendapatkan penanganan lebih awal. Hal ini perlu dilakukan agar tidak menjadi semakin parah.
Hilang Keseimbangan Tubuh
Ciri-ciri stroke pada anak selanjutnya adalah hilang keseimbangan tubuh. Kondis ini dapat dialami penderita stroke orang dewasa dan juga anak yang biasanya ditandai dengan kesulitan berjalan karena kehilangan keseimbangan maupun saat berdiri.
Kejang
Kejang menjadi salah satu ciri stroke pada anak yang perlu diwaspadai. Meski kondisi seperti ini tidak selalu terjadi, tetapi Anda perlu waspada dengan gejala kejang.
Tumbuh Kembang Terlambat
Ciri-ciri stroke pada anak selanjutnya adalah tumbuh kembang terlambat. Sebagai orang tua, Anda perlu memantau perkembangan anak secara rutin untuk dapat mengetahui apakah perkembangan anak berjalan dengan normal atau malah sebaliknya.
Selain beberapa gejala di atas, ada beberapa ciri-ciri stroke pada anak yang perlu diwaspadai. Mulai dari susah memahami ucapan orang lain, sakit kepala berat yang muncul tiba-tiba dan diikuti muntah serta mengantuk, susah bicara atau cedel, dan suasana hati atau perilaku berubah tiba-tiba.
Penyebab Stroke pada Anak
Stroke pada anak bisa dikategorikan menjadi dua jenis, yakni stroke iskemik dan stroke hemoragik. Stroke iskemik terjadi saat aliran darah di otak terhambat akibat adanya sumbatan pada pembuluh darah otak anak. Ada beberapa penyebab stroke pada anak yang perlu diwaspadai, antara lain:
• Kelainan genetik.
• Infeksi berat, seperti meningitis dan sepsis.
• Dehidrasi.
• Kelainan asam basa darah, seperti asidosis dan alkalosis.
• Kelainan jantung, seperti gangguan irama jantung dan penyakit jantung.
Cara Mengatasi Stroke pada Anak
Jika anak memiliki beberapa ciri-ciri stroke, sebaiknya segera dibawa ke dokter. Setelah di rumah sakit, anak yang mengalami stroke umumnya membutuhkan perawaatan intensif di ruang PICU atau ICU. Selain itu, ada beberapa pertolongan pertama yang bisa dilakukan, antara lain:
Pemberian Oksigen
Ketika anak terserang stroke, umumnya anak akan kesulitan bernapas. Berikan ruang di sekitarnya agar anak tidak sulit bernapas atau merasa sesak. Namun, jika gejala stroke sering terjadi, Anda dapat menyediakan tabung oksigen di rumah agar tidak kesulitan memberikan oksigen tambahan jika tidak sempat membawanya ke rumah sakit.
Pemberian Obat Sesuai Anjuran Dokter
Cara mengatasi stroke pada anak selanjutnya adalah pemberian obat sesuai anjuran dokter. Obat-obatan yang diberikan oleh dokter sebaiknya dikonsumsi secara rutin sesuai dengan yang dianjurkan agar ciri-ciri stroke pada anak tidak kambuh lagi.
Transfusi Darah
Cara mengatasi stroke pada anak berikutnya adalah transfusi darah. Stroke dapat muncul dengan dimulainya gejala ringan hingga berat. Keparahan bisa terjadi jika pembeluh darah pecah. Kondisi ini membuat Si Kecil membutuhkan transfusi darah segara agar tidak kehabisan darah.