Ketahui Risiko Terjadinya Stroke Akibat Kadar Kolesterol Tinggi
Tingginya kadar kolesterol menjadi salah satu penyebab utama risiko stroke.
Kolesterol tinggi menjadi salah satu penyebab utama risiko terjadinya stroke. Kondisi ini muncul ketika kadar kolesterol dalam darah melebihi tingkat normal. Menurut Sahat Aritonang, seorang dokter spesialis neurologi, jika kolesterol tinggi tidak ditangani, bisa terjadi perlengketan pada pembuluh darah. Perlengketan ini akan menyebabkan dinding pembuluh darah menebal, kondisi yang dikenal dengan aterosklerosis.
"Kalau itu terjadi terus-menerus, akan mengakibatkan penebalan dinding pembuluh darah atau yang dikenal dengan aterosklerosis," ungkap Sahat. Dinding pembuluh darah yang menebal akan menyempitkan saluran darah, sehingga aliran darah ke seluruh tubuh terganggu. Jika aliran darah terhambat, risiko stroke akan meningkat secara signifikan. "Perlengketan dan penebalan dari sel-sel sisa akibat kolesterol tinggi akhirnya bisa menyebabkan stroke," tambah Sahat, yang berpraktik di RS Pondok Indah - Bintaro Jaya, saat menjawab pertanyaan dari Health Liputan6.com beberapa waktu lalu.
-
Bagaimana kolesterol tinggi dapat menyebabkan stroke? Penyempitan pembuluh darah di area otak dapat berujung pada stroke, sebuah kondisi yang dapat menyebabkan penurunan fungsi otak secara signifikan. Ketika pembuluh darah mengalami penyumbatan, pasokan oksigen dan nutrisi ke otak akan terganggu, yang berdampak negatif pada kemampuan berpikir, daya ingat, serta kondisi mental seseorang.
-
Kolesterol tinggi apa itu? Tingginya kadar kolesterol dapat menjadi ancaman serius bagi kesehatan. Kolesterol yang berlebihan dapat meningkatkan risiko penyakit jantung serta stroke. Kondisi ini, yang dikenal dengan sebutan hiperkolesterolemia, terjadi ketika kadar kolesterol dalam tubuh melampaui batas normal.
-
Apa bahaya kolesterol tinggi? Bahaya kolesterol tinggi akan memengaruhi organ-organ vital tubuh hingga akhirnya menyebabkan penyakit serius.
-
Apa bahaya dari kolesterol tinggi? Kolesterol tinggi sering kali tidak menampakkan gejala, tetapi dapat menyebabkan kerusakan yang serius pada pembuluh darah secara diam-diam. Penumpukan kolesterol LDL di dinding arteri dapat menghambat aliran darah ke organ-organ penting, seperti jantung dan otak. Dalam jangka waktu yang lama, kondisi ini dapat meningkatkan kemungkinan terjadinya serangan jantung, gagal jantung, dan stroke.
-
Kenapa kolesterol tinggi bahaya? Kadar kolesterol yang tinggi dapat menyebabkan berbagai masalah kesehatan, seperti penyakit jantung dan stroke.
Stroke merupakan kondisi yang ditandai dengan munculnya gejala klinis yang berkembang dengan cepat, berupa gangguan saraf yang bisa bersifat sebagian atau menyeluruh. Terdapat dua jenis stroke, yaitu yang disebabkan oleh sumbatan atau penyempitan pembuluh darah, serta yang diakibatkan oleh pecahnya pembuluh darah. Ketika stroke terjadi, hal ini menyebabkan kematian jaringan otak akibat terganggunya aliran darah yang membawa nutrisi dan oksigen ke otak. Dengan demikian, penting untuk menjaga kadar kolesterol dalam batas normal agar risiko stroke dapat diminimalisir.
Menjaga kadar kolesterol dalam batas yang sehat adalah salah satu faktor risiko yang dapat kita kendalikan sendiri. "Apa yang bisa dilakukan? Ya sebenarnya banyak ya," kata Sahat. Ada dua langkah utama yang bisa diambil, yaitu meningkatkan aktivitas fisik dan menjaga pola makan dengan prinsip gizi seimbang. Selain itu, menghindari konsumsi makanan yang tinggi gula, lemak, dan garam juga sangat penting dalam usaha ini. Untuk aktivitas fisik, Sahat menjelaskan bahwa jenis olahraga dapat disesuaikan dengan kondisi tubuh masing-masing individu. Salah satu pilihan yang dapat dilakukan adalah berlari. Agar lebih termotivasi, ia menyarankan untuk bergabung dengan komunitas lari.
Berapa Nilai Normal Kadar Kolesterol?
Karena kadar kolesterol tinggi sering kali tidak terdeteksi, penting untuk melakukan tes kolesterol secara rutin di dokter. Jika hasil pemeriksaan menunjukkan kadar kolesterol total di bawah 200 mg/dL, maka kolesterol tersebut tergolong normal. Di samping itu, kadar LDL yang ideal seharusnya di bawah 100 mg/dL, sedangkan kadar HDL sebaiknya lebih dari 60 mg/dL.
Memperhatikan kadar kolesterol sangatlah penting untuk kesehatan jantung. Dengan melakukan pemeriksaan secara berkala, kita dapat mendeteksi masalah sejak dini dan mengambil tindakan yang diperlukan untuk menjaga kesehatan. Selain itu, menjaga pola makan yang sehat dan rutin berolahraga juga berkontribusi dalam mengontrol kadar kolesterol.
Faktor Risiko Lain Penyebab Stroke
Sahat menjelaskan bahwa terdapat dua kategori faktor risiko yang dapat memicu stroke, yaitu faktor yang tidak dapat diubah dan faktor yang dapat diubah. Faktor risiko yang tidak dapat diubah mencakup beberapa hal, antara lain: usia di atas 55 tahun, jenis kelamin pria, riwayat genetik dalam keluarga, pengalaman stroke sebelumnya, serta ras, terutama ras kulit hitam.
Di sisi lain, faktor risiko yang dapat dimodifikasi meliputi: tekanan darah tinggi, diabetes, kebiasaan merokok, obesitas, kurangnya aktivitas fisik, dan pola makan yang tidak sehat. Dengan mengetahui faktor-faktor ini, kita dapat lebih waspada dan melakukan langkah pencegahan yang tepat untuk mengurangi risiko terkena stroke.