Sobat dekat Soekarno
Soekarno kerap meminta nasihat Haji Darip.
Ketika Soekarno bersama Mohamad Hatta memproklamasikan kemerdekaan, Haji Darip hadir di sana. Dia bercelana pendek namun tidak banyak orang mengenali dia.
Dari catatan merdeka.com, Soekarno memang dikenal dekat dengan tokoh agama, seperti Kiai Haji Agus Salim, Kong Usup dari Depok dan Guru Mujib dari Tanah Abang, Jakarta Pusat. Guru Mujib dan Kong Usup merupakan guru spiritual Soekarno. Proklamator itu rajin mengunjungi keduanya untuk meminta masukan dalam memimpin bangsa ini. Namun ada satu lagi orang dekat Soekarno, yakni Haji Darip.
Haji Uung, membenarkan kedekatan ayahnya itu dengan Soekarno. "Pak Karno dulu sering komunikasi dengan Haji Darip," kata Haji Uung saat berbincang dengan merdeka.com beberapa waktu lalu.
Dia masih ingat cerita dari keluarga, Soekarno pernah meminta Haji Darip mengawal perjalanannya menuju Bekasi karena masih banyak bandit. Waktu itu Soekarno berniat naik kereta, namun diurungkan karena banyak bandit berkeliaran.
Akhirnya Soekarno ke Bekasi naik mobil. Mulai dari Jakarta hingga pulang lagi, dia ditemani Haji Darip. "Pak Karno diantar sampai Bekasi menggunakan mobil," ujar Haji Uung.
Kedekatan Haji Darip dengan Soekarno bukan hanya sebatas itu. Menjelang proklamasi kemerdekaan, Soekarno pernah datang menemui Haji Darip untuk berkomunikasi mengatur strategi peperangan. Haji Darip juga menjadi saksi saat penunjukan Soekarno dan Hatta untuk memimpin negeri ini.
Haji Darip sudah tahu rencana proklamasi itu jauh-jauh hari. Namun kabar itu dia rahasiakan lantaran tentara Jepang masih menguasai pinggiran Jakarta.
Sepekan sebelum deklarasi di Jalan Pegangsaan Timur nomor 56, Jakarta, Haji Darip menyambangi camat Klender. Dia meminta semua makanan dan pakaian jangan dibagikan sebelum ada perintah dari dirinya. Dia mengancam camat Klender itu memilih golok atau berpihak kepada Indonesia.
Haji Darip juga mendatangi kantor polisi meminta senjata-senjata jangan diserahkan kepada Jepang namun diberikan kepada rakyat. "Babe juga pergi ke penjara Cipinang meminta semua tawanan dilepaskan saat Soekarno memproklamirkan kemerdekaan," tutur Haji Uung.
Saat itu juga Klender menjadi basis persenjataan dan makanan ketika situasi mulai memanas "Gudang-gudang beras dijaga agar pangan tidak bisa keluar dari Klender," tulis
Ahmad Fadli dalam bukunya Ulama Betawi: Studi Tentang Jaringan Ulama Betawi dan Kontribusinya Terhadap Perkembangan Islam Abad ke-19 dan 20.
"Haji Darip menjadi saksi hidup ketika para pemuda mendesak Soekarno dan Hatta agar mempercepat proklamasi kemerdekaan Republik Indonesia," kata Fadli.
Saat mendesak penculikan oleh tokoh-tokoh pemuda itu, Haji Darip meminta agar Soekarno-Hatta ditempatkan di rumah milik warga Tionghoa, Djiaw Kie Siong. Sehabis deklarasi kemerdekaan, Soekarno menemui Haji Darip dan meminta rakyat di timur Jakarta itu ikut membantu mempertahankan kemerdekaan Indonesia.