Sore mengejutkan buat Mahfud
Sore mengejutkan buat Mahfud. Semua tampak gembira. Beberapa dari mereka asyik menyantap hidangan. Adapula saling berbincang agak serius. Sambil menunggu keputusan dari seberang. Tidak ada rasa dag dig dug. Semua tampak tenang. Mungkin yakin, bahwa jagoan mereka segera diumumkan.
Wajah Mahfud MD masih ceria. Menebar tawa kepada para kolega. Berkumpul di meja panjang, menyantap pelbagai hidangan. Kopi, teh, kue dan makanan lainnya tersaji di atas meja. Dia duduk di tengah, menjadi pusat perhatian. Memakai kemeja putih, dia tambah asyik berbincang. Sesekali menerima telepon.
Waktu menunjukkan jam 3.30 sore. Lokasi Mahfud persis di seberang Restoran Plataran, Menteng. Berjarak lebih kurang 30 meter. Dia berada di Restoran Tesate. Berada di lantai bawah. Ruangan itu seluruhnya telah disewa. Semua relawan maupun kawan hadir. Datang satu per satu, mereka mengucapkan selamat kepada Mahfud.
-
Mengapa Prabowo menanggapi singkat keputusan Mahfud Md? "Itu hak politik," kata Prabowo usai menghadiri acara bertajuk 'Trimegah Political and Economic Outlook 2024' di Grand Ballroom, The Ritz-Carlton Pacific Place, Jakarta Selatan, Rabu (31/1).
-
Apa yang Mahfud MD soroti dalam debat cawapres? Dalam kesempatan Debat Capres dan Cawapres yang berlangsung pada Minggu (21/01/2024) lalu, cawapres nomor urut 03 yaitu Mahfud MD soroti deforestasi hutan di Indonesia yang mencapai 12,5 juta hektare.
-
Siapa yang menjadi Presiden dan Wakil Presiden di Pilpres 2019? Berdasarkan rekapitulasi KPU, hasil Pilpres 2019 menunjukkan bahwa pasangan calon 01, Joko Widodo-Ma'ruf Amin, meraih 85.607.362 suara atau 55,50%, sementara pasangan calon 02, Prabowo Subianto-Sandiaga Uno, meraih 68.650.239 suara atau 44,50%.
-
Apa pesan Mahfud MD kepada Pangdam, Bupati, dan Wali Kota? Untuk itu Mahfud berpesan kepada Pangdam, Bupati, Wali Kota agar tidak menjemput dan menjamunya setiap ke daerah.
-
Siapa saja yang ikut dalam Pilpres 2019? Peserta Pilpres 2019 adalah Joko Widodo dan Prabowo Subianto.
-
Siapa yang mengonfirmasi soal kabar pengunduran diri Mahfud MD? Menteri Investasi/Kepala BKPM Bahlil Lahadalia mengaku belum mendapatkan informasi resmi terkait hal tersebut. Namun, dia mengaku mendengar kabar burung soal pengunduran diri Mahfud MD.
Wajah Mahfud tampak sangat bahagia. Selalu tertawa bila menerima ucapan itu. Tampilannya sudah rapi. Maklum saja, Kamis sore itu dia masih percaya diri. Setelah mendapat angin segar dari Joko Widodo alias Jokowi. Mahfud bersiap akan deklarasi sebagai calon wakil presiden mendampingi Jokowi buat Pilpres 2019 nanti.
Sekitar pukul 4 sore, teleponnya terus berdering. Dalam suasana ceria itu Mahfud lebih dari lima kali menjawab telepon dari seseorang. Obrolannya tidak terlalu panjang. Setiap habis menjawab, dia kembali berbincang dengan para kawan. Tampak hadir di sana, Politisi Golkar Nusron Wahid, bekas Politisi Demokrat Ruhut Sitompul, Anggota Komite Ekonomi dan Industri Nasional (KEIN) Irfan Wahid, Koordinator Divisi Korupsi Politik Indonesia Corruption Watch (ICW) Donal Fariz dan beberapa barisan relawan Jokowi maupun pendukung Mahfud.
Mahfud MD ©2018 Merdeka.com
Semua tampak gembira. Beberapa dari mereka asyik menyantap hidangan. Adapula saling berbincang agak serius. Sambil menunggu keputusan dari seberang. Tidak ada rasa 'dag dig dug'. Semua tampak tenang. Mungkin yakin, bahwa jagoan mereka segera diumumkan.
Masuk pukul 4.30 sore, telepon Mahfud makin sering berdering. Dia kerap mengangkat telepon. Di sini raut mukanya mulai tampak serius. Apalagi pengumuman dari seberang belum juga dikeluarkan. Padahal sembilang ketua umum partai koalisi pendukung dan pengusung Jokowi sudah berkumpul. Namun, belum pula ada panggilan untuk menyeberang. Menemui calon presiden mereka.
Informasi kami dapat, telepon itu berasal dari pejabat di Istana Negara. Orang itu merupakan Pratikno, Menteri Sekretaris Negara. Telepon itu membuat raut wajah Mahfud meredup sinarnya. Tidak seperti satu jam lalu. Bertemu dengan siapa saja selalu tampak ceria. Perlahan kegembiraan mantan Ketua Mahkamah Konstitusi itu tidak lagi tampak. Hanya senyum simpul sesekali ketika di sapa.
Mahfud sempat keluar dari ruangan meja panjang. Duduk di atas sofa putih. Berjejer dengan beberapa relawan Jokowi. Ponsel tidak pernah lepas dari tangannya. Lagi-lagi telepon itu berdering. Tampak sibuk hari itu bagi Mahfud. Wajahnya justru makin serius. Suaranya agak sedikit bisik-bisik. Sempat terdengar dia menanyakan tentang Ketua Umum PKB Muhaimin Iskandar alias Cak Imin.
Kembali lagi Mahfud ke meja panjang. Duduk sebentar, ponselnya berdering lagi. Dia berdiri, berjalan ke arah pojok kanan dari tempat duduknya. Bersandar ke kaca. Masih menjawab telepon. Dari situ kerut wajah Mahfud mulai berubah. Tampak galau bak orang kehilangan harapan. Dari raut wajahnya tampak bingung. Sampai beberapa kali memegang kepalanya.
Kembali duduk bersama di depan meja panjang itu. Penampilannya tidak bisa menipu hari itu. Terlihat sendu. Seperti tertimpa masalah bergelayut. Benar saja, sekitar jam 5 sore Mahfud keluar. Bukan menyeberang datangi Jokowi dan para ketum partai koalisi. Mahfud justru minta izin untuk kembali ke kantornya kawasan Jalan Keramat, Cikini.
Mahfud MD ©2018 Merdeka.com
Dari situ gelagat tidak biasa makin tampak. Kami diberikan informasi dari orang dekat Mahfud bahwa deklarasi Jokowi-Mahfud bakal dilakukan tepat pukul 4 sore. Hampir 1,5 jam tak ada kabar satu pun dari seberang. Mahfud akhirnya pulang ke kantornya.
Raut wajah bingung dan sendu Mahfud akhirnya terjawab. Selepas magrib, Jokowi bersama ketum partai koalisi mengumumkan nama cawapres. Bikin kaget se-antero Indonesia pengumuman hari itu. Sekitar pukul 6.30 sore. Pilihan Jokowi jatuh kepada Ketua Majelis Ulama Indonesia (MUI) Ma'ruf Amin. Bukan Mahfud.
Sontak para kawan Mahfud dan pendukung Jokowi di Tesate kaget. Mereka agak tak percaya. "Ya, siapapun pilihannya aku tetap dukung Pak Jokowi," kata Ruhut kepada merdeka.com ketika ditanya mengenai pilihan Jokowi selepas diumumkan.
Tentu pilihan Jokowi hari itu menjadi Kamis kelabu buat Mahfud. Gagal dipinang. Harapannya seolah diputus dalam sekejap. Menunggu sekian jam di seberang Plataran Menteng ternyata tak menghasilkan sesuatu. Padahal pada siang harinya, pria 61 tahun itu mengaku sudah diminta menjahit baju. Mempersiapkan segala dokumen untuk mengurus pelbagai administrasi.
Mahfud terima keputusan Jokowi. Di kantornya, dia menyatakan tidak ada masalah. Semua keputusan berada di tangan Jokowi. Dia menerima bila orang pilihan itu adalah Ma'ruf Amin. "Saya tidak kecewa, tapi hanya kaget saja," ujar Mahfud. Sikap kaget itu lantaran dirinya sudah diminta melakukan banyak persiapan sebelum diminta maju sebagai cawapres.
Sedangkan di Plataran Menteng, semua partai koalisi tampak bergembira. Merespon baik keputusan Jokowi. Sumber merdeka.com mengaku bahwa keputusan nama Ma'ruf Amin sudah disiapkan. Para ketua umum partai pengusung -PDIP, PKB, Golkar, NasDem, Hanura dan PPP- sempat melakukan rapat. Dari sana nama Ma'ruf Amin diputuskan.
Hingga detik-detik deklarasi, nama Mahfud masih menjadi pertimbangan. Bersaing dengan Ma'ruf Amin. Nama Mahfud terus menguat jelang deklarasi. Sebaliknya nama Ma'ruf timbul tenggelam sejak Jokowi menyebut 10 kandidat pendampingnya beberapa waktu sebelumnya.
Sumber kami lainnya menyebut sempat ada perdebatan hebat. Nama Mahfud MD mengalami penolakan dari partai. Terutama kekhawatiran manuver politik pada Pilpres 2024 nanti. Persoalan ini jadi pertimbangan. Datang dari kalangan partai pengusung. Pembahasan antara Jokowi dan ketum parpol.
Dorongan agar Mahfud tidak terpilih menjadi cawapres Jokowi juga berasal dari Pengurus Besar Nahdlatul Ulama (PBNU). Jokowi mendapat rekomendasi tersebut. Bahkan Ketua PBNU Said Aqil Siroj sampai menegaskan Mahfud MD bukan kader Nahdlatul Ulama. Soal tuduhan tidak dianggap menjadi kader NU, Mahfud mengaku tuduhan itu dirasakan. Menurutnya ada ancaman bahwa NU tidak bertanggung jawab apabila bukan kadernya menjadi cawapres Jokowi.
Deklarasi Jokowi-Maruf Amin ©2018 Merdeka.com/Imam Buhori
Sekjen PPP Arsul Sani mengaku tak ada dinamika politik terjadi dalam pemilihan Mahfud. Sebab partai koalisi sepakat, soal cawapres menjadi hak prerogatif Jokowi. Meski begitu, dia tak menampik bahwa penolakan NU terhadap Mahfud dirasa memengaruhi dinamika politik saat itu. Walaupun, kata dia, itu bukan menjadi faktor satu-satunya.
Menurut dia kesepakatan berakhir di Plataran. Jokowi telah menunjuk nama Ma'ruf Amin. Dari informasi kami terima, nama Mahfud sebagai cawapres Jokowi sudah disiapkan dan tinggal diumumkan. Namun, lantaran ada perubahan di Plataran maka surat itu urung dibaca. Bahkan diganti segera.
Arsul Sani mengaku tidak mengetahui soal itu. Meski begitu, dia tidak menampik bahwa surat berisi nama Ma'ruf Amin sebagai cawapres pilihan Jokowi diputuskan dan dicetak di Plataran Menteng. Dia ingat ada jarak waktu hingga 20 menit sebelum akhirnya diumumkan kepada publik.
"Bahwa segala sesuatu fix di Plataran. Termasuk print dokumen pencapresan (Jokowi-Ma'ruf)," tegas Arsul.
Soal pertimbangan nama Mahfud juga diakui Sekretaris Jenderal (Sekjen) Partai Keadilan dan Persatuan Indonesia (PKPI) Verry Surya Hendrawan. Dia mengungkapkan hingga detik-detik deklarasi, nama Mahfud dan Ma'ruf Amin makin santer. Nama Mahfud bahkan terus menguat jelang deklarasi. Walau begitu, dua nama itu memang telah masuk radar presiden.
Namun, pilihan itu pada akhirnya jatuh kepada Ma'ruf Amin. Dianggao sebagai tokoh bangsa dan mampu mempersatukan semua elemen. Sehingga, kata dia, mimpi Nawacita Jokowi berlanjut hingga dua periode. Sebab, bila terus berkutat untuk melawan isu negatif, hanya buang waktu percuma.
Mereka meyakini pasangan ini sudah sesuai. Kata Verry, belum sepekan deklarasi efeknya sudah terasa. Konflik horizontal meredam. Termasuk dalam media sosial. Tampak lebih sejuk. "Jadi kita sudah rasakan sekarang medsos kita lebih adem, potensi konflik horizontal bisa kita redam," ungkap Verry mengakhiri.
Baca juga:
PKB sebut Mahfud MD impresif mau jadi cawapres, bentuk tim buat pencitraan
Rommy tegaskan pemilihan Ma'ruf Amin tak ada ancaman ke Jokowi
Tim Pemenangan Jokowi-Ma'ruf tetap buka peluang Mahfud MD bergabung
Moeldoko: Saya tidak bisa memahami suasana psikologis Mahfud MD
Koalisi Indonesia Kerja buka diri Mahfud MD masuk timses Jokowi-Ma'ruf Amin
Soal Mahfud, politikus Demokrat sebut Jokowi lemah & gampang ditekan