Tegur lampu ajal Julianus
Penyerang diyakini tentara memukuli dan menembak seorang remaja 16 tahun karena ditegur mobilnya tidak menyalakan lampu.
Natal masih tiga pekan lagi. Namun seperti kebiasaan warga setempat, para pemuda di Kampung Ipakiye, Yogokogimi, Kecamatan Paniai Timur, Kota Enarotali, Kabupaten Paniai, berkumpul di pondok Natal.
Pondok Natal adalah pondok terbuat dari papan dihiasi lampu-lampu Natal. Saban malam para pemuda biasa berkumpul dan bercengkerama sambil mendengarkan lagu-lagu Natal. kebiasaan para penganut Nasrani di Papua ini dimulai pada 1 Desember hingga malam tahun baru.
Hari baru berganti Senin setengah jam lalu. Tiga lelaki remaja berusia 12-16 tahun masih asyik mengobrol di pondok Natal Kampung Ipakiye. Salah satunya adalah Julianus Yeimo, 16 tahun.
Di tengah gelapnya malam tiba-tiba meluncur Fortuner tanpa lampu. Ketiganya berinisiatif menghadang. Mereka menyetop dan meminta sopir untuk menyalakan lampu. "Mereka kemungkinan anggota tim khusus Batalion Raider 753," kata Yones, pegiat hak asasi manusia dari Gereja Kingkimi di Tanah Papua, Nabire, saat dihubungi merdeka.com melalui telepon selulernya semalam.
Yones mendapat cerita dari para saksi, keluarga korban, dan pihak gereja di Paniai. Tapi dengan alasan keamanan, dia menolak memberikan nomor telepon seluler orang-orang mengetahui secara langsung pembantaian Senin lalu itu.
Ceritanya dimulai setelah penghadangan oleh Julianus Yeomo bersama dua rekannya itu. Rupanya pengemudi dan penumpang Fortuner diyakini anggota Tentara Nasional Indonesia itu tidak terima ditegur anak-anak baru gede ini.
Mereka kembali ke pondok Natal itu dengan Fortuner tadi ditemani satu truk tentara sekitar pukul tiga dini hari. Mereka mencari tiga Julianus dan dua temannya telah menghadang sebelumnya.
Sadar ada bahaya, dua orang melompat dari dalam selimut dan berhasil lari tunggang langgang. Nahas. Julianus terlambat kabur dan menjadi bulan-bulanan penyerang. "Dia dipukuli dan akhirnya ditembak di bahu hingga tidak sadarkan diri. Dia meninggal semalam," ujar Yones.
Dua rekannya selamat mengabarkan kepada masyarakat soal kejadian itu. Mereka pun marah dan paginya merusak Fortuner dipakai para penyerang dengan kayu dan batu.
Baca juga:
Peluru bicara renggut empat nyawa
Polisi kirim Propam Mabes telusuri penembakan di Papua
Masalah geografis selalu jadi kendala Polri tangkap KKB di Papua
Kapolri akui peredaran senjata api di Papua cukup besar
AK 47 milik Brimob yang ditembak di Papua dibawa kabur pelaku
Lagi-lagi, anggota polisi di Papua ditembak mati
-
Apa yang dilakukan Kapolri Jenderal Listyo Sigit Prabowo di Papua? Pak Kapolri beliau jam 5 sudah berada di Papua, dengan Panglima TNI. Jadi beliau tidak bisa hadir, karena beliau tidak bisa hadir tentunya kita tidak mengikutsertakan para pejabat lainnya. Sehingga murni kita adalah PP Polri pada acara hari ini ya.
-
Kenapa situasi baku tembak di Papua semakin memanas? Anggota Brimob dan TNI pun kerap terlibat baku tembak dengan para teroris di Papua yang semakin lama mulai berani menyerang TNI dan Polri yang berjaga di sana.
-
Siapa yang memimpin penyerahan bantuan 'Kemendag Peduli' di Papua Tengah? Terkait dengan bencana kekeringan dan cuaca dingin ekstrem yang dialami wilayah Papua Tengah, pemerintah tidak tinggal diam. Melalui Kementerian Perdagangan, bantuan 'Kemendag Peduli' diserahkan langsung di bawah pimpinan Menteri Perdagangan Zulkifli Hasan.
-
Bagaimana warga Papua menjalankan tradisi bakar batu? Semua orang bekerja sama untuk menyiapkan bahan-bahan, menyalakan api, mengatur batu-batu, membungkus makanan, hingga menyantap hasil masakan bersama-sama. Masakan dibagi secara merata agar semua orang bisa menikmatinya dengan suka cita.
-
Apa itu tradisi bakar batu di Papua? Bakar batu adalah ritual memasak bersama dengan menggunakan batu-batu panas yang ditata di tanah sebagai pengganti kompor.
-
Bantuan apa yang disalurkan Kementan untuk masyarakat Papua? Kementan merespons cepat adanya cuaca ekstrem yang mengakibatkan 6 warga Puncak Papua meninggal dunia. "Kami sampaikan terimakasih karena kementan memberi bantuan terhadap masyarakat terdampak cuaca ektrem secara cepat. Saya kira ini sangat bermanfaat untuk masyarakat di tiga distrik yang terdampak yaitu Agandugume, Lambewi dan Oneri," ujar Darwin di Posko Tanggap Darurat Bencana Kabupaten Puncak, Jalan Haetubun Distrik Mimika Baru, Kabupaten Mimika, Senin (7/8).