Di Perkotaan Teknologi Mobil Listrik Didorong untuk Angkutan Umum
Kendaraan listrik adalah kendaraan masa depan yang ramah lingkungan. Sebagai tren otomotif masa depan, Indonesia mesti memanfaatkan momen ini bila tidak ingin tertinggal seperti industri mobil mesin pembakaran dalam atau internal combustion engine (ICE).
Kendaraan listrik adalah kendaraan masa depan yang ramah lingkungan. Sebagai tren otomotif masa depan, Indonesia mesti memanfaatkan momen ini bila tidak ingin tertinggal seperti industri mobil mesin pembakaran dalam atau internal combustion engine (ICE).
Ricky Elson, pendiri Lentera Bumi Nusantara, berpendapat sudah saatnya Indonesia merintis untuk memiliki industri mobil listrik sendiri. Ricky sendiri pernah menginisiasi pembuatan mobil listrik nasional dengan dukungan Menteri BUMN saat itu, Dahlan Iskan.
-
Apa itu motor listrik? Motor listrik, yang sering disebut sebagai "molis", adalah jenis kendaraan bermotor yang menggunakan energi listrik untuk menggerakkan komponennya.
-
Apa yang memengaruhi jarak tempuh mobil listrik? Menurut informasi resmi dari Hyundai Gowa, ada beberapa faktor yang memengaruhi jarak tempuh kendaraan listrik. Faktor-faktor tersebut mencakup kebiasaan berkendara, penggunaan daya tambahan, kondisi saat berkendara, serta status energi pada baterai.
-
Bagaimana motor listrik bekerja? Cara kerja motor listrik terbilang sederhana, di mana ia mengkonversi energi listrik menjadi energi mekanik, memungkinkan motor untuk bergerak seperti motor berbahan bakar konvensional.
-
Dimana Wuling merakit mobil listrik di Indonesia? Indonesia sudah memasuki era mobil listrik sejak merek otomotif Wuling dan Hyundai memutuskan merakit model BEV di pabrik mereka di Cikarang, Jawa Barat, pada 2021/2022.
-
Apa yang memengaruhi penggunaan energi mobil listrik? Namun, ada beberapa faktor yang memengaruhi konsumsi energi mobil listrik yang perlu dipahami agar jangkauan dan kinerjanya dapat dioptimalkan.
"Generasi muda Indonesia harus disiapkan dengan teknologi mobil listrik. Berikan kepada mereka kesempatan belajar teknologi ini supaya bisa melahirkan inovasi mobil listrik di Tanah Air," ujar Ricky dalam diskusi daring Dapur KedaiKopi dengan topik "Kehadiran Mobil Listrik dalam Kerangka Roadmap Otomotif Indonesia 4.0, kemarin (9/11).
Menurut Ricky, agar industri mobil listrik ini berhasil, kesiapan infrastruktur menjadi hal yang mutlak dibutuhkan, selain kesiapan sumber daya manusia (SDM).
Marco Kusumawijaya, Direktur Rujak Center for Urban Studies, mengatakan untuk mempercepat proses adopsi mobil listrik, disarankan agar mobil listrik digunakan lebih dulu pada sarana transportasi umum seperti bus kota di wilayah perkotaan.
"Jadi, sebelum bicara mobil listrik kita dorong dulu masyarakat berpindah dari kebiasaan menggunakan mobil pribadi ke angkutan umum dulu. Tapi kalaupun kita bicara mobil listrik, saya lebih memilih mobil listrik untuk digunakan pada angkutan umum seperti bus terutama di perkotaan/urban," ujar Marco.
Menurutnya, untuk mengakselerasi adopsi kendaraan listrik di masyarakat, kita tidak bisa mengandalkan dari perubahan perilaku orang. Namun, diperlukan kebijakan ke arah sana. Dilemanya, kebijakan yang dikeluarkan itu belum tentu populer, meski bagus.
Dia mengatakan, Indonesia memang memiliki posisi tawar tinggi di industri mobil listrik dunia, jika melihat total cadangan mineral nikel yang dimilikinya saat ini. Jika dihitung total dengan cadangan mineral terkait dengan nikel, posisi cadangan kita bisa mencapai 52 persen dari total cadangan dunia. Tapi untuk cadangan nikel murni saja, penguasaan nikel kita mencapai 22 persen dari total cadangan nikel dunia.
Namun, Marco mengingatkan agar pemerintah berhati-hati dalam mengambil kebijakan terkait industri hulu kendaraan listrik. "Kekayaan alam itu bisa mengundang semut-semut datang. Kalau kita tidak kuat, bisa mendatangkan penjajahan seperti dulu. Di sini keadilan penting, terutama untuk warga lokal."
Pengamat Hendri Satrio mempertanyakan arah kebijakan pengembangan kendaraan listrik pemerintah.
"Mobil listrik ini kebijakannya di tangan kementerian mana? Saya sendiri melihat tren mobil listrik di Indonesia masih di tahap lifestyle. Orang beli Tesla untuk gaya-gayaan," ujarnya.
Imron Noorshodiq, Editor Gridoto menambahkan tahun ini penjualan total kendaraan listrik di Indonesia mencapai 1.900 unit. Rinciannya, penjualan kendaraan hybrid mencapai 1.378 unit, kendaraan PHEV 38 unit, dan BEV 448 unit.
Sejumlah regulasi yang dikeluarkan pemerintah untuk mendukung pengembangan industri kendaran listrik nasional, antara lain Peraturan Presiden No 55/2019 tentang Percepatan Program Kendaraan Bermotor Listrik. Permehub No 44/2020 tentang Uji Tipe Kendaraan Listrik, Permen ESDM No 13/2020 tentang Penyediaan Infrastruktur SPKLU, serta Permenhub Nomor 65/2020 tentang Konversi Sepeda Motor Bakar Jadi Sepeda Motor Listrik.
(mdk/sya)