Honda Tarik Kembali CR-V Hybrid, Ini Daftar Masalahnya
Honda CR-V hybrid atau e:HEV telah resmi ditarik dari pasaran akibat masalah yang terkait dengan baterainya.
Honda CR-V e:HEV telah resmi ditarik kembali untuk perbaikan, yang dikenal sebagai recall, akibat masalah pada baterainya. Model ramah lingkungan dari Jepang ini berpotensi mengalami kebakaran. Pemberitahuan ini dikeluarkan oleh Administrasi Keselamatan Lalu Lintas Jalan Raya Nasional (NHTSA), sebagaimana dilaporkan oleh Carscoops pada Kamis (17/10/2024).
Dalam pernyataan resmi, Honda menjelaskan bahwa masalah ini berasal dari proses perakitan, yang berarti terdapat cacat dalam produksi. Secara khusus, beberapa terminal negatif di dalam kemasan baterai lithium-ion pada Honda CR-V hybrid diproduksi dengan pelapis tembaga yang terlalu tipis.
- Honda Tarik Kembali CR-V Hybrid Gara-Gara Masalah Baterai hingga Berisiko Timbulkan Kebakaran
- Simak keunggulan dan kelemahan Honda CR-V Generasi 3
- Pada akhir 2024, Honda akan memulai produksi dan penjualan CR-V yang menggunakan tenaga hidrogen.
- Pada akhir 2024, Honda akan memulai produksi dan penjualan CR-V yang menggunakan tenaga hidrogen.
Cacat produksi ini dapat menyebabkan pelapis tersebut retak, sehingga mengakibatkan eksposur alumunium di bawahnya. Ketika alumunium berinteraksi dengan elektrolit baterai, hal ini berpotensi membentuk paduan yang dapat merusak integritas sel baterai. Dalam situasi yang paling parah, kerusakan pada terminal atau busbar dalam baterai dapat terjadi.
Jika kerusakan ini terjadi, pemilik kendaraan tidak akan dapat mengoperasikan mobilnya. Namun, jika kerusakan terjadi saat baterai masih terisi, ada kemungkinan percikan api yang dapat meningkatkan risiko kebakaran, tabrakan, atau bahkan cedera. Baterai lithium-ion yang bermasalah ini dipasok oleh Panasonic, yang merupakan salah satu pemain utama dalam industri baterai.
Honda CR-V Hybrid adalah mobil yang menawarkan efisiensi bahan bakar dan kenyamanan berkendara
Sebanyak 98 unit Honda CR-V Hybrid 2023 telah ditarik kembali. Kendaraan-kendaraan tersebut diproduksi antara 6 Oktober 2022 dan 24 Januari 2023. Panasonic telah menginformasikan kepada Honda mengenai masalah ini pada pertengahan Januari 2023, setelah menemukan kebocoran pada sel baterai saat pemeriksaan.
Pada bulan Juni 2023, produsen yang memiliki logo 'H' itu melakukan evaluasi awal terhadap masalah tersebut, namun tidak menemukan indikasi adanya risiko penyalaan akibat percikan dari sakelar, keracunan gas, atau sengatan listrik. Dalam kasus ini, penarikan kembali kendaraan menjadi langkah penting untuk memastikan keselamatan pengguna.
Berikut adalah poin-poin penting terkait penarikan kembali tersebut:
1. **Jumlah unit yang ditarik**: 98 unit
2. **Rentang waktu produksi**: 6 Oktober 2022 - 24 Januari 2023
3. **Pemberitahuan dari Panasonic**: Pertengahan Januari 2023
4. **Temuan masalah**: Kebocoran sel baterai
5. **Evaluasi lanjutan**: Juni 2023, tanpa temuan risiko signifikan Melalui langkah penarikan kembali ini, Honda menunjukkan komitmennya dalam menjaga keselamatan pelanggan dan memastikan bahwa setiap kendaraan yang beredar di pasaran memenuhi standar kualitas yang tinggi.