Maung Pindad Sebagai Mobil Dinas Menteri Diharapkan Dapat Meningkatkan Ekonomi Negara
Penggunaan mobil yang diproduksi di dalam negeri untuk kendaraan dinas sebenarnya sudah pernah diterapkan oleh beberapa negara sebelumnya.
Presiden Prabowo Subianto telah memberikan instruksi agar kendaraan Maung Pindad digunakan sebagai kendaraan resmi bagi para pejabat negara, termasuk menteri, wakil menteri, dan pejabat eselon I.
Pengamat Ibrahim Assuaibi menekankan bahwa langkah yang diambil Prabowo sejak menjabat sebagai Presiden mencakup survei terhadap PT Pindad, yang saat ini menghadapi masalah kekurangan anggaran. Tindakan ini juga muncul setelah adanya reaksi positif dari masyarakat terkait penggunaan mobil buatan Pindad saat pelantikan Prabowo Subianto sebagai Presiden RI.
- Sanggupkah Pindad Produksi 4.600 Mobil Maung Pesanan Kemhan?
- Kemenkeu Klarifikasi Penggunaan Maung Pindad untuk Mobil Dinas Menteri: Hanya Contoh Penggunaan Produksi Dalam Negeri
- Kehebatan dan Kecanggihan Maung Pindad yang Bakal Jadi Mobil Dinas Menteri Kabinet Prabowo
- Prabowo Perintahkan Maung Pindad Jadi Mobil Dinas Menteri, ini Sederet Kehebatannya
“Bisa saja nanti setelah semua sudah terlaksana, Presiden akan mengeluarkan Perpres untuk Gubernur, Bupati hingga Walikota (menggunakan mobil Maung Pindad), itu menurut saya,” ungkap Ibrahim kepada Liputan6.com di Jakarta, Rabu (30/10/2024).
Ia menambahkan bahwa apa yang dilakukan oleh Prabowo dan Gibran bertujuan untuk memajukan industri otomotif dan dirgantara dalam negeri agar dapat kembali berkembang, mirip dengan era Orde Baru di bawah Pemerintahan Presiden Kedua RI Soeharto, di mana subsidi untuk PT Pindad sangat besar.
Lebih lanjut, Ibrahim mencatat bahwa penggunaan kendaraan buatan dalam negeri sebagai kendaraan dinas bukanlah hal baru bagi negara-negara lain. Ia mengambil contoh China, yang berhasil mempromosikan kendaraan listrik domestik untuk mendukung industri otomotif lokal.
“China juga sama, ketika perusahaan mobil listrik buatannya booming, pemerintah negara itu mencanangkan agar pejabat pemerintahannya menggunakan mobil listrik buatan dalam negeri. Hampir 80% masyarakat China kini menggunakan mobil dan motor listrik. Artinya apa? bahwa keberhasilan dari langkah itu bisa membawa dampak positif lebih luas,” jelasnya.
“Maka kalau seandainya berhasil, kepala daerah, provinsi hingga kecamatan menggunakan mobil Pindad, maka masyarakat akan mengikuti,” Ibrahim menegaskan. Ia juga optimis bahwa jika penggunaan mobil buatan dalam negeri dapat meluas, hal itu akan berkontribusi pada peningkatan ekonomi.
“Pasti dong (bisa dongkrak ekonomi) karena kalau produksi (mobil buatan lokal) banyak pasti akan meningkatkan tenaga kerja, pendapatan dari pajak juga meningkat, maka ekonomi akan sedikit terdongkrak,” tambahnya.
Pindad menerima banyak pesanan untuk mobil Maung, di mana Kementerian Pertahanan memesan sebanyak 4.600 unit
Baru-baru ini, Menteri BUMN Erick Thohir memberikan penjelasan mengenai persiapan PT Pindad dalam memproduksi mobil Maung. Hal ini berkaitan dengan keinginan Presiden Prabowo Subianto untuk menjadikan Maung Pindad sebagai kendaraan operasional bagi para pejabat. Erick mengungkapkan bahwa Pindad telah menerima pesanan sebanyak 4.600 unit Maung dari Kementerian Pertahanan (Kemhan) dalam dua tahun ke depan.
"Ya, Pindad tentu sudah menyiapkan sesuai dengan orderan dari Kementerian Pertahanan itu kurang lebih 4.600 maung untuk 2 tahun ke depan, dan tentu alokasi daripada produksinya ya nanti di situ," ujarnya saat ditemui di Kantor Kementerian Perhubungan, Jakarta, pada Selasa (20/10/2024).
Meski demikian, Erick belum dapat memastikan apakah akan ada tambahan pesanan untuk menjadikan mobil Maung sebagai kendaraan operasional bagi pejabat negara. Ia menekankan bahwa jika ada tambahan pesanan, penting untuk memastikan bahwa proses produksi tidak akan terganggu.
"Apakah ada tambahan order untuk tadi kementerian, kembali, mohon tanyakan kepada Dirut Pindad, supaya ini kan line of produksinya harus diproyeksikan jangan sampai nanti jadi menjadi isu yang lain," ucapnya.
Pada dasarnya, Erick memberikan dukungan terhadap penguatan penggunaan produk lokal, termasuk Maung Pindad, tetapi ia mengingatkan bahwa rencana tersebut harus dilaksanakan secara bertahap.
"Tapi tentu kita mendukung yang memang bagaimana penggunaan daripada produksi dalam negeri harus kita tingkatkan. Tapi pasti ada tahapannya gak bisa harus langsung hari ini, karena line of produksinya harus ditata, tapi Dirut Pindad yang lebih ngerti," bebernya.
Erick menegaskan kembali dukungan BUMN terhadap rencana dan program pemerintah. "Kita mendukung rencana program pemerintah aja," pungkasnya. Dukungan ini menunjukkan komitmen pemerintah untuk memperkuat industri dalam negeri dan memanfaatkan produk lokal, yang diharapkan dapat meningkatkan kemandirian dan daya saing nasional.
Pindad menunggu instruksi lebih lanjut
Presiden Prabowo Subianto sebelumnya meminta kepada para menteri dan eselon I di kabinetnya untuk menggunakan mobil Maung Pindad. Tindakan ini dianggap sebagai upaya untuk menggantikan kendaraan-kendaraan yang berasal dari luar negeri. Direktur Utama PT Pindad, Abraham Mose, menyatakan bahwa langkah ini dapat memperkuat penggunaan produk dalam negeri dan mendorong perkembangan industri otomotif yang mandiri di masa depan.
"Apapun ini merupakan suatu arahan yang luar biasa dan tindakan yang nyata dari Bapak Presiden Prabowo Subianto terhadap keberpihakan industri dalam negeri dengan memberikan kesempatan untuk kami PT Pindad sehingga kita punya industri mobil atau otomotif," ungkap Abraham dalam keterangannya pada Selasa (29/10/2024).
Abraham juga menyampaikan bahwa Pindad saat ini masih menunggu tindak lanjut dari arahan tersebut, yang berkaitan dengan proses pengadaan dari setiap Kementerian dan instansi. Ia menekankan bahwa Pindad harus mampu memenuhi arahan yang diberikan oleh Presiden Prabowo.
Selain itu, ia berharap agar dukungan juga diberikan kepada anggota Holding BUMN Industri Pertahanan atau Defend ID. "Karena arahan tersebut tentunya tidak lepas dari dukungan dari segi fasilitas produksi hingga infrastruktur pendukung," kata Abraham. "Prinsipnya, Pindad sudah memulai produksi kendaraan operasional dan hasilnya sudah dipergunakan oleh satuan TNI dan Polri," tutupnya.