Mungkingkah baterai mobil hybrid dibuat lebih kecil?
Baterai yang digunakan harus mengikuti aturan PBB, simak beritanya berikut ini Otolovers.
Mobil hibrida dan listrik yang beredar saat ini menggunakan baterai yang berdimensi cukup besar. Hal ini diperlukan agar mobil dapat melaju dalam durasi waktu yang cukup lama. Namun mungkinkah baterai mobil dibuat lebih kecil tanpa mengurangi daya yang dapat ditampung? Menurut Chief Vehicle Engineer of Nissan Motor Company, Nobusuke Toukura hal tersebut mungkin saja terjadi.
-
Bagaimana Nissan X-Trail terus berkembang untuk menyesuaikan dengan kebutuhan zaman? Nissan terus melakukan penyempurnaan pada X-Trail untuk mengikuti perubahan kebutuhan dan tren pasar.
-
Mengapa Nissan X-Trail diperkenalkan di Indonesia? Kehadirannya langsung menggemparkan pasar SUV Indonesia, menyediakan alternatif yang segar dan petualangan dibandingkan sedan yang mendominasi pasar pada saat itu.
-
Apa yang menjadi ciri khas Nissan X-Trail ketika pertama kali diperkenalkan di Jepang? Mobil ini segera menonjol dengan desain yang kokoh dan kemampuan off-road yang andal.
-
Kapan Nissan X-Trail pertama kali diperkenalkan di Jepang? Cerita X-Trail dimulai di Jepang pada tahun 2000, saat Nissan memperkenalkan SUV terbarunya dengan nama Nissan X-Trail (atau dikenal sebagai Nissan Terrano di beberapa negara).
-
Apa teknologi yang digunakan pada Mitsubishi Xpander Hybrid? Mitsubishi Xpander dan Mitsubishi Xpander Cross Hybrid dipersenjatai dengan mesin bensin MiVEC 1,6 liter yang dikembangkan dengan teknologi hibrida yang disebut e:Motion tersebut.
-
Di mana Nissan X-Trail pertama kali diimpor secara utuh ke Indonesia? X-Trail generasi pertama ini diimpor secara utuh (CBU) dari Jepang dan segera mendapatkan popularitas di kalangan penggemar mobil.
"Mungkin saja, tetapi untuk saat ini belum bisa. Teknologinya belum sampai ke situ, kalau memang bisa tentu sudah kami terapkan ke produk kami. Saat ini, ukuran baterai masih menentukan kapasitas yang dapat dibawanya," jelasnya sambil diiringi tawa.
Disamping kendala teknologi, menurut Toukura apabila hal tersebut dapat tercapai, risiko harga yang melambung tinggi dapat terjadi. "Harga mobil hibrida dan listrik bisa jadi lebih mahal nantinya," ucapnya. Sebagai informasi, penggunaan baterai pada mobil hibrida maupun listrik sudah diatur oleh PBB (Perserikatan Bangsa-Bangsa).
Nissan sendiri memastikan penggunaan baterai Lithium-Ion yang disematkan ke dalam mobil X-Trail Hybrid sesuai dengan aturan yang ditetapkan oleh PBB (Persatuan Bangsa-Bangsa). Pasalnya, sama halnya dengan baterai pada umumnya, sumber daya tersebut terbuat dari campuran bahan kimia yang berisiko mencemari lingkungan.
"Baterai yang digunakan harus mengikuti aturan PBB. Hanya baterai yang sudah mendapat sertifikasi dari PBB yang dapat digunakan," ucap Menurut Chief Vehicle Engineer of Nissan Motor Company, Nobusuke Toukura.
Lantas bagaimana dengan baterai yang mengalami kerusakan? Menurut Toukura, baterai Nissan X-Trail Hybrid yang mengalami kerusakan akan ditarik untuk dilakukan analisis. Setelah itu, baterai tersebut dikembalikan kepada produsen untuk dilakukan pembuangan atau daur ulang.
"Tentunya hal ini (penggunaan baterai) juga jadi perhatian kami. Baterai yang rusak atau tak layak pakai lagi harus diproses dengan hati-hati," jelasnya.
(kpl/fid/lrs)(mdk/otosia)