Strategi 'Total Football' Honda di Mobil Listrik bersama Produsen Cip dan Baterai
Investasi Honda ke TSMC dan GS Yuasa juga bertujuan meningkatkan partisipasi pabrikan otomotif ke rantai pasoknya seperti perusahaan semikonduktor (TSMC) dan baterai (GS Yuasa). Sehingga Honda dapat memimpin pengadaan suku cadang utama langsung dari pabrikan seperti TSMC, bukan lagi melalui pihak perantara.
Honda bermitra dengan Taiwan Semiconductor Manufacturing Co (TSMC) dan meningkatkan investasi untuk produksi baterai mobil listrik secara domestik. Pabrikan otomotif asal Jepang ini berharap dapat mendukung produksi kendaraan listrik (EV) nasional.
Dilansir Nikkei Asia, kemarin, Honda bermitra dengan produsen baterai GS Yuasa dengan investasikan 434,1 miliar yen untuk mengembangkan dan memproduksi baterai lithium-ion secara massal untuk pasar mobil listrik di Jepang.
-
Di mana Honda didirikan? Honda, yang merupakan produsen terkemuka dari Jepang, dikenal luas dalam produksi sepeda motor dan mobil. Perusahaan ini, yang secara resmi bernama Honda Motor Company, Ltd atau dikenal di Jepang sebagai Honda Giken, didirikan oleh insinyur bernama Soichiro Honda pada tanggal 24 September 1948.
-
Apa itu Honda? Honda adalah konglomerat multinasional dari Jepang yang dikenal dengan produksinya yang meliputi mobil, sepeda motor, dan peralatan daya.
-
Siapa pendiri Honda? Honda, yang merupakan produsen terkemuka dari Jepang, dikenal luas dalam produksi sepeda motor dan mobil. Perusahaan ini, yang secara resmi bernama Honda Motor Company, Ltd atau dikenal di Jepang sebagai Honda Giken, didirikan oleh insinyur bernama Soichiro Honda pada tanggal 24 September 1948.
-
Kapan Soichiro Honda mendirikan perusahaan Honda Motor? Pada 1948, Soichiro kemudian mengubah nama perusahaan tersebut menjadi Honda Motor.
-
Apa yang menjadi ciri khas sepeda motor Honda yang diluncurkan Federal Motor? Pada periode ini, berbagai model ikonik roda dua Honda diluncurkan, termasuk Honda C70, Honda Astrea, dan Honda Supra, yang masih menjadi favorit masyarakat.
Investasi tersebut akan didukung subsidi Kementerian Ekonomi, Perdagangan, dan Industri Jepang hingga 158,7 miliar yen. Pabrik baru itu diharapkan mulai produksi pada Oktober 2027, dengan perkiraan kapasitas produksi tahunan 20 gigaWatt-hours.
"Kami prihatin tidak hanya tentang produksi domestik kami sendiri, tapi juga tentang daya saing Jepang," kata seorang eksekutif Honda, akhir April lalu.
Investasi Honda ke TSMC dan GS Yuasa juga bertujuan meningkatkan partisipasi pabrikan otomotif ke rantai pasoknya seperti perusahaan semikonduktor (TSMC) dan baterai (GS Yuasa).
Sehingga Honda dapat memimpin pengadaan suku cadang utama langsung dari pabrikan seperti TSMC, bukan lagi melalui pihak perantara.
“Waktunya telah tiba bagi produsen mobil dan produsen semikonduktor untuk bernegosiasi secara langsung,” ujar Presiden dan CEO Honda Toshihiro Mibe.
Di Amerika Serikat sebaga pasar utama Honda, peralihan ke EV mendapat momentum ekstra setelah Undang-Undang Pengurangan Inflasi berlaku.
Maka itu, Honda akan memajukan peluncuran EV baru di Amerika Utara pada 2025. Sementara di China, rencana pengalihan semua kendaraan baru untuk EV telah dimajukan lima tahun ke 2035.
Demi mendukung tujuan tersebut, selain investasi ke TSMC dan GS Yuasa, akhir Maret lalu, perusahaan mengumumkan rencana untuk meningkatkan sahamnya menjadi 40 persen di Hitachi Astemo yang membuat gardan listrik dan suku cadang lain untuk sistem
penggerak EV.
Kerja Sama POSCO
©2022 Merdeka.com
Selain itu, Honda kembali memperkuat kerja sama dengan POSCO, produsen baja asal Korea, di berbagai bidang seperti pemrosesan logam kritis, daur ulang baterai, pengadaan bahan mentah, dan baja listrik untuk motor penggerak.
Kemudian Honda juga bermitra dengan rumah dagang Jepang Hanwa untuk mendapatkan logam penting untuk produksi baterai seperti litium dan nikel.
Menggarisbawahi fokus peralihan ke EV, Honda juga membentuk unit baru untuk mengembangkan kendaraan secara terpisah antara bensin dan hybrid pada April lalu.
Reporter magang: Vallerie Dominic