Putri Mardika & Kartika Fonds, organisasi wanita keren tahun 1912
Pada masa penjajahan, Indonesia sudah memulai untuk membuat sebuah perkumpulan atau organisasi.
Pada masa penjajahan, Indonesia sudah memulai untuk membuat sebuah perkumpulan atau organisasi. Salah satu cabang dari organisasi itu adalah organisasi wanita. Organisasi ini sudah mulai berkembang bahkan sebelum tahun 1920. Organisasi ini lebih mengedepankan perbaikan status sosial yang ada dalm keluarganya. Organisasi ini juga menekankan bahwa pendidikan itu penting dan masih kedaerahan.
Di tahun 1912, ada sebuah organisasi yang berdiri yaitu Putri Mardika di Jakarta. Organisasi ini dibentuk dengan tujuan untuk membantu membimbing para gadis Bumiputera saat menuntut ilmu dan menyatakan pendapat di depan umum. Selain itu, organisasi ini juga bertujuan untuk memperbaiki hidup para wanita yang dikatakan sebagai manusia yang mulia. Banyak kegiatan yang dilakukan organisasi itu, seperti memberikan beasiswa untuk belajar dan menerbitkan sebuah majalah bernama Putri Mardika. Ada beberapa orang yang pernah menjadi pengurus Putri Mardika, seperti Joyo Pranoto dan Sabaruddin.
Lain lagi dengan organisasi yang satu ini. Kartika Fonds, dibentuk oleh Ny. C. Th. Van Deventer yang menjadi penasehat Politik Etis Belanda. Sama dengan Putri Mardika, organisasi ini juga dibentuk di tahun yang sama dengan tujuan utama yaitu mendirikan sekolah Kartini. Selain dua organisasi wanita ini, masih ada banyak lagi organisasi yang lain. Yang menjadi tujuan utama para wanita membentuk organisasi ini adalah untuk menentang semua tradisi yang ada dan memajukan kehidupan mereka. Memang pada saat itu, ada banyak larangan bagi seorang wanita karena rendahnya tingkat emansipasi wanita.
Akhirnya, tujuan dari para wanita ini tercapai. Saat ini, kaum wanita sudah dianggap sama seperti kaum pria. Kalau bukan karena ibu-ibu kita dulu, maka sekarang kita nggak akan seperti ini.