Wanita Asal Belanda Ini Telusuri Jejak Perjuangan Neneknya di Jakarta, Dulunya Anggota Korps Perempuan KNIL
Sebuah rumah di Kramat, Jakarta, dulunya menjadi tempat kamp tahanan orang-orang Belanda selama pendudukan Jepang
Sebuah rumah di Kramat, Jakarta, dulunya menjadi tempat kamp tahanan orang-orang Belanda selama pendudukan Jepang
Wanita Asal Belanda Ini Telusuri Jejak Perjuangan Neneknya di Jakarta, Dulunya Anggota Korps Perempuan KNIL
Mies van Bekkum tiba di Jakarta tahun 1949 sebagai Korps Perempuan KNIL. Sekarang, cucunya yang bernama Jorien Wallast menelusuri jejak langkah neneknya.
Foto: YouTube Candrian Attahiyat
-
Dimana foto tentara Belanda dengan wanita itu diambil? Berdasarkan keterangan, diketahui foto ini diambil di Jakarta sekitar 22 Juni 1948, 3 tahun setelah Kemerdekaan Indonesia.
-
Siapa yang mencari jejak leluhur di Klaten? Saskia Paiman, seorang warga negara Suriname, berkesempatan berkunjung ke tanah leluhurnya di Pulau Jawa.
-
Siapa wanita tersebut? Wanita tersebut, berpostur sekitar 155 sentimeter diperkirakan hidup bersama suaminya pada abad ke-9.
-
Apa profesi perempuan tersebut? Perempuan tersebut terlihat sedang menjamu tamunya dengan sangat baik.Mereka kemudian berbincang panjang dan menjelaskan masing-masing latar belakangnya. Perempuan pemilik warung sekaligus tukang pijat itu pun akhirnya mengaku bahwa ia bekerja di bidang tersebut karena terpaksa.
-
Dimana Saskia mencari jejak leluhurnya? Ia pun mencari jejak keturunan leluhurnya yang berada di Dukuh Tombol, Desa Dalangan, Kecamatan Tulung, Klaten.
-
Dimana lokasi makam Belanda? Kompleks permakaman Belanda di Kecamatan Wlingi, Kabupaten Blitar, Jawa Timur nasibnya miris.
Sebuah rumah tingkat dua bercat hijau di daerah Kramat, Jakarta Pusat, itu dulunya merupakan rumah asli yang tersisa dari kompleks perumahan elit orang-orang Belanda pertama di Jakarta.
Pada masa pendudukan Jepang, kompleks perumahan itu menjadi tempat tawanan orang-orang Belanda.
Pada zaman dahulu, Mies van Bekkum datang ke tempat itu untuk menyatukan kembali keluarga Belanda yang terpisah akibat ditawan Jepang.
Foto: YouTube Candrian Attahiyat
Jorien mengatakan, baginya sang nenek sangat special. Dulu neneknya tidak dipersenjatai dan hanya melayani bagian administrasi.
“Dia bekerja di Jakarta, dan bertemu kakek saya di sini. Mereka jatuh cinta dan langsung menikah saat kembali ke Belanda pada tahun 1950,” kata Jorien dikutip dari kanal YouTube Candrian Attahiyyat.
Jorien mengatakan kalau beberapa bagian di rumah itu masih asli peninggalan Belanda. Dulu ada sekitar 50 orang yang tinggal di rumah itu selama masa tahanan Jepang.
“Dulu ini menjadi tempat tinggal mereka. Mereka tidur di mana saja, di dapur, di ruang tamu. Bahkan ada juga yang tidur di kamar mandi,” kata Jorien menggambarkan sejarah kehidupan nenek moyangnya dulu.
Sejak zaman Belanda, kamar mandi dan toilet berada di dalam bangunan itu. Padahal biasanya kamar mandi dan toilet dibangun terpisah.
Foto: YouTube Candrian Attahiyat
Jorien menjelajahi setiap sudut ruang rumah tersebut. Ia membayangkan langkah neneknya saat masih tinggal di rumah tersebut.
Foto: YouTube Candrian Attahiyat