BTN Jadi Pioner Terapkan Tokenisasi DIRE Berbasis Teknologi Blockchain
BTN mendukung inovasi teknologi di sektor keuangan untuk mempermudah akses investor ke investasi properti, baik domestik maupun internasional.
PT Bank Tabungan Negara (Persero) Tbk (BBTN) secara resmi merintis tokenisasi aset properti di Indonesia melalui skema Dana Investasi Real Estat (DIRE) berbasis teknologi blockchain. Kerja sama strategis dengan Reliance Group dan D3 Labs sebagai penyedia teknologi blockchain memungkinkan inovasi ini.
Sebelumnya, BTN juga dikenal sebagai pionir dalam sekuritisasi aset melalui KIK-EBA (Kontrak Investasi Kolektif Efek Beragun Aset).
- Berpotensi Dominasi Industri Kritpo, Token RWA Memungkinkan Rumah dan Mobil Diubah Jadi Aset Digital
- Bappebti Beberkan Tantangan Dihadapi Industri Kripto Meski Transaksi Sudah Tembus Rp211 Triliun
- BTN Pastikan Dana Nasabah Tidak Hilang, Begini Kronologi Kejadian Sebenarnya
- BTN Resmi Jadi Anggota UNEP Financial Initiative, Ini Sederet Keuntungannya
Direktur Risk Management BTN, Setiyo Wibowo menyatakan bahwa BTN mendukung inovasi teknologi di sektor keuangan untuk mempermudah akses investor ke investasi properti, baik domestik maupun internasional.
“BTN akan menyediakan aset-aset properti aktif sebagai debitur BTN yang memenuhi kriteria untuk menjadi underlying DIRE. DIRE tersebut akan diterbitkan dan dikelola oleh Reliance dan selanjutnya ditokenisasi oleh D3 Labs,” jelas Setiyo dikutip di Jakarta, Rabu (31/7).
Produk DIRE telah diatur sejak 2017 melalui Peraturan OJK No. 64/POJK.04/2017 tentang Dana Investasi Real Estat Berbentuk Kontrak Investasi Kolektif. Di tingkat internasional, instrumen ini dikenal sebagai Real Estate Investment Trust (REIT).
Penerbit DIRE akan memperoleh berbagai manfaat, termasuk pendanaan baru untuk ekspansi bisnis, insentif pajak, dan likuiditas aset yang lebih baik. Investor yang berpartisipasi dalam DIRE akan menikmati alternatif investasi properti yang terjangkau, perlindungan terhadap inflasi, dan transparansi.
Hingga saat ini, hanya terdapat enam produk DIRE yang terdaftar di pasar modal Indonesia, menurut data dari website KSEI.
“Meskipun banyak minat terhadap investasi properti, tidak mudah menjual produk investasi berbasis properti. Dengan tokenisasi DIRE, basis investor dapat diperluas, transaksi meningkat, dan pengalihan kepemilikan menjadi lebih mudah,” ujar Akhabani, Direktur Utama PT Reliance Manajer Investasi.
CEO D3 Labs, Tigran Adiwirya, menyatakan bahwa Indonesia saat ini menjadi daya tarik bagi investor global. Penanaman modal asing (PMA) mencapai 946,4 juta Dollar Amerika atau sekitar Rp14,19 triliun pada akhir kuartal pertama 2024, menjadikan Indonesia salah satu pasar negara berkembang yang paling potensial.
Adopsi blockchain untuk tokenisasi aset keuangan berkembang pesat karena pasarnya yang likuid dan efisien. Tokenisasi DIRE global tumbuh hingga 178 juta Dollar Amerika pada September 2023, meningkat 90% dari tahun sebelumnya.
Setiyo menambahkan bahwa pengembangan Tokenisasi DIRE akan dilakukan melalui Sandbox atau uji coba bersama OJK oleh Reliance Group dan D3 Labs.
"Investor akan membeli DIRE yang ditawarkan oleh Reliance Group, dan unit penyertaannya akan dikonversi menjadi token digital oleh D3 Labs, sehingga memperluas pasar hingga ke luar negeri," jelas Setiyo.