![Transaksi Kripto Tembus Rp211 Triliun, Diprediksi Bakal Jadi Teknologi Ekonomi Masa Depan](https://cdns.klimg.com/mav-prod-resized/480x/ori/tempImage/2024/6/30/1719729624510-madmj.jpeg)
Transaksi Kripto Tembus Rp211 Triliun, Diprediksi Bakal Jadi Teknologi Ekonomi Masa Depan
Saat ini, minat terhadap blockchain di sektor keuangan terus meningkat. Teknologi blockchain juga berkontribusi terhadap pertumbuhan ekonomi.
Saat ini, minat terhadap blockchain di sektor keuangan terus meningkat. Teknologi blockchain juga berkontribusi terhadap pertumbuhan ekonomi.
CEO Indodax, Oscar Darmawan menyebut bahwa blockchain, terutama dalam bentuk aset kripto, memiliki peluang menjadi salah satu teknologi di sektor ekonomi pada masa depan.
Saat ini, minat terhadap blockchain di sektor keuangan terus meningkat. Teknologi blockchain juga berkontribusi terhadap pertumbuhan ekonomi.
“Menurut data terbaru dari Otoritas Jasa Keuangan (OJK), nilai transaksi kripto di Indonesia telah mencapai lebih dari Rp211,1 triliun pada tahun 2024, naik 328,63 persen dibandingkan tahun 2023. Pertumbuhan ini menunjukkan minat yang semakin meningkat terhadap teknologi blockchain,” kata Oscar dikutip dari Antara.
Dalam industri keuangan, teknologi blockchain telah membuka jalan bagi konsep keuangan terdesentralisasi (DeFi). DeFi memungkinkan layanan keuangan seperti pinjaman dan investasi tanpa perantara tradisional.
Data dari DeFi Pulse menunjukkan bahwa total nilai terkunci (TVL) dalam aplikasi DeFi telah mencapai lebih dari 100 miliar dolar AS pada tahun 2024. Ini membuktikan bagaimana teknologi ini merevolusi cara kita mengelola dan berinteraksi dengan uang.
Seiring dengan makin berkembangnya teknologi blockchain pada sektor keuangan, Oscar menyoroti pentingnya pembelajaran dan keterampilan mengenai teknologi tersebut.
merdeka.com
“Munculnya teknologi seperti big data, blockchain, dan kripto di sektor keuangan semakin menegaskan pentingnya peningkatan keterampilan dan pembelajaran berkelanjutan,” tuturnya.
Kepala Biro Pembinaan dan Pengembangan Perdagangan Berjangka Komoditi Badan Pengawas Perdagangan Berjangka Komoditi (Bappebti), Tirta Karma Senjaya mengatakan, pemerintah Indonesia perlu mengembangkan regulasi yang tepat untuk mengelola perkembangan teknologi blockchain dan kripto di dalam negeri.
"Sekarang pemerintah juga harus terus mengembangkan dan mengatur blockchain. Terlebih sekarang OJK juga akan mengatur kripto. Nanti teknologi ini bisa diintegrasikan ke BPJS, asuransi, dan sebagainya," ujar Tirta.
Dia menambahkan bahwa regulasi yang baik akan membantu mengurangi risiko dan meningkatkan kepercayaan masyarakat terhadap inovasi-inovasi baru dalam keuangan digital.
merdeka.com
Tirta melihat, tantangan tersebut menjadi tanggung jawab bersama khususnya pemerintah agar bisa mengatur terkait dengan penggunaan blockchain ini.
Baca SelengkapnyaUntuk penerimaan pajak kripto, penerimaan diperoleh dari Rp351,34 miliar penerimaan PPh 22 atas transaksi penjualan kripto di exchanger.
Baca SelengkapnyaUntuk memfasilitasi peningkatan ini, pengawasan yang tepat dan edukasi yang benar diperlukan untuk memastikan pertumbuhan berkelanjutan industri kripto.
Baca SelengkapnyaKasan turut menekankan bahwa perdagangan aset kripto juga telah memberikan kontribusi terhadap penerimaan negara pada sektor perpajakan.
Baca SelengkapnyaAdanya opsi diversifikasi itu memberikan para investor kesempatan yang lebih luas untuk mulai terjun di dunia kripto.
Baca SelengkapnyaSurat Edaran tersebut menegaskan pada optimalisasi ekosistem aset kripto khususnya penyelenggaraan perdagangan pasar fisik aset crypto di bursa berjangka.
Baca SelengkapnyaBlockchain memiliki potensi untuk mengubah cara berbagai transaksi dan penyimpanan data dilakukan.
Baca SelengkapnyaKemendag memproyeksikan transaksi e-commerce tahun 2023 menjadi Rp533 triliun.
Baca SelengkapnyaNilai transaksi digital banking mencapai Rp5.163 triliun.
Baca Selengkapnya