100 Dosen dari 17 universitas dapat pelatihan sosialisasi 4 pilar
Sosialisasi empat pilar harus jadi agenda penting bagi masyarakat tanah air, tanpa terkecuali rakyat, TNI atau pun Polri
Training Of Trainers (TOT) Sosialisasi Empat Pilar digelar kembali oleh MPR RI. Ketua MPR Zulkifli Hasan yang semula diagendakan membuka acara ini secara langsung ternyata berhalangan hadir lantaran ada sejumlah agenda yang tidak bisa ditinggalkan.
"Pak Zulkifli Hasan meminta maaf tidak bisa meresmikan acara TOT karena ada acara yang tidak bisa ditinggalkan, tapi percayalah beliau sangat mencintai provinsi ini, makanya Lampung menjadi daerah pertama penyelenggaraan TOT," kata Anggota Badan Sosialisasi MPR RI, Abidin Fikri di Lampung, Jumat (8/3).
Dalam sambutan tertulis yang dibacakan Abidin, Zulkifli menyebut TOT adalah salah satu metode sosialisasi empat pilar MPR untuk mengembangkan nilai-nilai kebangsaan di Tanah Air. Di mana pembukaan UUD menyatakan negara berkewajiban mencerdaskan kehidupan bangsa.
"Selain mencerdaskan, pendidikan juga harus mampu mengembangkan karakter bangsa. Kita yakin pendidikan yang dilakukan sejak dini bisa mewujudkan karakter bangsa yang lebih baik di masa yang akan datang," ujar Abidin membacakan naskah sambutan Zulkifli.
Pemukulan gong dalam acara itu pun menjadi tanda dibukanya pelatihan untuk pelatih atau TOT sosialisasi empat pilar MPR RI. Rencananya, TOT akan berlangsung hingga Selasa (12/4), dengan total peserta mencapai 100 dosen dari 17 perguruan tinggi di Indonesia.
Abidin menambahkan, kegiatan sosialisasi empat pilar ini akan terus digaungkan oleh MPR. Bahkan, dipastikan dia, acara sosialisasi ini bakal diselenggarakan setiap tahunnya.
Abidin membantah sosialisasi dilakukan melalui dosen lantaran hilangnya nilai-nilai moral bangsa. Ditegaskan dia, sosialisasi empat pilar harus jadi agenda penting bagi masyarakat tanah air, tanpa terkecuali rakyat, TNI atau pun Polri.
"Dosen hanya salah satu saja, sudah banyak kalangan lain yang mendapatkan sosialisasi, termasuk tentara dan polisi," pungkas Abidin.