100 persen dukung HTI dibubarkan, Ansor & Banser temui Kapolda Jatim
100 persen dukung HTI dibubarkan, Ansor & Banser temui Kapolda Jatim. Mereka menolak keberadaan HTI. Salah satunya karena HTI anti-Pancasila dan Undang-Undang Dasar 1945. HTI ingin mengubah negara ini menjadi Negara Khilafah Islamiyah.
GP Ansor dan Banser Jawa Timur mendukung 100 persen rencana pemerintah membubarkan Hizbut Tahrir Indonesia (HTI). Sebagai bentuk dukungan konkret, organisasi badan otonom Nahdlatul Ulama (NU) ini mendatangi Polda Jawa Timur, Selasa sore (9/5). Kedatangan beberapa anggota Ansor dan Banser ini disambut langsung Kapolda Jawa Timur, Irjen Pol Machfud Arifin.
"Yang jelas dukungan kami ini kami tujukan untuk kepolisian, terutama Polda Jatim terkait instruksi Menkopolhukam yang akan membubarkan HTI," terang Kepala Satkorwil Banser Jawa Timur, M Abid Umar.
-
Kapan Pertempuran Surabaya terjadi? Tanggal 10 November diperingati sebagai Hari Pahlawan Nasional untuk mengenang jasa-jasa para pahlawan, terutama orang-orang yang terlibat dalam peristiwa Pertempuran Surabaya pada 10 November 1945.
-
Kapan peristiwa penting yang terjadi di Surabaya yang memicu peringatan Hari Pahlawan? 10 November tahun 1945 silam, sebuah peristiwa penting terjadi di tanah Surabaya. Para pemuda rela bertempur menghadapi tentara Belanda yang ingin kembali menguasai Indonesia.
-
Kapan pertempuran hebat di Surabaya terjadi? Pada hari ini tepat 78 tahun yang lalu terjadi pertempuran besar di Surabaya yang menewaskan sekitar 20.000 rakyat setempat.
-
Siapa yang berjuang melawan penjajah di Surabaya? Mereka gugur dengan mulia sebagai pahlawan yang ingin mempertahankan tanah air.
-
Apa yang dilakukan Prabowo Subianto dalam Upacara HUT Polri? Menteri Pertahanan RI Prabowo Subianto hadir dalam upacara HUT Polri ke-78, Senin kemarin.
-
Dimana Pertempuran Surabaya terjadi? Pertempuran ini adalah perang pertama pasukan Indonesia dengan tentara asing setelah proklamasi Kemerdekaan Indonesia dan menjadi pertempuran terbesar dalam sejarah perjuangan bangsa Indonesia melawan kolonialisme.
Sikap Ansor dan Banser Jawa Timur terhadap pembubaran HTI sangat jelas. "Kita dukung 100 persen. Kita dukung pemerintah yang akan membubarkan HTI," tegasnya.
Dia menjelaskan alasannya menolak keberadaan HTI. Salah satunya karena HTI anti-Pancasila dan Undang-Undang Dasar 1945. "HTI ingin mengubah negara ini menjadi Negara Khilafah Islamiyah," lanjut pria yang akrab disapa Gus Abid ini.
Abid mengatakan, pihaknya akan menginstruksikan kepada seluruh anggota Ansor dan Banser di seluruh Indonesia, khususnya di Jawa Timur untuk ikut mendukung upaya pemerintah ini.
"Tapi ini belum final. Untuk itu kami akan kawal terus rencana pembubaran HTI. Karena negara ini negara hukum, pasti akan berproses secara hukum. Dan ini masih panjang, kita instruksikan untuk seluruh elemen ikut membantu," tegasnya lagi.
Ansor dan Banser Jawa Timur akan mengawal putusan pengadilan membubarkan HTI. "Kita sedang menunggu ketok palu dari pengadilan dan Jaksa Agung, bagaimana legalitas pembubaran HTI ini dapat terlaksana dengan baik," ucapnya.
Dalam pertemuan tersebut, Kapolda Jawa Timur Irjen Pol Machfud Arifin berpesan kepada Ansor dan Banser, maupun elemen masyarakat lain agar tetap menunggu proses hukum dan tidak melakukan tindakan anarkis.
(mdk/noe)