120 penumpang yang ditinggal terbang Lion Air berangkat sore ini
120 penumpang yang ditinggal terbang Lion Air berangkat sore ini. insiden itu menunjukkan maskapai Lion telah melanggar ketentuan. "Bahwa Lion sudah melanggar prinsip-prinsip tanggungjawab pengangkut, walaupun alasan on time."
Seratusan penumpang maskapai Lion Air JT 673 di Bandara Juwata, Tarakan, Kalimantan Utara, sempat emosi usai ditinggal pesawat yang rencananya akan mengangkut mereka pagi tadi. Situasi sore ini dilaporkan kondusif, dan rencananya mereka akan diangkut menggunakan pesawat Lion Air lainnya, yang dijadwalkan tiba pukul 17.25 Wita sore ini.
Keterangan dihimpun, pesawat Lion Air J763 rute Balikpapan, Jakarta, Surabaya, Bandung dan Semarang itu, terbang sekira pukul 06.05 Wita pagi tadi dari Tarakan, mengangkut tidak kurang 80 penumpang, meski sebagian besar penumpang lain masih check in manual di konter Lion.
"Itu bukan tertinggal, ditinggal. Sudah ditangani, tadi pagi sampai siang ini sudah berkoordinasi dengan TNI AU dan polisi untuk persuasif, untuk mengamankan bandara agar penumpang tidak anarkis, dan siap diberangkatkan penerbangan berikutnya," kata Kepala Bandara Juwata Tarakan Hemi Pramuraharjo, dikonfirmasi merdeka.com, Jumat (11/8).
Hemi menerangkan, Lion akan mengirim pesawat pengganti dari Yogyakarta, yang akan diperkirakan mendarat di Tarakan sekira pukul 17.25 Wita. Penerbangan tersebut berstatus extra flight, untuk meng-cover penumpang yang delay.
"Penanganan terhadap penumpang lancar, sekarang sistem konter normal kembali," ujar Hemi.
Hemi menegaskan, insiden penumpang ditinggal itu, murni kesalahan sistem check in konter Lion Air. "Kejadian tadi pagi murni kesalahan system check in counter. Penumpang sedang proses check in manual, hari sebelumnya juga bermasalah. Jadi sudah 2 hari sistemnya bermasalah, cuma Lion saja. Maskapai lain seperti Garuda, Sriwijaya, Susi Air, tidak masalah," terang Hemi.
"Hari-hari sebelumnya memang delay karena kan manual. Nah pagi tadi ini pilotnya tidak mau tahu, main tinggal saja. Kita kecewa juga, dan kita sudah laporkan ke manajemen Lion di Jakarta," tegasnya.
Masih dijelaskan Hemi, insiden itu menunjukkan maskapai Lion telah melanggar ketentuan. "Bahwa Lion sudah melanggar prinsip-prinsip tanggungjawab pengangkut, walaupun alasan on time," ungkapnya.
"Ya, penumpang lagi check in manual, ternyata pesawat terbang duluan. Memang sudah terlambat, tapi kan perlu waktu kalau check in manual. Soal kode booking, segala macam, tidam secepat sistem. Seharusnya pilot menyadari kondisi itu, krn kan internal mereka
"Kalau 1 unit bermasalah, tidak boleh menganggapnya unit lain itu bukan masalahnya. Melainkan harus keseluruhan, karena itu menyangkut pelayanan," terangnya lagi.
"Jadi, pesawat Lion lain yang estimasi tiba jam 17.25 Wita sore ini, tujuan Jakarta transit dulu di Balikpapan," demikian Hemi.