15 Ribu Reagen untuk Tes Covid-19 Didatangkan Pemerintah dari Korea Selatan
Guna mendukung itu ada 43 laboratorium yang sampai hari ini dinyatakan aktif beroperasi melakukan pemeriksaan.
Berdasarkan data terkini Kamis (23/4) pukul 08.00 WIB, sudah ada 195.948 Orang Dalam Pengawasan (ODP) dan 18.283 Pasien Dalam Pengawasan (PDP). Hal ini disampaikan oleh Juru Bicara Pemerintah untuk Covid-19 Achmad Yurianto.
Sementara itu, sampai dengan saat ini sudah ada 48.647 kasus spesimen yang menjalani pemeriksaan Virus Corona atau Covid-19. Dari uji tes tersebut, 40.872 di antaranya dinyatakan negatif.
-
Kapan virus corona ditemukan? Virus virus adalah sekelompok virus yang meliputi SARS-CoV (virus korona sindrom pernafasan akut parah), MERS-CoV (sindrom pernapasan Timur Tengah coronavirus) dan SARS-CoV-2, yang menyebabkan Covid-19.
-
Bagaimana virus Covid-19 pertama kali masuk ke Indonesia? Kasus ini terungkap setelah NT melakukan kontak dekat dengan warga negara Jepang yang juga positif Covid-19 saat diperiksa di Malaysia pada malam Valentine, 14 Februari 2020.
-
Apa yang menjadi tanda awal mula pandemi Covid-19 di Indonesia? Pada tanggal 2 Maret 2020, Indonesia melaporkan kasus pertama virus Covid-19, menandai awal dari pandemi yang memengaruhi seluruh masyarakat.
-
Kapan kasus Covid-19 pertama di Indonesia diumumkan? Presiden Jokowi mengumumkan hal ini pada 2 Maret 2020, sebagai kasus Covid-19 pertama di Indonesia.
-
Di mana kasus Covid-19 pertama di Indonesia terdeteksi? Mereka dinyatakan positif Covid-19 pada 1 Maret 2020, setelah menjalani pemeriksaan di Rumah Sakit Penyakit Infeksi (RSPI) Sulianti Saroso, Jakarta.
-
Kapan virus menjadi pandemi? Contohnya seperti virus Covid-19 beberapa bulan lalu. Virus ini sempat menjadi wabah pandemi yang menyebar ke hampir seluruh dunia.
"Jumlah kasus yang diperiksa spesimen 48,647 orang," ujar Yurianto di Gedung BNPB, Jakarta Timur.
Yurianto mengaku, guna mendukung itu ada 43 laboratorium yang sampai hari ini dinyatakan aktif beroperasi melakukan pemeriksaan.
Sementara itu untuk jumlah spesimen yang telah diperiksa sebanyak 59,935 spesimen. Satu kasus dapat diambil lebih dari satu kali pengambilan dan lebih dari satu jenis spesimen naso, oro, dan sputum.
"Adapun kasus positif 357 orang menjadi 7.775 pasien," kata Yurianto.
Gugus Tugas Kerja Keras Dapatkan Reagen di Seluruh Dunia
Yurianto menjelaskan, kebutuhan Reagen bertujuan untuk menghentikan sumber penularan Covid-19. Mengingat dalam standar Badan Kesehatan Dunia (WHO), pengelolaan pandemi adalah dengan menggunakan pemeriksaan antigen, dengan gunakan metode real time PCR bukan antibodi melalui Rapid Test.
"Gugus tugas nasional kerja keras cari, menemukan, reagen ini di seluruh dunia, berusaha segala cara agar negara kita dapatkannya. Agar kepentingan bangsa dipenuhi," ujarnya.
Menurutnya, kerja keras di tengah pandemi ini sangatlah tidak mudah. Sebab, hampir seluruh negara yang terpapar Corona juga mengajar alat yang sama seperti Indonesia.
"Sementara dihadapkan oleh kapasitas produksi yang terbatas. Pemeriksaan butuhkan reagen alat tertentu sampai saat ini harus didatangkan dari negara lain, kita maklumi situasi pandemi seperti sekarang ini maka negara dunia membutuhkan reagen ini," tegas Yurianto.
Yurianto menyebutkan, bahwa ada hasil dari kerja keras Gugus Tugas ialah pada tanggal 16 April lalu mendapatkan 10 ribu reagan. Lalu, 19 April meraih 50 ribu. Kemudian, 21 April 12.300 reagen dan hari ini Indonesia akan kedatangan 15 ribu alat yang didapatkan dari Korea Selatan (Korsel).
"Kami bersyukur kerja keras gugus tugas dapatkan hasil bertahap dan berkelanjutan dapatkan reagen. Hari ini, akan kami dapatkan 15 ribu tes saat ini penerbangan dari Korsel ke Jakarta, kami harap malam ini tiba dan 24 April, 400 ribu tes kita terima," beber Yurianto.
"Lalu distribusikan ke laboratorium yang mampu dan penuhi syarat pemeriksaan, sehingga uji sampel masif bisa dilakukan. Pasien dalam pengawasan di berbagai rumah sakit bisa diperiksa termasuk konfirmasi positif dirawat bisa ikut perkembangan laboratoriumnya," pungkas Yurianto.
(mdk/gil)