2 Tahun Jokowi-JK, Puan klaim pembangunan manusia RI meningkat
2 Tahun Jokowi-JK, Puan klaim pembangunan manusia RI meningkat. Puan Maharini mengklaim pembangunan manusia membaik selama dua tahun pemerintahan Joko Widodo-Jusuf Kalla (Jokowi-JK). Prestasi ini sejalan dengan Nawa Cita Jokowi untuk mewujudkan percepatan pembangunan manusia.
Menteri Koordinator Bidang Pembangunan Manusia dan Kebudayaan (Menko PMK) Puan Maharini mengklaim pembangunan manusia membaik selama dua tahun pemerintahan Joko Widodo-Jusuf Kalla (Jokowi-JK). Prestasi ini sejalan dengan Nawa Cita Jokowi untuk mewujudkan percepatan pembangunan manusia.
"Kualitas manusia Indonesia meningkat. Kematian ibu, bayi dan balita bisa ditekan secara menyeluruh," ungkap Puan saat memaparkan hasil capaian kerjanya dalam acara Pers Briefing di Gedung Bina Graha, Kementerian Sekretariat Negara, Jalan Veteran III Nomor 17, Jakarta Pusat, Senin (24/10).
Puan menyebut, dua tahun Jokowi-JK, kesejahteraan manusia di bidang kesehatan, pendidikan dan hidup layak di Tanah Air meningkat signifikan. Berdasarkan data Kemenko PMK, capaian kesejahteraan tersebut berada pada angka 68,8 persen pada tahun 2014 dan meningkat menjadi 69,5 persen pada tahun 2015. Angka tersebut hampir mencapai sasaran target yang ditetapkan pemerintah yaitu, 76,3 persen.
"Dari tahun ke tahun memang meningkat. Insya Allah tahun 2019 mencapai target," ujarnya.
Puan melanjutkan, untuk indeks Gini, Kemenko PMK mampu menurunkan satu angka. Pada tahun 2015, indeks gini berada pada angka 0,40 dan mengalami penurunan pada tahun 2016 menjadi 0,39 dari sasaran capai 0,36.
"Telah terjadi penurunan ketimpangan," kata dia.
Sementara itu, tingkat kemiskinan juga mengalami penurunan yang signifikan meskipun belum menyentuh sasaran. Pada tahun 2015, kemiskinan berada pada angka 11,2 persen menurun menjadi 10,8 persen pada tahun 2016 dari sasaran capai 9 persen.
Pengangguran pun mengalami penurunan. Pada tahun 2015 pengangguran berada pada angka 6,18 persen menurun menjadi 5,5 persen pada tahun 2016 dari sasaran capai 5,2 persen.
"Perlindungan sosial JKN juga mengalami perubahan pada tahun 2016 yakni berada pada capaian 94,2 juta penduduk atau 43 persen dari sasaran capai 40 persen pada tahun 2019," tandasnya.
Sementara Menteri Ketenagakerjaan Hanif Dhakiri menambahkan, angka pengangguran pada tahun 2016 merupakan angka terendah sejak era reformasi. Menurunnya angka pengangguran ini tidak lepas dari peran pendidikan vokasi.
"Terkait pendidikan vokasi, kuncinya melibatkan dunia usaha dalam investasi sumber daya manusia, salah satu membangun skema kerja sama dengan pihak dalam negeri dan luar negeri. Hingga saat ini sudah lebih dari 2600 perusahaan yang tergabung," terang dia.