29 Ribu personel Polri-TNI disebar amankan Pilkada DKI Jakarta
29 Ribu personel Polri-TNI disebar amankan Pilkada DKI Jakarta. Polisi dan TNI mewaspadai dugaan kecurangan jelang hari pencoblosan. Salah satu hal yang diwaspadai adanya indikasi sejumlah pihak menekan juga mengancam masyarakat untuk memilih pasangan tertentu.
Kapolda Metro Jaya Irjen Mochammad Iriawan mengatakan, sekira 29 ribu personel gabungan Polri dan TNI bakal mengamankan pemilihan Gubernur dan wakil Gubernur DKI Jakarta, Rabu (15/2) mendatang. Menurut Iriawan, dari puluhan ribu personel gabungan itu sebanyak 23.468 anggota Polri diterjunkan mengamankan Pilkada DKI.
"Banyak banget. Kodam jaya tambah lagi tadi tuh (personel). Kemarin 5 000 saya minta tambahan lagi empat setara satuan kompi (SSK), jadi 5.500. Dari kami ada 23.468 (personel). Jadi hampir 29 Ribu (personel) siap mengamankan (Pilkada DKI Jakarta)," ujar Iriawan di Kodam Jaya, Cawang, Jakarta Timur, Senin (13/2).
Menurut Iriawan, ada beberapa hal yang diwaspadai pihaknya jelang hari pencoblosan. Mantan Kadivpropam Mabes Polri ini mengatakan, salah satunya dugaan adanya indikasi sejumlah pihak menekan juga mengancam masyarakat untuk memilih pasangan tertentu.
"Saat ini yang kami garis bawahi, substansi yang paling penting adalah pertama adanya indikasi penekanan pada pemilih untuk memilih pasangan tertentu. Itu tak boleh, ancamannya ada. Penjara paling singkat 36 bulan paling lama 72 bulan," kata Iriawan.
Selain pengarahan mencoblos salah satu pasangan calon, menurut Iriawan, kepolisian juga mendapat informasi adanya politik uang menjelang pencoblosan. Untuk itu, lanjut Iriawan, pihak kepolisian membentuk tim operasi tangkap tangan money politik guna menyelidiki informasi tersebut.
"Money politik kami mendengar ada informasi. Sebab itu kami membentuk tim operasi tangkap tangan money politik," katanya.
Mantan Kapolda Jabar ini menambahkan, mengenai temuan kartu tanda penduduk dan dokumen-dokumen di Bandara Soekarno-Hatta, Cengkarang, beberapa waktu lalu, tak terkait Pilkada DKI. Oleh karena itu dia menegaskan mengenai kasus yang masih diselidiki pihak kepolisian dan Kemendagri tersebut.
"Indikasi terkait kejahatan ekonomi, bukan Pilkada DKI. Kita jelaskan kepastian tapi yang jelas untuk kejahatan ekonomi," pungkasnya.
Baca juga:
Intip kegiatan Agus Yudhoyono jalani umrah dengan ulama
Momen-momen khusyuk Agus Yudhoyono ibadah umrah bersama ulama
Polri bakal tindak tegas jika ada intimidasi pilih salah satu paslon
Polri bakal tindak tegas jika ada intimidasi pilih salah satu paslon
Kapolda Metro bentuk tim operasi tangkap tangan politik uang
Twitter catat 600 ribu cuitan saat debat final Pilkada DKI Jakarta
Ke DPR, Anies Baswedan menjadi juri masak tumpeng di Fraksi Gerindra
Masyarakat bisa laporkan pelanggaran Pilkada di Qlue
-
Kapan Pilkada DKI 2017 dilaksanakan? Pemilihan umum Gubernur DKI Jakarta 2017 (disingkat Pilgub DKI 2017) dilaksanakan pada dua tahap, yaitu tahap pertama di tanggal 15 Februari 2017 dan tahap kedua tanggal 19 April 2017 dengan tujuan untuk menentukan Gubernur dan Wakil Gubernur DKI Jakarta periode 2017–2022.
-
Apa saja isu yang muncul selama Pilkada DKI 2017? Apalagi pemilihan tersebut juga diwarnai dengan isu-isu seperti agama, etnis, dan kebijakan publik.
-
Kapan Pilkada DKI 2017 putaran kedua dilaksanakan? Pemungutan Suara Putaran Kedua (19 April 2017):Putaran kedua mempertemukan pasangan Ahok-Djarot dan Anies-Sandiaga.
-
Siapa saja kandidat yang bertarung di Pilkada DKI 2017? Saat itu, pemilihan diisi oleh calon-calon kuat seperti Basuki Tjahaja Purnama, Anies Baswedan, dan Agus Harimurti Yudhoyono.
-
Bagaimana cara warga Jakarta memilih pemimpin di Pilkada DKI 2017? Dengan sistem ini, warga Jakarta bisa langsung berpartisipasi memberikan suara untuk menentukan pemimpin mereka hingga 5 tahun ke depan.
-
Apa yang diumumkan oleh BPBD DKI Jakarta? Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) DKI Jakarta mengumumkan, cuaca ekstrem berpotensi melanda Ibu Kota hingga 8 Maret 2024.