3 Jam jelang GMT, Jembatan Ampera dipenuhi ribuan wisatawan
Lokasi ini menjadi titik utama untuk menyaksikan fenomena alam itu di Palembang.
Tiga jam menjelang Gerhana Matahari Total (GMT), ribuan wisatawan sudah memenuhi Jembatan Ampera. Lokasi ini menjadi titik utama untuk menyaksikan fenomena alam itu di Palembang.
Berdasarkan pantauan merdeka.com, pengunjung mulai berdatangan secara berkelompok. Mereka langsung menuju Jembatan Ampera dan mencari tempat.
Ada juga beberapa wisatawan yang sengaja memasang tenda di atas Jembatan Ampera. Wisatawan ini sengaja tidur dan menghabiskan malam di jembatan itu.
Di sebelah samping atas jembatan, belasan jajanan khas Palembang, seperti pempek, mie celor, dan beragam jenis kue, mulai dijajakan pedagang. Sementara di bawah dua tower jembatan, deretan kursi VIP dan undangan sudah rapi terpasang.
Rencananya, setelah menyaksikan GMT, pengunjung akan menikmati breakfast di atas Jembatan Ampera. Ada yang sengaja disediakan gratis, ada juga harus membeli sendiri di lapak-lapak pedagang.
Menurut Ronald (37), dirinya sengaja datang lebih cepat ke Jembatan Ampera agar tidak terjadi kemacetan. Wisatawan asal Banten tersebut meluncur dari hotel tempatnya menginap sekitar pukul 02.00 WIB.
"Informasinya nanti jalanan di seputaran Ampera akan ditutup, jadi datang lebih awal. Lagi pula biar dapat posisi bagus," ungkapnya, Rabu (9/3).
Sementara anggota TNI/polri, dan Satpol Pamong Praja setempat berjaga-jaga di setiap sudut lokasi. Mereka mengenakan pakaian lengkap yang disertai senjata.
Petugas Dinas Perhubungan juga mengatur lalulintas. Arus yang menuju Jembatan Ampera dari seberang ilir dialihkan ke Bundaran Air Mancur dan Masjid Agung Palembang.
Pantauan merdeka.com, Rabu (9/3) pukul 04.35 WIB, langit di seputaran Jembatan Ampera nampak terang dan biru. Awan putih juga terlihat menyelimuti birunya langit. Kondisi berbeda di bagian seberang ulu Palembang. Dari jauh langit kelihatan mendung dan gelap.
Cuaca yang cukup bersahabat ini memang diharapkan para wisatawan. Pasalnya, hujan sempat mengguyur sebagian Kota Palembang dengan intensitas sedang selama 30 menit pada Selasa (8/3) sekitar pukul 18.30 WIB.
Kasi Informasi Badan Meteorologi, Klimatologi dan Geofisika (BMKG) Bandara Sultan Mahmud Badaruddin (SMB) II Palembang, Agus Santoso mengungkapkan, kondisi cuaca di Sumsel, terutama di Palembang tak bisa dipastikan sejak beberapa hari terakhir. Terkadang langit di sebagian Palembang gelap, namun di kawasan lain berawan dan cerah.
"Cuaca memang tidak bisa ditebak. Kadang mendung, hujan, kadang bagus dan berawan," ungkap Agus.
BMKG khawatir pada saat GMT, matahari tertutup awan gelap. Alhasil, GMT di Palembang yang dimulai pukul 06.20 WIB hingga selesai pukul 08.31 WIB, tidak bisa diamati secara maksimal.
"Mudah-mudahan nanti cuacanya cerah biar GMT bisa diamati," ujarnya.
Diketahui, Pemerintah Provinsi Sumsel melakukan berbagai upaya untuk mengatur cuaca pada saat GMT. Usaha tersebut dimulai dari zikir, ritual, hingga pemanggilan pawang hujan.
-
Bagaimana proses terjadinya Gerhana Matahari Total? Gerhana matahari total terjadi saat matahari, bulan, dan bumi terletak dalam satu garis lurus. Posisi ini didapatkan tidak lain karena bumi dan bulan sama-sama berputar melakukan revolusi mengelilingi matahari. Kemudian pada waktu tertentu, baik bumi maupun bulan akan menempati posisi orbit yang sejajar hingga membentuk garis lurus. Setelah menempati posisi garis lurus, bagian belakang bulan yang tidak terkena sinar matahari akan membentuk bayangan sendiri, yaitu bayangan inti (umbra) dan bayangan samar-samar (penumbra).
-
Apa penyebab Gerhana Matahari Total? Gerhana matahari total merupakan fenomena yang terjadi ketika matahari, bulan, dan bumi berada dalam satu garis lurus. Di sini seluruh bagian matahari akan tertutup dengan bayangan bulan. Sehingga cahaya matahari akan menghilang secara total selama beberapa waktu. Dalam kondisi ini, bumi akan mengalami suasana yang gelap seperti malam hari.
-
Apa yang terjadi saat gerhana matahari total? Gerhana matahari total merupakan fenomena alam yang memukau, di mana bulan sepenuhnya menutupi matahari, menciptakan momen singkat ketika siang menjadi malam.
-
Kapan Gerhana Matahari Total akan terjadi? Bumi akan mengalami kembali fenomena gerhana matahari total pada tanggal 8 April 2024 mendatang.
-
Dimana gerhana matahari total 2024 akan melewati? Jalur gerhana ini akan melintasi Amerika Utara, melewati Meksiko, Amerika Serikat, dan Kanada.
-
Apa yang bisa dilihat saat Gerhana Matahari Total tahun 2024? “Gerhana 2024 menawarkan kesempatan yang belum pernah terjadi sebelumnya untuk mengukur bentuk dari Matahari dan dengan demikian dapat menyimpulkan struktur bagian dalamnya,” ungkap Profesor Gordon Emslie, peneliti utama dalam proyek SunSketcher.
Baca juga:
Lihat gerhana matahari, warga Solo gunakan film bekas rontgen
Peneliti LIPI sebut hewan malam terpengaruh gerhana matahari
Kecewanya warga Sampit gagal saksikan gerhana matahari
Tabrak tower Ampera, drone timpa pengunjung GMT hingga pingsan
Cuaca mendung, warga Kupang melihat gerhana melalui proyektor
Momen GMT, Telkomsel sebut trafik naik 387 persen di Belitung