4 Fakta lengkap TNI AL marah lalu pukuli 2 polisi
Bagaimana peristiwa lengkap pertikaian tersebut, berikut empat fakta yang dirangkum merdeka.com.
Pertikaian antara dua institusi penjaga keamanan TNI versus Polri belum juga tuntas. Gesekan kecil di antara dua anggota instansi tersebut seakan cepat mudah memicu api amarah.
Baru-baru ini hal seperti itu terjadi. Bengkel Cafe SCBD jadi saksi bisu kekerasan dan penganiayaan yang menimpa perwira menengah Polda Metro Jaya Kompol Teuku Arsya Khadafi dan Kompol Budi Hermanto. Mereka dianiaya puluhan anggota POM TNI AL pada Minggu (8/2) dini hari.
Penganiayaan ini didahului oleh adu mulut dan tindakan arogan masing-masing pihak. Sampai puncaknya menyebabkan dua perwira menengah polisi itu mengalami patah tulang dan dilarikan ke rumah sakit.
Lalu bagaimana peristiwa lengkap pertikaian tersebut, berikut empat fakta terkait peristiwa SCBD dini hari kemarin:
-
Apa yang berhasil diamankan oleh prajurit TNI? Menariknya, penyusup yang diamankan ini bukanlah sosok manusia. Salah satu tugas prajurit TNI adalah menjaga segala macam bentuk ancaman demi kedaulatan dan keselamatan bangsa Indonesia.
-
Di mana Kapolri Jenderal Listyo Sigit Prabowo berada ketika HUT PP Polri? Pak Kapolri beliau jam 5 sudah berada di Papua, dengan Panglima TNI. Jadi beliau tidak bisa hadir, karena beliau tidak bisa hadir tentunya kita tidak mengikutsertakan para pejabat lainnya. Sehingga murni kita adalah PP Polri pada acara hari ini ya.
-
Apa yang dibahas Indonesia di Sidang Umum ke-44 AIPA di Jakarta? “AIPA ke-44 nanti juga akan membahas persoalan kesejahteraan, masyarakat, dan planet (prosperity, people, and planet),” kata Putu, Rabu (26/7/2023).
-
Apa yang diresmikan oleh Jokowi di Jakarta? Presiden Joko Widodo atau Jokowi meresmikan kantor tetap Federasi Sepak Bola Dunia (FIFA) Asia di Menara Mandiri 2, Jakarta, Jumat (10/11).
-
Siapa menantu Panglima TNI? Kini Jadi Menantu Panglima TNI, Intip Deretan Potret Cantik Natasya Regina Ini potret cantik Natasya Regina, menantu panglima TNI.
-
Apa yang dilakukan Kapolri Jenderal Listyo Sigit Prabowo di Papua? Pak Kapolri beliau jam 5 sudah berada di Papua, dengan Panglima TNI. Jadi beliau tidak bisa hadir, karena beliau tidak bisa hadir tentunya kita tidak mengikutsertakan para pejabat lainnya. Sehingga murni kita adalah PP Polri pada acara hari ini ya.
Dua polisi enggan tunjukkan identitas
Kepala Dinas Penerangan Angkatan Laut (Kadispenal) Laksma TNI Manahan Simorangkir mengatakan, anggota Polri tak mau menunjukan identitasnya saat dilakukan razia gabungan TNI tersebut.
"Tidak benar ada pengeroyokan oleh TNI AL, yang benar ada Operasi Penegakan Ketertiban (Gaktib) oleh tim gabungan, korban tidak mau menunjukkan identitasnya," kata Manahan saat dihubungi merdeka.com, Minggu (8/2).
Sementara hal berlainan disampaikan Kabag Penum Polri Kombes Pol Rikwanto.
"Para Kompol AK dan Kompol BH sedang bawa laptop dan sedang penyelidikan tempat hiburan malam di sana," jelas Rikwanto saat dihubungi merdeka.com, Minggu (8/2).
Kemudian aparat TNI AL yang sedang mengadakan razia tersebut tetap tidak percaya bahwa keduanya adalah polisi yang tengah melakukan penyelidikan. Lantas rombongan anggota TNI ini membawa keduanya ke POM TNI dan memukulinya.
"TNI ada tiga puluh orang lebih. Polisi sudah menunjukkan surat perintah tapi enggak diterima lalu ada pemukulan sampai babak belur," sambung Rikwanto.
2 Polisi acungkan pistol
Kepala Dinas Penerangan Angkatan Laut (Kadispenal) Laksma TNI Manahan Simorangkir mengatakan peristiwa berawal 48 anggota TNI dari tiga matra yakni, Angkatan Darat (AD), Angkatan Laut (AL) dan Angkatan Udara (AU) menggelar operasi gabungan yang merupakan pelaksanaan tugas dari Panglima TNI.
"(Mereka) Enggak ada nunjukin identitas malah ngacungin senjata. Padahal, tinggal ngomong baik-baik tentu anggota akan mengerti kalau sedang tugas, anggota TNI itu terdidik, punya kemampuan, apalagi saat operasi ada 48 orang. Ini sama dengan anggota TNI yang terjaring oleh Polri, malah kita dalami kebenarannya," jelasnya.
Dia menambahkan, anggota TNI membela diri ketika anggota Polri mengacungkan pistolnya hingga terjadi benturan. Kemudian, kata dia, anggota Polri tersebut diamankan di POM AL untuk dimintai keterangan siapa dan dari mana. Bahkan, pihaknya juga memanggil satpam untuk dimintai penjelasannya.
"Kami juga mengundang pihak Polri lalu menyerahkannya dan menganggap semuanya sudah selesai, kami ada bukti-buktinya lengkap," pungkasnya.
Dua polisi digelandang ke POM TNI AL
Saat kejadian Jumat (6/2), dua perwira yang berasal dari Jatrantas Polda Metro Jaya sedang mengadakan pertemuan dengan beberapa agen dalam ruangan. Tiba-tiba terjadi kegiatan dengan dalih operasi gaktib yang dipimpin Kolonel Nazali Lempo.
Santer terdengar dua polisi dimasukan ke truk dan dibawa keliling kota Jakarta sambil merazia tempat hiburan yang lainnya. "Setelah itu dibawa ke POM AL," jelas Rikwanto
Setelah itu, pada dinihari Direktur Reserse Kriminal Umum Kombes Heru Pranoto mendatangi POM AL. Kedua perwira yang terluka parah, salah satunya patah tulang rusuk kini dirawat di rumah sakit.
Dua polisi dikeroyok TNI AL
Aparat TNI AL yang sedang mengadakan razia tidak percaya bahwa Kompol Teuku Arsya Khadafi dan Kompol Budi Hermanto adalah polisi yang tengah melakukan penyelidikan. Lantas rombongan anggota TNI ini membawa keduanya ke POM TNI dan memukulinya.
"TNI ada tiga puluh orang lebih. Polisi sudah menunjukkan surat perintah tapi enggak diterima lalu ada pemukulan sampai babak belur," sambung Rikwanto.
Beredar kabar saat berada di POM TNI seorang pamen datang untuk mengklarifikasi tugas Kompol Teuku Arsya Khadafi dan Kompol Budi Hermanto namun perang mulut antara anggota dua instansi ini tetap berlanjut. Sampai akhirnya kedua polisi tersebut terkapar dikeroyok dan harus dilarikan ke rumah sakit.