42 Mantan anggota Gafatar kabur dari Kukar ke Yogyakarta
Mereka kabur saat hendak dikumpulkan.
Puluhan mantan anggota Gafatar yang bermukim di kelurahan Loa Tebu, Kecamatan Tenggarong, Kutai Kartanegara, Kalimantan Timur, belakangan diketahui kabur dari permukiman, sebelum dipulangkan Pemkab Kukar. Mereka dilaporkan telah berada di Yogyakarta.
Kaburnya eks Gafatar ini, mengejutkan pemerintahan kecamatan Tenggarong. Sebab, sebelumnya, mereka menyatakan bersedia untuk dipulangkan, meski sempat mengancam akan pulang sendiri ke Yogyakarta, tanpa seremonial pemulangan dari Pemkab Kukar.
"Mereka pulang itu tidak ada pemberitahuan. Tidak tahu jam berapa mereka pergi. Saya kaget. Padahal, mereka di sini, mendapatkan pelayanan yang sama dengan masyarakat," kata Camat Tenggarong, Mulyadi saat dikonfirmasi merdeka.com, Rabu (3/2).
Dia menjelaskan kronologi kaburnya 13 kepala keluarga atau 42 jiwa warga eks Gafatar dari Loa Tebu. Pada Selasa (2/2) kemarin, 42 orang eks Gafatar, diminta untuk hadir dalam pertemuan rencana pemulangan. Rapat yang dimulai pukul 09.00 WITA tanpa perwakilan eks Gafatar, menimbulkan pertanyaan.
"Ditunggu sampai jam 10 pagi. Pihak kelurahan mengecek, ternyata tidak ada di lokasi permukiman mereka. Tidak, tidak tahu kapan mereka pulang meninggalkan Loa Tebu," ungkap Mulyadi.
"Bersama dengan kepolisian coba mencari keberadaannya. Ketua rombongan, Andi Priyo, ternyata pagi tadi sudah berada di Yogyakarta. Pihak kelurahan juga mendapat laporan, bahwa 42 orang berada di Yogyakarta," terang Mulyadi.
Meski demikian, Mulyadi tidak memercayai begitu saja. Dia tetap akan berkoordinasi bersama dengan pemkab Kukar hingga ke Yogyakarta, menyampaikan hal tersebut.
"Itu kan pengakuan mereka sudah ada di Yogyakarta. Tapi belum bisa dipastikan. Kami akan sampaikan, koordinasi berjenjang, ke pemerintahan di Yogya," sebutnya.
"Sebelumnya memang mereka, sempat mengancam pulang sendiri. Mereka bersedia dipulangkan, tapi tanpa kawalan. Minta cepat, tapi kan semua itu dalam proses berjenjang, tidak secepat itu. Kan juga terkait pendanaan. Yang jelas, mereka selama di Loa Tebu, tidak ada pembedaan perlakuan, semua sama. Toh mereka adalah warga negara Indonesia juga," demikian Mulyadi.
Diketahui, melalui rapat antar instansi, pemkab Kukar hari ini, memastikan kepulangan warga eks Gafatar di Kukar tahap kedua. Jumlahnya, 105 kepala keluarga atau sekitar 363 jiwa. Namun demikian, perihal anggaran pemulangan belum ditentukan, masih dalam perhitungan. Belakangan diketahui, warga eks Gafatar, ada yang pulang terlebih dahulu.