Ada data peserta dobel dan fiktif, Muktamar NU terancam molor
Komputer mati dan pintu masuk yang tidak terawasi dengan baik membuat panitia NU kebingungan.
Muktamar ke-33 Nahdlatul Ulama (NU) di Jombang, Jawa Timur, terancam molor dari jadwal yang seharusnya digelar lima hari. Sesuai rundown acara, mestinya sidang pleno pertama digelar pagi tadi. Namun karena beberapa masalah, akhirnya rapat ditunda dan baru digelar siang ini.
"Kami siap saja menyiapkan kondisi kalau mundur. (Mundur) Kemungkinan ada, saya tidak tahu sampai kapan, kalau mundur satu hari, dua hari, haduhhh," kata Ketua Panitia Muktamar wilayah Jatim, Syaifullah Yusuf atau Gus Ipul sambil memiringkan pecinya dengan nada kecewa.
Gus Ipul mengungkapkan beberapa masalah terkait molornya rapat pleno pertama Muktamar kali ini. Dia menjelaskan, ada masalah daftar peserta dobel dan fiktif. Artinya daftarnya ada tetapi tidak ada orangnya.
"Panitia bingung saja, janggal saja. Menemukan beberapa fakta dobel-dobel kartu atau ini karena masalah human error kita masih sedang teliti. Memang ada kendala teknis, komputer mati. Sebenarnya yang namanya registrasi sudah disiapkan dengan baik dan benar. Tadi pagi dimulai ternyata sekarang belum selesai," terang Gus Ipul.
Perlu diketahui, sesuai jadwal seharusnya rapat pleno Muktamar pertama digelar pagi tadi pukul 08.00 WIB. Namun karena banyak peserta Muktamar yang belum terdaftar, akhirnya molor hingga siang ini.
Ketua Panitia Muktamar tingkat nasional Imam Aziz, mengatakan rapat pleno pertama digelar sekitar pukul 14.00 WIB. Pagi tadi, kata Asis, verifikasi data para peserta Muktamar dengan sistem barkot pada idcard sudah dilakukan. Tapi karena pintu tidak satu, semua orang bisa masuk.
"Makanya kami lakukan verifikasi ulang dengan cara manual. Kami musyawarah dengan wilayah dan cabang, proses sudah selesai. Paling tidak untuk sidang pleno pertama jumlahnya quorum, 50 plus satu sidang sudah bisa dilakukan. Dalam waktu dekat pleno digelar, jam 14.00 WIB," tuturnya.