Adu kecanggihan teknologi para tentara cari pesawat AirAsia
Keberadaan teknologi canggih diterjunkan demi memudahkan pencarian pesawat AirAsia yang jatuh ke dasar laut.
Minggu (28/12) lalu, pesawat AirAsia penerbangan QZ8501 rute Surabaya-Singapura dilaporkan hilang kontak dari menara kontrol udara (ATC) di Jakarta. Hilangnya pesawat tersebut cukup mengejutkan, apalagi berita hilangnya pesawat Malaysia Airlines penerbangan MH370 rute Kuala Lumpur-Beijing belum juga ditemukan.
Lokasi hilang kontak terakhir diperkirakan di atas Selat Karimata, lautan yang membelah Pulau Belitung, Bangka Belitung dan Pulau Kalimantan. Dalam kontak terakhirnya, Kapten Pilot Iriyanto sempat mengajukan permintaan pesawat untuk naik ke ketinggian 38 ribu kaki agar pesawat bisa terbang nyaman. Di saat bersamaan awan Cumulonimbus berada di depan pesawat nahas tersebut.
Beberapa jam setelahnya, atau tepat pukul 10.00 WIB, pencarian besar-besaran dilakukan. Tidak hanya Basarnas, anggota TNI baik AL, AU maupun AD diterjunkan demi mencari pesawat yang hilang. Sehari berikutnya menyusul Malaysia dan Singapura dengan segera menuju perairan Indonesia mencari keberadaan AirAsia QZ8501.
Tanda-tanda hilangnya pesawat mulai ditemukan, mulai dari penemuan serpihan, hingga jenazah. Indonesia juga meminta bantuan dunia demi menemukan pesawat nahas itu.
Tidak sedikit negara yang menerima permintaan Indonesia, mulai dari Malaysia, Singapura, Jepang hingga Amerika Serikat. Bahkan, Rusia ikut bergabung dalam operasi evakuasi, yang merupakan kepanjangan dari operasi pencarian pesawat AirAsia.
Peralatan canggih seluruhnya dikerahkan dalam misi pencarian besar-besaran yang dipusatkan di Selat Karimata, tujuan utamanya adalah menemukan badan pesawat, dan tentunya black box, alias kotak hitam pesawat. Apalagi, keberadaan pesawat yang tenggelam hingga ke dasar laut membuat misi ini lebih sulit, mengingat beratnya medan, ditambah situasi bawah laut yang sangat pesat.
Dalam pencarian ini, AS menerjunkan USS Sampson yang memiliki kemampuan canggih dalam mencari jejak pesawat di dasar laut lewat sistem sonar mereka Tow Fish. Bahkan, AS menambah kemampuan mereka dalam pencarian dengan menerjunkan USS Fort Worth yang memiliki kemampuan lebih baik.
Sedangkan Australia dan Korea Selatan menerjunkan pesawat intai mereka, yakni Lockheed AP-3C Orion yang mampu terbang selama tujuh jam sekaligus mencari objek di dalam laut dari udara. Sedangkan Rusia, negara terakhir yang bergabung dalam pencarian AirAsia, mengirimkan pesawat amfibi Be-200 yang mampu mendarat di tengah laut.
Nah, tematik merdeka.com kali ini adalah menggambarkan kecanggihan yang dibawa negara asing ke Indonesia yang ikut dalam misi pencarian pesawat yang hilang itu. Selamat menikmati.
Baca juga:
Kapal-kapal TNI AL, gugus depan pencari AirAsia di laut
Cerita Panglima TNI ngiler lihat alutsista asing
Panglima TNI ngiler lihat heli Sea Hawk SH-60 milik AS
Jokowi wajibkan tiap pembelian senjata harus transfer teknologi
KSAL: Untuk jaga wilayah maritim butuh 12 kapal selam
Sejumlah kapal baru TNI AL minim suku cadang, operasi terkendala
-
Kapan AirAsia QZ8501 jatuh? Pada 28 Desember 2014, pesawat AirAsia QZ8501 lepas landas dari Bandara Soekarno-Hatta menuju Singapura.
-
Kenapa AirAsia QZ8501 jatuh di Selat Karimata? AirAsia QZ8501 jatuh di Selat Karimata pada 28 Desember 2014 karena penyebab utamanya adalah kesalahan dalam manajemen penerbangan.
-
Bagaimana kondisi cuaca saat AirAsia QZ8501 jatuh? Kondisi cuaca yang buruk, termasuk awan tebal dan hujan deras, menjadi faktor yang sangat memengaruhi kejadian tersebut.
-
Apa yang menjadi penyebab jatuhnya pesawat AirAsia QZ8501? Selain kesalahan dalam manajemen penerbangan, kurangnya pemahaman awak pesawat terhadap sistem kontrol penerbangan juga menjadi penyebab jatuhnya pesawat.
-
Kapan pesawat Thai Airways 311 jatuh? Pesawat ini melakukan penerbangan pertamanya pada 2 Oktober 1987. Awalnya beroperasi dalam maskapai Kanada Wardair dengan registrasi C-FGWD, Wardair lalu diakuisisi oleh Canadian Airlines International pada tahun 1989 dan operasi mereka terkonsolidasi dan terintegrasi di bawah panji Canadian Airlines.
-
Kapan Air Terjun Nyarai terbentuk? Di sini, kamu bisa menikmati gemuruh air dan kolamnya yang terbentuk sejak ratusan tahun lalu.