Agus Yudhoyono tak ingin gegabah tanggapi penyadapan SBY
"Biarkan masyarakat yang menilai sendiri. Saya tak ingin gegabah atau menambah kisruh situasi. Semuanya jelas sudah diketahui oleh publik, biarkan masyarakat yang menilai," pungkas Agus.
Calon gubernur (cagub) nomor urut satu Agus Harimurti Yudhoyono menilai dugaan penyadapan percakapan antara Presiden keenam Susilo Bambang Yudhoyono dan Ketua Majelis Ulama Indonesia (MUI) KH Maruf Amin mencederai alam demokrasi di Indonesia. Agus mengajak kepada semua pihak agar menghargai kebebasan, namun tetap berlandaskan pada aturan hukum yang berlaku.
"Jangan sampai karena satu dua kontestasi politik Tanah Air kemudian dengan tak disadari kita merusak nilai demokrasi kita," ujar Agus di kawasan Jakarta Pusat, Jumat (3/3).
"Yang jelas bagi kita bangsa Indonesia, saya mengajak semuanya, kita hidup dalam sebuah alam demokrasi, alam kebebasan. Tapi kita juga tahu negara ini adalah negara hukum, semua diatur dalam undang-undang, dalam aturan," sambungnya.
Saat disinggung isu penyadapan itu sebagai bentuk politisasi, Agus enggan berkomentar lebih jauh. Dia menyerahkan kepada masyarakat untuk menilai dan berpandangan.
"Biarkan masyarakat yang menilai sendiri. Saya tak ingin gegabah atau menambah kisruh situasi. Semuanya jelas sudah diketahui oleh publik, biarkan masyarakat yang menilai," pungkas Agus.
Suami dari artis Annisa Pohan ini juga mengimbau kepada masyarakat agar tidak mudah termakan isu yang bisa merusak persatuan dan kesatuan. Terlebih saat adanya hajat politik seperti Pilgub DKI Jakarta yang akan berlangsung pada 15 Februari 2017 mendatang.
"Ini peringatan bagi kita semua bahwa memang sebagai bangsa kita harus semakin cerdas melihat berbagai isu yang terjadi di Tanah Air," paparnya.
Menyikapi agar digelarnya pilkada serentak di 101 daerah di Indonesia nanti, mantan perwira menengah TNI ini juga berharap agar masyarakat khususnya warga Jakarta agar dapat memilih pemimpin yang berkualitas serta kompetensi dalam mengatasi permasalahan yang ada di Tanah Air khususnya Ibu Kota Jakarta.
"Kita ikuti kontestasi pilkada DKI (Jakarta) dengan adil, demokratis dan fair. Karena ini harapan semua rakyat DKI, rakyat Indonesia melihat para calon pemimpinnya bisa berkompetisi dengan baik dan pada akhirnya hadirlah pemimpin terbaik untuk mereka semua," kata dia.
Baca juga:
NU: Tuduhan Ahok ke Maruf Amin sembunyikan identitas sangat politis
Wapres JK soal SBY disadap: Hak DPR ajukan angket
GNPF MUI dukung penuh KH Ma'ruf Amin, kecam Ahok dan pengacaranya
Bantah politisi PDIP, PKS sebut hanya BIN & KPK yang boleh menyadap
Ini kata Anies Baswedan soal penyadapan SBY
-
Apa yang dilakukan Aira Yudhoyono bersama kakeknya, Susilo Bambang Yudhoyono? Mereka menikmati waktu bersama dengan penuh keasyikan, saling memperhatikan berbagai hal di sekitar mereka!
-
Kapan Adi Suryanto meninggal? Kabar duka datang dari salah satu instansi pemerintah, Lembaga Administrasi Negara (LAN). Kepala LAN, Prof Dr. Adi Suryanto, meninggal dunia di Yogyakarta pada Jumat (15/12).
-
Di mana Adi Suryanto meninggal? Kabar duka datang dari salah satu instansi pemerintah, Lembaga Administrasi Negara (LAN). Kepala LAN, Prof Dr. Adi Suryanto, meninggal dunia di Yogyakarta pada Jumat (15/12).
-
Kenapa Agus Yudhoyono merasa terhormat menjadi saksi pernikahan Beby Tsabina? Agus merasa sangat terhormat karena dapat menyaksikan pernikahan salah satu kader partai yang dipimpinnya.
-
Siapa Serka Sudiyono? Serka Sudiyono adalah anggota TNI yang bekerja sebagai Babinsa di Desa Kemadu, Kecamatan Sulang, Rembang.
-
Siapa saja yang hadir di acara Biyan bersama Annisa Yudhoyono? Annisa dan Aira berfoto bersama Dian Sastrowardoyo, yang kebetulan juga membawa putranya, Ishana.